Fokus Harry dan Ron kembali pada Kartu itu setelah kompak menjawab pertanyaan Amelia yang membuat Amelia agak kesal dan memilih fokus pada bolu ditangannya.Harry membalik kembali kartunya dan kaget sekali melihat wajah Dumbledore sudah lenyap. "Dia pergi!"
Amelia berucap saat mendengar kata-kata Harry," Mungkin dia lelah."
"Ya, kan dia tak bisa di sini seharian," kata Ron. "Dia akan muncul lagi. Aduh, aku dapat Morgana lagi. Padahal aku sudah punya enam... kau mau? Kau bisa mulai mengoleksi." Mata Ron tertuju pada tumpukan Cokelat Kodok yang menunggu dibuka bungkusnya.
"Ambil saja," kata Harry. "Tapi di dunia Muggle, wajah orang tidak pergi dari foto."
"Begitu? Apa? Mereka tidak bergerak sama sekali?" Ron kedengarannya heran. "Aneh!" Harry terbelalak ketika Dumbledore muncul lagi di kartu yang dipegangnya dan tersenyum kecil kepadanya.
Amelia menguap bosan mendengar percakapan dua anak lelaki itu," Harry mulutmu akan dimasuki serangga dan kau akan mati jika membuka mulut begitu lebar." Lagi lagi Amelia. Gadis itu memiliki kecendrungan berkomentar dari sisi jahat.
Harry yang mendengar itu langsung menutup mulut.
Ron sendiri lebih tertarik memakan cokelatnya daripada melihat-lihat Para Penyihir Terkenal, tetapi Harry tak bisa mengalihkan pandangannya dari kartu-kartu itu.
Kemudian Harry membuka kantong Kacang Segala-Rasa Bertie Bott.
"Hati-hati lho," Ron memperingatkan Harry. "Segala-Rasa di situ benar-benar segala rasa-tahu kan, kau mendapat rasa-rasa biasa seperti cokelat, mint segar, selai, tapi kau juga bisa mendapat rasa bayam, hati, dan babat. George bahkan menduga dia pernah mendapat kacang rasa-setan." Ron mengambil sebutir kacang hijau, mengamatinya dengan teliti, dan menggigit sedikit ujungnya.
"Bleaaargh-benar, kan? Taoge."
"Woah aku ingin coba!" Amelia mengambil satu xan memakannya, Tak lama dia mengunyah, dia langsung melepehnya," HUEKK INI RASA APA HUEKK."
Membuat Ron dan Hardy tertawa ngakak, tak bisa menahan karena ekspresi Amelia yang benar benar lucu. Sedangkan Amelia ngomel namun masih penasaran dan mencoba lagi.
Mereka asyik sekali makan Kacang Segala-Rasa. Harry mendapat roti bakar, kelapa, kacang panggang, stroberi, kari, rumput, kopi, sarden, dan bahkan cukup berani menggerigiti ujung kacang abu-abu yang Ron bahkan tak berani menyentuhnya, dan ternyata itu rasa merica.
Sedangkan Amelia selalu merebut saat Harry dapat rasa Stroberi dan Harry hanya merengut sebentar.
Daerah pedesaan yang melayang melewati mereka semakin liar. Sawah-sawah yang rapi sekarang sudah lenyap. Yang ada hutan, sungai berkelok-kelok, dan bukit-bukit hijau gelap.
Terdengar ketukan di pintu kompartemen mereka dan anak laki-laki berwajah bundar, yang tadi dilewati Harry di peron sembilan, tiga perempat, masuk. Dia kelihatannya habis menangis.
"Maaf," katanya, "tapi apakah kalian melihat katak?" Ketika mereka menggelengkan kepala, anak itu meratap. "Hilang deh! Dia kabur terus dariku!"
"Dia akan muncul," kata Harry.
"Atau mungkin saja itu sudah ma-urghhhghhpjhsggs." Amelia yang akan berkomentar segera di tahan oleh Ron, dia tau sindrom gadis pucat itu, Dark jokes tak tahu waktu.
"Ya," kata si anak sedih. "Yah, kalau kau melihatnya..." Dia pergi. "Aku tak tahu kenapa dia sesedih itu," kata Ron.
Amelia masih misuh misuh karena tak boleh berkomentar, Dia duduk dan membaca bukunya lagi, masih memusuhi si anak rambut merah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forecast
Fantasy-Bagaimanan jika Harry kalah saat pertempuran akhir melawan Voldemort? ... Amelia Brighton. Seorang penyihir berdarah campuran. Gadis cantik dengan rambut pirang pudar. Hampir menyerempet ke putih. Kedatangannya ke Hogwarts membuatnya membuka suatu...