20. Bos? 💦

92 7 1
                                    

Kemanapun kamu pergi, pulang nya tetep aku

Rasya

🔞🔞🔞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔞🔞🔞

Rasya terkejut saat Demian memaju mundurkan tangannya di area sensitif milik rasya. Rasya menahan tangan demian agar demian berhenti.

"Jangan lakuin ini aku mohon" ucap Rasya

Tidak apa-apa rasya kau akan menikmati ini" balas demian, demian langsung menjilati dada rasya "Eughh dem" desah rasya saat rasya menjilati dadanya

Demian menjilat dada rasya dengan begitu nafsu ahh.. kau sangat menggoda" geramnya "ahh... Dem, cukup..." Rasya merasa geli luar biasa saat batang tubuhnya. dimainkan

Dia mencondongkan tubuh, bibirnya menyentuh paha dalam yang putih, napasnya terasa hangat di kulit si manis

"Aku akan mencicipi mu sayang. dan sekarang kau harus memastikan hanya aku yang bisa memiliki mu"

"Eumhh..." Rasya tak dapat menyimak dengan jelas, kini pikirannya berputar-putar. Lidah demian menjulur keluar, menjilat batang tubuh si manis, matanya tak pernah lepas dari reaksi menggelikan itu.

"Akhh... Dem..." lidahnya berputar-putar di sekitar kepala kemaluan rasya, sigap mencicipi pre-cum si manis "Mmmhh...manis, enak sekali. Sepertinya aku bisa memakan mu..."

Tangannya mencengkeram pinggul rasya ,melumat penuh gairah bibir mungil lelaki di bawahnya. Demian menggeram,matanya berkilau karena nafsu. Lidahnya menjilat cermat mencicipi setiap inci tubuh rasya, tangannya sudah mencengkeram pinggul itu dengan erat.

"Apa itu menyenangkan? Saat bibirku melingkari ini, hm ?"

Rasya tak bergeming, lebih sibuk menggigit ujung jarinya. Lelaki manis itu mendesah panjang, melenguh tak tertahan saat demian terus-menerus memainkan penisnya. Dan lagi, demian hanya menyeringai dengan mata penuh hasrat

"kau sangat cantik" dia mendengkur, tangannya lebih kuat mencengkeram "sekarang lebarkan kakimu untukku..."

Entah kenapa rasya tidak bisa menolak hal itu, Saat demian melihat rasya menurut, dia sudah memposisikan dirinya di pintu masuk yang ketat, kemaluannya berdenyut penuh antisipasi

"tampar aku saja, jika sakit ucap demian sensual
"Ahh... apa ini akan sakit?"tanya rasya

"Tentu saja sayang, ini akan sakit untukmu" wajah tegas itu penuh sesal, dengan usapan lembut di puncak kepala si manis dia mencoba menenangkan

"maafkan aku, tapi aku tak bisa menahannya sekarang

"Lakukan dengan pelan saja..." perlahan, dia memasuki tubuh "lya sayang..." Dengan dorongan sang pujaan hati. kemaluannya meluncur masuk dengan susah payah

"akhh... Rasanya enak sekali!" seru demian, dengan pinggul yang saling berbenturan.

Rasya tak membuka matanya lagi. tangan lentiknya apik meremas bahu demian.

Alvino (BL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang