At School
Pagi ini Ana mengajar seperti biasanya dan untung saja materi hari ini tidak terlalu menguras tenaganya. Anak-anak di kelas Biru kedatangan seorang pendongeng hari ini jadi Ana hanya perlu mengawasi mereka kalau-kalau para muridnya membutuhkan sesuatu.
Awalnya Ana ragu untuk pergi mengajar karna dia merasa tidak terlalu enak badan akan tetapi dia ingat bahwa semalam dia menghubungi kepala sekolah perihal rumah kecil yang ada di dekat sekolah dan dia menyuruh Ana untuk datang ke kantornya setelah Ana selesai mengajar. Ana masih merasa sedikit lemas dan wajahnya pun terlihat pucat, dia berniat meminta ijin pulang lebih awal untuk beristirahat ketika nanti dia sudah menyelesaikan urusannya dengan kepala sekolah.
Head Master's Office
"Good afternoon Miss Marry."
"Good afternoon Ana. Owh, are you okay?" Tanya Marry sang kepala sekolah.
"Yeah i'm okay, just a little bit stress." Jawab Ana.
"Children are sometimes stressful." Ucap Marry.
"Hmm yeah, so i want to talk about what you shared in the group last night Miss Marry."
"Ya ya, but why do you want to move?" Tanya Marry.
"I feel that my apartment is too far from school, every morning i have to leave early and it makes me exhausted." Jawab Ana yang tentu bukanlah alasan yang sebenarnya.
"Yes i understand with that. So this is the contact for the home owner, you can make an appointment with him to get the house key." Ucap Marry sambil menyodorkan sebuah kertas berisi nomor telepon.
"Ronald, the owner is man?" Tanya Ana.
"Yeah, Mr. Ronald has many businesses that require him to move around." Jawab Marry.
"Okay thank you for your help Miss Marry it's mean a lot for me."
"No problem, i'm happy to help you Ana."
Ana keluar dari kantor Marry dengan membawa secarik kertas, dengan polosnya dia percaya bahwa itu semua adalah keberuntungan di tengah kemalangan yang terjadi di kehidupannya akhir-akhir ini. Ana kembali ke mejanya di ruang guru kemudian dia segera menghubungi nomor yang ada di kertas itu.
Tut... tut... tut... tut
Klek"Hello"
"Hello, good afternoon Mr. Ronald my name is Anantania Riester and i am the one of teachers who teaches at Basisschool De Wingerd." Ucap Ana.
"Owh yeah i've heard about you from Marry."
"When can we meet?" Tanya Ana.
"We don't need to meet, i can send my house keys by courier just give me your address."
"That easy? Don't you trust me too much Sir?" Tanya Ana.
"Hahaha it's very easy for me to find you if you're a fraud."
"Okay i'll send my address to you and thank you so much for your help." Ucap Ana.
"Yeah it's no problem, thank you also for taking care my house while i was away."
"Okay, i'll let you know when i get the key." Ucap Ana.
"Okay."
Ana menutup sambungan teleponnya. Dia tidak menyadari bahwa dia telah masuk kedalam cengkeraman Calvin dengan begitu mudah. Dan ya, yang baru saja berbicara di telepon dengan Ana adalah Calvin, dia menggunakan nama tengahnya untuk menghindari kecurigaan Ana. Kemudian tak lama setelah itu Calvin yang sedang berada di kantornya memanggil Liam salah satu bodyguardnya untuk mengirimkan kunci rumahnya ke apartemen Ana selagi Ana masih ada di sekolah. Dan juga hari ini Calvin berniat untuk menjemput sendiri Elliot, Calvin ingin bertemu Ana sekali lagi dan melihat bagaimana sikapnya ketika bertemu lagi dengan orang yang sudah menciumnya dengan paksa.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Verdonk's Secret Life
FanfictionVerdonk bersaudara memiliki setengah darah orang Indonesia, membuat mereka menjadi cukup terkenal semenjak Calvin Verdonk di Naturalisasi untuk memperkuat TimNas sepak bola Senior Indonesia. Akan tetapi kepopulerannya tidak membuat dia menjadi star...