Ini hari minggu, dan Naruto saat ini tengah kumpul bersama Sai juga Sasuke. Mereka tengah play station di apartemen Naruto.
Iya, Naruto memiliki apartemen. Naruto jarang sekali memang pulang ke apartemennya, hanya saat ingin kumpul dengan temannya atau saat sedang suntuk saja ia baru akan ke apartemennya.
Saat tengah asik dengan game mereka, Sai tiba-tiba menyeletuk, "Kemarin kau membolos kemana, kenapa tidak mengajakku? padahal aku juga sama bosannya denganmu."
"Keruangan Hinata Sensei, bercinta dengannya." Tanpa menoleh, Naruto menjawab santai.
"APA?!." Sontak Sai dan Sasuke melepaskan stick game mereka, lalu menoleh pada Naruto dengan mata melotot dan mulut menganga.
Tuk!
"Aduh, sakit bodoh." Kata Naruto kesal sambil mengelus kepalanya yang terkena lemparan stick game dari Sai.
Sai hanya menatap Naruto dengan pandangan tak percaya, sungguh apa teman pirangnya ini sudah gila? Ia sampai berkhayal sampai sebegitu nya.
Sasuke menggeleng, "Aku tau mencintai Hinata Sensei, tapi aku tidak tau kau akan jadi tukang berkhayal seperi ini, bahkan sampai berkhayal bercinta dengan Hinata Sensei." Sasuke berkata tak habis pikir.
Naruto yang mendengar sahabatnya tak ada yang percaya padanya menghela nafas lelah, bingung bagaimana harus meyakinkan dua sahabat ini.
Saat Naruto ingin kembali menjelaskan niatnya harus urung, ia melihat ada pesan masuk pada ponselnya. Melihat siapa yang mengirim pesan senyum Naruto mengembang. Dengan penuh semangat ia memperlihatkan si pengirim pesan ada dua sahabatnya itu.
"Lihat. Siapa yang mengirimi ku pesan." Katanya sambil menyodorkan ponselnya ke hadapan Sai dan Sasuke.
Sai dan Sasuke menoleh lalu mendekat pada Naruto, mereka dengan seksama melihat ponsel Naruto. Tak lama mulut mereka menganga dan menatap Naruto dengan pandangan tak percaya.
Hinata💓
Narutooo
Kau ke apartemen ku atau tidak
nanti malam? Jika ia aku akan
memasak makan malam untuk
kita.Naruto menatap dua temannya yang terkejut dengan senyum puas, lalu membalas pesan Hinata.
Hinata💓
Narutooo~
Kau ke apartemen ku atau tidak
nanti malam? Jika ia aku akan
memasak makan malam untuk
kita.Ya sayang, nanti aku ke
apartemen mu.Baiklah.
Naruto kembali menatap kedua temannya, "Bagaimana? Sudah percaya atau belum padaku, brengsek."
Sasuke dan Sai mendengus."Aku heran bagaimana caramu menaklukan Hinata Sensei, dan yang paling membuat heran mengapa Hinata Sensei mau dengan lelaki bodoh sepertimu." Kata Sai sambil melanjutkan game nya.
Naruto menendang kaki Sai, tak terima dikatai bodoh oleh teman pucat nya itu. Sasuke yang melihat mereka berdua hanya menggeleng dan ikut melanjutkan gamenya bersama Sai.
Ponsel Naruto kembali bergetar, ia melihat ada nomor yang tidak dikenal mengiriminya pesan. Ia membuka pesan tersebut, lalu mengernyit.
+176xxxxx
Naruto
Ini aku, ShionAda apa?
Aku mau mengajakmu
menonton film besok sehabis
pulang sekolah. Kau mau
Tidak?