Verdonk bersaudara memiliki setengah darah orang Indonesia, membuat mereka menjadi cukup terkenal semenjak Calvin Verdonk di Naturalisasi untuk memperkuat TimNas sepak bola Senior Indonesia. Akan tetapi kepopulerannya tidak membuat dia menjadi star...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Elliot sedang tertidur di kamar Calvin setelah banyak sekali muntahan yang dia keluarkan. Calvin sedikit cemas karna keringat dingin selalu keluar dari tubuhnya, Elliot juga selalu mengeluh kedinginan dan tubuhnya juga menggigil padahal Calvin sudah menyelimutinya dengan selimut yang cukup tebal. Dokter yang Calvin panggil juga tak kunjung datang sehingga dia sangat bingung apa yang harus dia lakukan saat ini, semuanya terjadi begitu tiba-tiba disaat pengasuh Elliot sedang mengambil cutinya.
Ana telah sampai di rumah Calvin, dia langsung turun dari mobil tanpa menunggu Hugo untuk membukakan pintu. Ana menerobos masuk kediaman Calvin dan para bodyguard yang berjaga pun tidak menghalanginya karna sebelumnya Calvin sudah berpesan kepada mereka bahwa guru Elliot akan tinggal di rumah ini selama Calvin pergi ke luar Negeri.
"Calvin.... Elliot....!" Teriak Ana dari lantai satu.
Calvin mendengar teriakan Ana, dia langsung keluar dari kamarnya untuk menjemputnya.
"Ana here." Ucap Calvin.
Calvin menggandeng tangan Ana untuk menaiki anak tangga karna Ana baru saja keluar dari rumah sakit yang bahkan belum genap satu hari tapi dia mau datang ke rumah Calvin untuk membantunya merawat Elliot.
"Where is he?" Tanya Ana.
"In my room, his room was dirty and full of vomit." Jawab Calvin.
"Is he okay?" Tanya Ana lagi.
"I don't know, i'm so confused."
Calvin membukakan pintu kamarnya, mereka berdua masuk kemudian Ana langsung menuju ke tempat tidur di mana Elliot sedang terbaring sekarang. Ana membuka selimut Elliot, tubuhnya basah oleh keringat.
"Hey bunny, it's me." Ucap Ana.
"M-m-mis A-na." Ucap Elliot terbata-bata.
"Yes bunny, it's me. What do you feel?" Tanya Ana.
"I am cold, my head hurts, my stomach hurts." Ucap Elliot.
Ana menyentuh kening Elliot, demamnya tertutup keringat dingin yang terus keluar. Kemudian Ana menyentuh perut Elliot dengan sedikit mengetuknya, perutnya sangat kembung.
"Calvin, can you bring a wet towel and warm water?"
"Okay i'll be right back."
Calvin segera turun menuju ke dapur mengambil wadah untuk air hangat dan handuk yang Ana minta, dan juga Calvin membuatkan susu hangat untuk Elliot karna perutnya pasti kosong setelah memuntahkan semua makanan yang dia makan siang tadi. Calvin datang membawa kedua wadah air dan segelas susu di kedua tangannya. Ana berdiri lalu mengambil wadah air itu dari tangan Calvin untuk dapat segera membasuh tubuh Elliot.
