11

339 36 1
                                        

The Next day

Calvin masih setia menemani Ana yang memang belum diperbolehkan untuk pulang. Dan pagi ini Hugo bodyguard pribadi Calvin membawakan baju-baju ganti untuk bosnya itu dan membawa baju yang kotor untuk di cuci.

"Hmm... Mr. Verdonk i think you don't need to be here anymore." Ucap Ana.

"Why?" Tanya Calvin.

"I'm fine now and i can take care my self." Jawab Ana.

"But i wanna be here." Jawab Calvin santai.

Ana hanya bisa mengatupkan mulutnya. Ana merasa tidak nyaman jika harus berduaan dengan Calvin sepanjang hari. Semalam masih bisa terselamatkan karna Elliot memaksa untuk menginap tapi pagi ini Elliot sudah kembali ke rumah untuk bersiap-siap berangkat sekolah, sedangkan Calvin malah tidak beranjak dari tempatnya.

Knock ... knock ... knock ...

"Good morning." Sapa perawat yang baru saja masuk.

"I brought your breakfast and your medicine Miss Riester, please finish it."

"Okay put in here." Jawab Ana.

"Enjoy your meal, have a nice day." Pamit suster itu.

Setelah keluarnya suster itu, Calvin mendekati Ana yang hendak menyantap sarapannya dan duduk di dekatnya.

"Mr. Verdonk what are you doing?" Tanya Ana.

"Watching you." Jawab Calvin.

"For what? You want my food?" Tanya Ana lagi.

"No, i'm just wanna make sure you finish your food.

"Mr. Verdonk i'm not a child anymore."

"Just call me Calvin."

"No thank you, you're a student's parent." Tolak Ana.

"How do you know Shayne Pattynama?" Tanya Calvin.

Ana tersedak saat sedang mengunyah makanannya, untung saja dia tidak menyemburkan itu ke wajah Calvin. Bagaimana tidak, Ana sangat kaget ketika nama itu keluar dari mulut Calvin dan sejujurnya Ana yang lebih bingung bagaimana Calvin mengetahui tentang Shayne?

"How do you know him?" Tanya Ana.

Calvin membuang mukanya, dia tertawa karna Ana mengulangi pertanyaan yang Calvin tanyakan.

"Miss Riester, i asked you first." Ucap Calvin.

"Owh, i'm sorry. Shayne Pattynama is my ex and i know him from dating apps long time ago. Now how about you?" Tanya Ana.

"I know him because he is my friend in Timnas Indonesia." Jawab Calvin.

"Timnas Indonesia?"

"You know he is a football player right?"

"Of course i know."

"As an Indonesia National Team?"

"I'm not sure about that." Jawab Ana ragu-ragu.

"He didn't tell you?"

"No, so he is Indonesian? And you too?"

"Yes, i'm a football player too and of course i'm Indonesian but he joined the national team first."

"Ahh i see."

Ana sedikit bingung dengan Calvin saat ini, dia mengaku bahwa dia juga pemain sepakbola sedangkan waktu itu jelas-jelas dia bertingkah layaknya ketua mafia. Apakah sebenarnya Calvin memiliki kepribadian ganda? Ana masih tidak bisa mencerna semua itu dengan baik, dia terlalu bingung.

The Verdonk's Secret LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang