Haikal tengah berdiri di ambang pintu masuk menanti seseorang datang. Sudah dua jam berlalu namun sosok itu belum juga menampakkan diri. Ia mulai merasa gusar, mengusak rambutnya frustasi.
"Woi kal! Udah sih ngga usah ditungguin. Ini tugas lo kelarin dulu!" Ucap Renjana dari kejauhan memanggil Haikal.
Sudah ke 58 kali teriak Renjana memekakan telinganya. Selama dua jam itu ia bolak balik masuk ke dalam gedang kemudian ke luar lagi hanya untuk memastikan sosok yang ia tunggu segera datang.
"Lelet banget sih!" tegur Renjana begitu Haikal berdiri di hadapannya.
Renjana lalu memberikan sekardus dekorasi pada Haikal. Membuat dia mengerutkan keningnya bingung.
"Lo bantu Heli pasang dekorasi ini" ucap Renjana
Haikal tak menjawab hanya mengangguk kemudian lekas pergi ke arah Heli yang berada di atas panggung. Ia meletakkan kardus tersebut dan mulai mengeluarkan isinya. Heli yang melihat Haikal tampak tak semangat itu lebih mendekatkan diri ke arah Haikal.
"Lo kenapa?" tanya Heli
Haikal menoleh "Ngga papa" jawabnya singkat
"Ngga papa, tapi muka lo kusut banget" ucap Heli
"Ini lo hias-hias emang sendiri Hel?" tanya Haikal mengalihkan pembahasan.
"Harusnya sama Juna cuma tuh anak daritadi belum datang-datang, gue telpon juga yang ngangkat malah Jaja katanya hp nya Juna ketinggalan di sekolahan" jawab Heli
"Terus Junanya kemana?" Tanya Haikal
"Nah itu gue ngga tau, Jaja juga ngga ada bilang karena dia buru-buru ada keperluan. Katanya nanti sore mau kesini nganter hpnya Juna. Gue suruh bilang ke Juna buat jangan pulang dulu, tapi anaknya aja daritadi belum hadir" jelas Heli
"Aneh banget, ngga biasanya Juna ngga tepat waktu gini" ucap Haikal
"Makanya kan gue juga bingung. Tadi si Rama juga habis dari sekolah kan pinjam sound tambahan udah ngga ada siapa-siapa di sana, cuma ada guru yang rapat sama anak-anak yang ikut olim bulan depan" ujar Heli kembali menjelaskan membuat Haikal membulatkan matanya.
"Udah ngga ada siapa-siapa beneran?" tanya Haikal memastikan
"Iya beneran, kenapa?" kini gantian Heli yang bertanya.
Tak ada jawaban dari Haikal. Justru suara derap kaki yang berjalan ke arah mereka mengintrupsi keduanya.
"Kal, Hel" panggi Zaynan yang baru saja tiba.
"Eh, ja udah datang lo? Baru aja apa udah daritadi?" tanya Heli
"Barusan nih, btw Juna di mana ya Hel? Gue ngga ada lihat" ucap Zaynan
"Juna daritadi bahkan belum sampai sini" jawab Heli membuat Zaynan terkejut.
"HAH?!? SERIUS?" tanya Zaynan memastikan, Heli hanya mengangguk.
"Padahal udah dari dua setengah jam yang lalu kayanya dia bilang mau ke sini kok" ucap Zaynan "Reyna sama Kirana mana kal?" tanya Zaynan kini beralih ke Haikal.
Haikal hanya menoleh dan menggeleng lemas. Zayna tambah bingung ia menepuk dahinya pelan.
"Ada apa sih" tanya Heli mulai penasaran.
"Tadi sebelum gue ketemu Juna, gue papasan sama Reyna Kirana katanya mereka mau ke sini juga. Terus habis dari sini mereka ngajak gue beli udon" tutur Zaynan.
"Gue juga udah nunggu ada dua jam-an Ja, tapi mereka belum sampai juga. Gue udah hubungi tapi ngga ada yang aktif" ucap Haikal frustasi "Gue khawatir, perasaan gue ngga enak"
![](https://img.wattpad.com/cover/332547914-288-k329975.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadewa (END)
Teen FictionSadewa Chandra Mahendra pria yang tak pernah bisa menjalani kehidupan dengan tenang, bertemu dengan seorang gadis yang membuatnya jatuh hati. Namun, karenanya gadis itu justru mengalami teror dari musuhnya. Bagaimanakah Chandra melindungi sang gadis...