Di hari yang sama dengan kedatangan Ian dan Vio kembali ke rumah setelah kemarin mereka berpesta merayakan ulang tahun Wildan.
Namun hari telah berganti menjadi malam, dan baru beberapa saat yang lalu keluarga Ardan telah menyelesaikan makan malam mereka.
Kini masing-masing dari mereka telah kembali ke kamar tidurnya. Kecuali Aidan yang tengah bermain game bersama dengan kakaknya, di kamar milik Ian.
*Tok... tok... tok...
"Sayang... Mama masuk yaa..."
"Iya mamaaa."
Ternyata itu panggilan Yaska dari luar, yang tentunya segera dibalas oleh putra pertamanya.
"Eh, ada adekk... Kalian lagi main apa ini?" tanya Yaska sambil mendudukkan dirinya di pinggiran kasur milik Ian.
"Ini ma, adek ngamuk pengen mabar roblox sama Ian."
Yaska terkekeh melihat dua putranya yang sedang asyik menatap layar ponsel mereka masing-masing. Sungguh terlihat masih seperti balita di mata Yaska.
"Mama boleh ganggu sebentar ga? Mama mau ngomong sama kakak."
Ian kemudian beralih menatap Yaska, yang sebelumnya ia fokus menatap ponsel miliknya.
"Iya, ma? Kenapa?"
"Kakak lagi berantem sama Vio kah?"
Ian meneguk ludahnya kasar, perasaannya mulai tak enak ketika mamanya mulai menyebut nama Vio.
"Engga ma, Ian ga ada berantem sama Vio kok. Kenapa mama mikir kesana?" kata Ian yang berusaha santai, padahal jantungnya kini tengah berpacu kuat!
Tatapan Yaska pada putranya kemudian berubah serius, "Jangan boongin mama, abis kalian pulang dari villa tadi pagi mama liat kalian berdua tuh berjarak, terus juga banyak diemnya."
"Padahal biasanya kalo kalian abis main bareng tuh sampe rumah bakalan ribut ceritain ini itu... Pasti ada sesuatu semalem yang bikin kalian kayak gini, kan kak?" lanjut Yaska.
Ian pun menghela nafasnya pasrah dan mengangguk. Ia tak bisa menyembunyikan sesuatu dari mamanya bahkan hanya sementara pun.
"Ian bakal jelasin ma.. Tapi mama jangan potong Ian dulu sebelum Ian selesai jelasin semuanya, ya ma?"
Yaska langsung mengangguk. Ia penasaran dengan apa yang telah diperbuat oleh putranya itu semalam.
Begitu juga Aidan yang mulai penasaran dengan percakapan kakak dan mamanya. Aidan pun lebih memilih fokus memperhatikan dua orang di depannya dibandingkan ponsel di tangannya.
"Jadi kemarin Ian mabuk ma. Dan Ian, Ian ga sadar udah cium Chiko di Villa—"
"Hah?! Kamu cium Chiko?!" kedua mata Yaska membulat yang diikuti kerutan tajam kedua alisnya.
"Mama janji kan dengerin Ian dulu?"
Yaska terpaksa bungkam terlebih dahulu, padahal Ia sudah menyiapkan banyak kata yang akan dihujani pada putranya.
"Pas Ian cium Chiko, Ian kira itu semua cuma mimpi... Sumpah ma, bahkan Ian ngerasa yang Ian cium itu bukan Chiko ma! Ian ga bisa kendaliin diri Ian pas itu... Ian juga sampe ajak Chiko ke kamar Villa."
Tak sampai di sana, Ian juga lanjut menjelaskan saat Vio akhirnya memergoki dirinya dan Chiko dan memisahkannya dari Chiko.
Jangan ditanya ekspresi wajah Yaska saat ini yang bercampur aduk. Apalagi Aidan yang sedari tadi mulutnya terbuka lebar, mendengar percakapan dengan topik yang tak ia duga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Ardan: Arianta Gandara - BxB [BL]
Teen Fiction[ CERITA BL! ] Berbagi kisah remaja Arianta Gandara, yang awalnya si bocah ingusan dari desa, akan tetapi kini hidupnya berubah 180 derajat setelah tumbuh besar di kota. - - - ⚠️⚠️⚠️ - Cerita ini adalah sekuel dari cerita 'Mas Ardan' yang udah aku p...