Keadaan terasa semakin menegangkan. Tidak ada yang tau bagaimana keadaan jungkook saat ini kecuali tabib dan pelayan yang membantunya di dalam sana. Baik Seokjin ataupun seluruh anggota keluarga, mereka semua menunggu di depan kamar, tak di izinkan masuk oleh tabib selama proses persalinan berlangsung.
Waktu berjalan terasa begitu lambat bagi Seokjin, ia terus mendengar jungkook berteriak kesakitan dari dalam kamar mereka. Ingin rasanya memegang tangan Jungkook dan memberikan dukungan penuh, namun Seokjin tak ingin mengambil resiko jika keberadaannya justru akan berakibat buruk nantinya.
Karna ini adalah pengalaman pertamanya, Jungkook tak pernah membayangkan bahwa rasa sakitnya se dahsyat ini. Istilah yang mengatakan bahwa melahirkan adalah satu langkah seorang ibu menuju surga, itu adalah benar, karena jungkook merasa ia akan menuju surga saat itu juga.
Keringat terus membasahi kening jungkook, giginya menggigit kain yang sengaja di letakkan di mulutnya untuk dijadikan sebagai alat pengalihan rasa sakit, kedua tangan nya mencengkram sisi bantalnya di kanan dan kiri sementara kedua kakinya terbuka lebar.
Jungkook terus merengek menginginkan Seokjin, tapi tabib justru memintanya untuk bernafas dengan benar dan mulai mengejan. Teriakan demi teriakan pun tak dapat di elakkan demi menyalurkan rasa sakitnya. Di sisi sampingnya, ada Natasha yang terus menyemangati jungkook dan mengatakan banyak hal indah hingga jungkook merasa bahwa ia harus melewati ini semua.
Prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama karna ini adalah persalinan pertama untuk jungkook. Tapi tabib selalu memastikan dan melakukan yang terbaik agar proses dapat berjalan lebih cepat dan aman.
Rasanya nafas sudah di ujung tanduk, energi terkuras habis, teriakan sudah tak sekencang di awal, jungkook merasa ia semakin melemah ketika pada akhirnya seorang bayi vampir laki-laki ditarik keluar oleh tabib. Setelah itu yang jungkook rasakan adalah kelegaan, sakitnya berangsur mereda dan yang paling membuatnya bertahan untuk tetap membuka matanya adalah ketika tangisan bayinya terdengar sangat lantang sampai ke seluruh penjuru castle. Membuat siapapun yang mendengarnya bernafas dengan lega dan bahagia.
"Tuan, bayinya laki-laki" Kata Rachel pada Seokjin di depan pintu kamar, memberikan informasi yang sangat membahagiakan. Kemudian Rachel kembali masuk bersama Seokjin yang memang sudah di izinkan masuk oleh Tabib. Hanya Seokjin.
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatannya, Seokjin bergerak dengan cepat untuk menemui Jungkook. Kedua mata merahnya dengan jelas melihat bagaimana keadaan jungkook yang terlihat sangat lemah sedang tersenyum ke arahnya lalu ke arah putra mereka yang masih di bersihkan oleh tabib.
Seokjin sangat tak sabar untuk menggendong putra mereka, namun ia lebih tak bisa menahan diri untuk memeluk jungkook. Jadi dengan cepat jungkook sudah berada di dalam pelukan Seokjin di tambah dengan ribuan kecupan hangat.
"Kamu menang" Kata jungkook dengan lemah dan membuat Seokjin berhenti menciumnya lalu mengernyit bingung.
"Bayi kita laki-laki seperti keinginan mu" Tambah jungkook yang kemudian mendapatkan senyuman tipis dari Seokjin, meskipun senyuman itu tipis tapi jungkook tau bahwa itu adalah senyuman kebahagiaan Seokjin."Terima kasih, aku sangat mencintai mu jungkook. Sangat!" Untuk sejenak saja Seokjin tak ingin memikirkan apa yang telah terjadi sebelumnya. Moment haru ini harus ia rasakan dengan penuh syukur dan juga suka cita. Sejenak saja, Seokjin akan melupakan masalah namjoon dan keterlibatan jungkook yang sudah mengetahui masalah itu.
Setelah bayi vampir mereka dibersihkan lalu dibungkus dengan kain sutra yang super lembut dan halus, tabib memberikannya pada Seokjin lalu mengizinkan seluruh anggota keluarga masuk secara bergantian sembari ia menyuntikkan cairan khusus untuk menguatkan jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Eyes | Jinkook ☑️
VampireMemiliki mata kuning adalah kutukan bagi seorang vampir. Dan salah satu vampir yang bermata kuning adalah Jeon Jungkook dari Kota Starfell.