Bab. 16

121 17 6
                                    



Pukul enam belas lewat lima mama bangun lebih dulu, naluri keibuan yang selalu membuatnya gisap lebih dulu dari semua anggota keluarga, dia menatap Ares yang masih tidur dengan nyaman meskipun kaki dan tangan Dita melilit perut dan pahanya,

Mama cukup panik tapi mengingat mereka masih tidur dia mencoba sedikit berbaik sangka sampai Ares bergerak berbalik dan menindih setengah tubuh Dita, mama terlonjak panik, perempuan itu turun dari ranjang kemudian coba untuk mendorong tubuh kekar anaknya, tangan besar Ares meraba dada Dita secara alami, seolah itu hal yang sangat biasa, tubuhnya ingin berbalik tapi tak bisa karena di tahan mama.

Mata Ares terbuka, tangan mama mengambil tangan Ares dan mendorongnya pelan,

.

"Ares, mama pesen kamar satu lagi buat mama sama papa, jadi dua kamar ini bisa di pake sama kalian ya ..."

.

"Haaah ... ga usah ma ...

Maaf Ares ngantuk banget ... nanti malam Ares mau jalan sama temen, mungkin tengah malam atau pagi baru balik, sayang kalo sewa kamar lagi ..."

.

"Tapi kan Ares jadi ga tenang gitu tidurnya, ga bebas guling guling kalo ada Dita ..."

.

"Ga papa kok ma ... Oya, ini udah jama berapa ya ?"

.

"Jam empat lewat ..."

.

"Oooh, ayo turun ma, jalan jalan sama berenang ..."

.

"Ya udah bangunin deh yang lain ..."

Ibu Himawan cukup lega sekarang, suaminya sudah bangun dan bersiap untuk berenang, Ares yang membawa tas ganti untuk semua anggota keluarga, mereka berjalan menuju kolam renang dengan view jurang dan pegunungan dibelakangnya, sangat indah.

Keluarga Himawan bukan perenang tapi mereka semua bisa berenang, bahkan Dita memiliki sertifikat diving untuk melengkapi hoby nya mengeksplore bawah air ...

Karena pinggiran kolam renang cukup ramai dengan anak anak kecil dan ibu ibu berpakaian sekedarnya, mereka pilih untuk berada di seberang yang mana salah satu sisinya berbatasan langsung dengan jurang, mama mengernyit ngeri dia tidak berani bergerak terlalu banyak, hanya mengikuti sang suami yang sekarang sudah dua kali balik dengan gaya katak andalan.

.

Mama memang mengikuti suaminya bergaya katak tapi matanya tidak pernah lepas dari kedua anaknya, pada awalnya Ares bersama papanya dengan gaya katak yang sama, kemudian dia mulai memperlihatkan kehebatannya dengan semua gaya dalam olahraga renang, yang mana Dita hanya berdiri di kolam sambil mengabadikan moment itu, kemudian setelah papa beristirahat gantian mama dan Dita yang berenang santai di liput Ares, mama tentu cepat lelah hingga akhirnya Dita sendirian yang bergaya, sulit sekali menegur sikap Ares yang menurut mama keterlaluan, anak lelakinya membuat rekaman dengan go pro, tapi jelas itu bukan rekaman biasa.

Tubuh Ares kadang mengelilingi Dita di dalam air, kadang berdiri dan merekam adiknya yang santai mengambang diatas air, di kesempatan lain mereka bahkan tidak terlihat sama sekali, entah apa yang di rekam Ares tapi mama sangat tidak suka ...

Ares terlalu dekat dengan Dita, dan tentu saja Dita sangat sangat apresiatif.

.

"Paaa ... Ares ke Dita itu agak kelewatan ga sih, kok kaya yang deket banget ... "

.

"CK, jauh komplen, deket juga komplen, gimana sih mama ini ...

biarin lah, ini pertama kali kita liburan bareng, jangan bikin jadi canggung, Ares tuh anaknya ambekan ... kalo dia marah terus balik ke Jakarta sendiri gimana ... "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

So Far Away (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang