Bab 15 - 𝘛𝘳𝘰𝘶𝘣𝘭𝘦 𝘊𝘩𝘰𝘤𝘰𝘭𝘢𝘵𝘦

13 5 0
                                    

Catatan penulis: Trouble Chocolate adalah judul suatu anime lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Catatan penulis: Trouble Chocolate adalah judul suatu anime lama.


Tiba-tiba saja mata Brietta terbuka pada pukul setengah 5 pagi. Brietta membalikkan badan ke kanan. Ada Guren yang sedang duduk bersila di atas kasur sambil membaca buku yang diletakkan di kasur. Brietta akhirnya mencoba duduk.

"Guren," Brietta memanggil. "Kau sedang apa?"

"Belajar untuk kuis. Dengar-dengar, akan ada kuis saat kuliah nanti."

"Hm." Brietta manggut-manggut. Guren ternyata amat rajin. "Tapi, apakah kau sudah tidur?"

"Sudah. Waktuku tidur tidak selarut yang waktu itu," jawab Guren tanpa mengalihkan pandangan dari buku yang dibacanya.

"Jangan lupa istirahat yang cukup, Guren. Kau baru sembuh."

"Tentu saja." Guren menoleh ke Brietta. "Maaf sudah membuat Kak Brietta terbangun."

"Oh, ini masih dekat waktu bangun tidurku, kok," kata Brietta. Brietta memang tidak bisa tertidur lagi.

Guren kembali membaca bukunya lagi. Brietta sebenarnya tidak ingin mengganggu Guren belajar, tetapi ia merasa ada baiknya ia memanfaatkan momen ini untuk bertanya. Siapa tahu Guren butuh selingan agar tidak bosan belajar.

"Guren," Brietta mencoba bertanya, "apakah kau tahu kalau aku adalah teman kerja Hiro, sepupumu?"

"Ya, aku tahu. Hiro pernah cerita. Katanya, kakaknya Paul adalah teman kerjanya. Pastinya bukan Kak Clarence karena Kak Clarence bekerja sebagai koki di restoran," jawab Guren. "Berarti, itu adalah Kak Brietta."

"Oh, kau sudah tahu," Brietta menyimpulkan lalu mendesah. "Tunggu, kau memanggil Hiro tanpa embel-embel 'Kakak'? Hiro lebih tua, bukan?"

"Hiro adalah anak dari pamanku, adiknya ayahku."

"Oh, begitu."

"Namun, aku pun jarang dipanggil Guren-oneesan. Kami cukup fleksibel dalam panggilan."

Brietta terkekeh karena penjelasan Guren. "Yah, aku sendiri sebenarnya tidak berharap dipanggil 'Kakak' begitu, tetapi kedua orang tua kami meminta kami untuk saling menghormati dan menyayangi, dimulai dengan memanggil saudara yang lebih tua dengan sebutan kehormatan."

"Menarik. Itu ada bagusnya juga."

Brietta menanyakan hal lain, "Apakah Hiro tahu kalau kau di rumahku?"

"Aku kurang yakin," jawab Guren. "Biasanya, aku meminta izin menginap di rumah teman kepada kakakku. Apakah detailnya diberitahukan kepada yang lain, aku tidak tahu."

"Jadi, kau punya kakak?"

"Ya, ada dua. Hikaru dan Nana."

Itu adalah nama kedua kakak Guren. "Laki-laki? Perempuan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Heroic, New York's SimpletonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang