13

130 21 0
                                    

At Hospital Room

Siang ini Ana sedang mengemasi beberapa barangnya, pada pemeriksaan pagi tadi Ana meminta untuk melakukan rawat jalan saja karna dia sudah tidak betah berada di rumah sakit. Sebenarnya Calvin tidak mengijinkan itu akan tetapi setelah dokter melakukan beberapa pemeriksaan dan test kemudian hasil dari pemeriksaan tersebut bagus, dokter memperbolehkan Ana untuk melakukan rawat jalan.

"Have you finished packing?" Tanya Calvin.

"Yes, i'm done. I don't have much stuff." Jawab Ana.

"Are you sure you wanna go home?" Tanya Calvin lagi.

"Of course, i feel better today don't worry." Ucap Ana.

Calvin masih sedikit khawatir tentang keadaan Ana namun dia tidak bisa memaksa Ana. Setelah selesai mengemasi barangnya, Ana kembali duduk diatas tempat tidur pasien. Ana berencana pulang ke apartemennya tapi dia menunggu sampai jam pulang sekolah Elliot, Ana tidak ingin membuat Elliot marah jika dia pulang tanpa pamit kepada dirinya. Calvin masih saja sibuk di depan laptopnya, banyak sekali berkas-berkas yang dibawakan Hugo pagi ini untuk segera di tandatanganinya.

"Are you always busy like this?" Tanya Ana.

Calvin menghentikan pekerjaannya kemudian mengarahkan pandangannya kepada Ana.

"As you have seen in recent days. Why?"

"Nothing, i just feel like you don't spend enough time with Elliot." Ucap Ana

"Is that a problem? He knows that i am very busy and he's okay with that."

"That's what you think Calvin. Did you realize when you picked him up yourself? He was very happy when he saw you." Ucap Ana.

"Really? I guess so far it's not a problem for him."

"I'm with him every day of course i know the difference in his expression when you picked him up." Jelas Ana.

"So, what should i do?" Tanya Calvin.

"Try to take your time to go with him." Saran Ana.

"Just me and him?

"Ya, just both of you. Why?"

Terlihat keraguan dia wajah Calvin saat ini, setelah dipikir-pikir memang terakhir kali Calvin menghabiskan waktu dengan Elliot adalah ketika Elliot berusia 2 tahun dan saat itu dia masih bersama ibu Elliot namun setelah wanita itu pergi meninggalkan Calvin, dia hampir tidak pernah menghabiskan waktu dengan Elliot. Calvin lebih banyak menyibukkan diri dengan bekerja dan untuk Elliot, Calvin menyewa seorang pengasuh untuk menemaninya belajar dan bermain di rumah.

"It would probably very awkward if it were just me and him." Ucap Calvin.

"You haven't tried it yet, how you can say that?" Tanya Ana.

"I just feel like that."

"Are you traumatized?"

"I don't know, honestly i love him but i can't afford to spend time with him. He reminds me of my ex." Jelas Calvin.

"Oh ya i heard that from Elliot, his Mom is in heaven." Ucap Ana.

"Sorry what you say?" Tanya Calvin.

"Elliot told me that his Mom was in heaven then he asked me to marry you so that i could be his mother." Jelas Ana.

"Excuse me what? Tanya Calvin.

Ana yang baru saja menyadari perkataannya kepada Calvin hanya bisa mengatupkan mulutnya kemudian dia tersenyum canggung kepada Calvin.

"Ana kamu bodoh sekali." Batinnya dalam hati.

"So that's why he called you Mom for the first time we met?" Tanya Calvin.

"Hehe...."

"So you will marry me?" Tanya Calvin menggoda Ana.

"Of course not! I told him i can be his Mom without having to marry you." Ucap Ana salah tingkah.

"Why not?" Goda Calvin lagi.

"Excuse me that's not a point!"

Ana memalingkan wajahnya sambil menggerutu pada dirinya sendiri karna salah bicara sehingga Calvin terus saja membahas hal itu untuk menggodanya. Calvin sangat senang melihat Ana yang salah tingkah karnanya, Calvin merasa Ana sangat ekspresif mungkin karna dia lebih muda 3 tahun jadi masih ada sifat Ana yang di rasa belum dewasa akan tapi sifatnya itu akan berubah jika dia berhadapan dengan Elliot.

"Hi Daddy, Hi Miss Ana." Sapa Elliot yang baru saja pulang sekolah.

"Hello my bunny." Sapa Ana sambil memeluknya.

"Miss Ana where are you going?" Tanya Elliot.

"I decided to go home, i feel better now." Jawab Ana.

"Are you sure?"

"Hahaha, your question is the same as your Dad. Don't you worry, i'm fine." Ucap Ana.

"Okay let's go!"

"Where?" Tanya Ana.

"To your house Miss Ana, you told me wanted to go home right?"

"Yeah but i can go by myself." Ucap Ana.

"Hmm, no .. no.. I want to take you Miss Ana."

"Elliot i..." ucapan Ana terputus.

"Come on let's go take her home." Ucap Calvin.

Elliot berjalan keluar mengikuti Calvin yang keluar terlebih dahulu dengan membawa tas Ana. Memang benar-benar ayah dan anak ini sangat tidak mudah di lawan mau tidak mau Ana mengikuti mereka berdua. Mobil Calvin sudah menunggu di depan pintu lobby rumah sakit beserta Hugo yang sudah siap untuk mengantarkan mereka akan tetapi Calvin membisikkan sesuatu kepada Hugo yang akhirnya membuat Hugo menyerahkan kunci mobilnya kepada Calvin.

"Hugo i'll drive, you can go back." Bisik Calvin.

"Yes Sir, this is your key and safe drive Sir." Ucap Hugo pelan.

"Thanks."

Kemudian Calvin membukakan pintu belakang penumpang untuk menaruh tas bawaan Ana dan membantu Elliot untuk naik karna memang mobilnya cukup tinggi setelah itu Calvin bergeser untuk membukakan pintu penumpang depan supaya Ana masuk dan duduk disana. Ana sedikit bingung karna tadi dia sempat melihat Hugo yang sudah berada di depan mobil namun tiba-tiba Hugo pergi setelah berbicara dengan Calvin.

Kini mereka bertiga berkendara untuk mengantarkan Ana pulang ke apartemennya. Di sepanjang perjalanan Elliot berceloteh tentang kegiatannya di sekolah hari ini dan sesekali dia juga bernyanyi. Calvin fokus mengendarai mobilnya dan hanya mendengarkan mereka berdua mengobrol, dia sudah cukup senang mengetahui bahwa ternyata anaknya adalah anak yang ceria karna selama ini Calvin tidak pernah tau akan hal itu.

"I think she's right, i don't know much about my own child." Batin Calvin yang kemudian melihat ke arah Ana.


" Batin Calvin yang kemudian melihat ke arah Ana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Verdonk's Secret LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang