Suara decitan ranjang dan desahan saling bersahutan. Hinata mendesah keras saat Naruto menyentak penisnya dengan erat ke dalam vagina nya, penis besar dan panjang milik Naruto menyentuh titik nikmat Hinata dengan keras. Suara geraman Naruto dan desahan Hinata memenuhi kamar milik Naruto.
Posisi Hinata saat ini menungging dengan Naruto dibelakangnya yang menusuk vagina nya dengan kuat, sesekali lelaki pirang itu menampar dan meremas bokong putih mulusnya.
" Naruto.. Ahh terlalu dalam." Desah Hinata.
Sungguh kepala Hinata terasa pening menerima kenikmatan bertubi-tubi, vagina nya berkedut saat ia merasa pelepasannya akan datang.
"Naruto aku mau- Ahh." Akhirnya Hinata mengeluarkan cairannya, tubuhnya bergetar pelan dengan nafas yang tersengal-sengal merasakan pelepasan yang begitu luar biasa.
Naruto berhenti sejenak membiarkan Hinata menikmati pelepasannya, penisnya masih tertanam di vagina kekasihnya bibirnya menciumi punggung milik kekasihnya itu, tangannya memberi elusan pada pinggang ramping Hinata.
Setelah Hinata sudah lebih baik ia membalikkan tubuh kekasihnya yang masih lemas itu tanpa melepas penyatuan mereka, hingga posisi Hinata sekarang terlentang dengan dirinya yang mengukung tubuh mungil Hinata. Bibir kecoklatan nya memberikan lumatan lembut pada bibir ranum Hinata yang sudah membengkak karena ulahnya.
Mereka saling melumat satu sama lain dengan lumatan lembut namun dalam, setelahnya Naruto melepaskan tautan bibir mereka tangannya semakin melebarkan paha Hinata. Wajahnya dibenamkan pada leher Hinata yang sudah penuh tanda cinta darinya, tangannya menumpu tubuhnya disamping tubuh Hinata.
"Aku belum keluar sayang." Bisiknya.
Setelahnya Naruto kembali bergerak, penisnya keluar masuk pada vagina Hinata. Mulutnya kembali membuat tanda pada leher kekasihnya itu, tangannya bekerja meremas salah satu payudara besar Hinata.
"Aahh nghh." Hinata hanya mampu mendesah, tangannya memeluk tubuh kekar kekasihnya itu.
Naruto semakin mempercepat gerakan tubuhnya, penisnya masuk semakin dalam pada vagina Hinata menyentak jauh menyentuh titik nikmat kekasihnya itu. Ia merasakan penisnya yang akan mencapai pelepasannya dengan vagina Hinata yang kembali berkedut ingin mencapai pelepasannya lagi.
"Aku keluar sayang." Ucap Naruto. Tak lama pelepasannya datang begitu pun dengan Hinata.
"Hinata arghh."
"Naruto a-ahh ah."
Naruto dan Hinata mendesah serta menggeram bersama. Nafas mereka tersengal, tubuh Naruto jatuh menimpa Hinata yang ada dibawahnya ia memeluk tubuh lemas kekasihnya itu dan wajahnya yang mendusel didada sintal kekasihnya. Matanya terpejam dengan Hinata yang memberikan elusan pada rambut pirangnya.
"Kita harus segera membersihkan diri, temanmu mungkin sebentar lagi akan kembali." Kata Hinata.
"Tenang saja aku sudah menyuruh mereka untuk jangan cepat kembali." Jawab Naruto. Ia mengeratkan dekapannya.
Memang sebelum nya Naruto memberi pesan kepada Sai agar berlama-lama karena dirinya ingin menagih jatahnya pada Hinata, ini sudah satu jam berlalu teman-temannya mungkin akan kembali setengah jam lagi jadi ia masih ada waktu untuk bermanja dengan Hinata.
Mendengar jawaban kekasihnya Hinata mengangguk paham, ia ikut memejamkan matanya dengan tangannya yang masih memberi belaian disurai kekasihnya.
"ahh."
Mata Hinata yang baru terpejam kembali terbuka karena terkejut dibarengi dengan desahannya, matanya menatap pada Naruto yang saat ini sedang mengulum puting kanannya. Hinata berdecak sebal.