Birthday (00:00)

63 3 0
                                    

(one week later)

31 Desember 2014

Suasana malam tahun baru kali ini jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Karena di lingkungan RT Ditra, untuk kali ini diadakan acara perayaan malam tahun baru dengan penampilan tarian anak-anak, bernyanyi, hiburan lainnya, dan diakhiri dengan makan ikan bakar dan kerang rebus bersama-sama. Acara ini berlangsung sekitar 1,5 jam sebelum pukul 00:00.

Ditra yang tidak kuat untuk bertahan sampai larut, dia hanya terdiam di tempat duduknya saat waktu menunjukan pukul 23:15, matanya sudah memerah menandakan bahwa pemiliknya harus menutup mata untuk beristirahat. Tiba-tiba saja rasa kantuknya hilang ketika sebuah kenyataan muncul bahwa ikan bakar telah matang. Orang-orang pun sudah mulai menyantapnya, termasuk Ditra. Gadis itu makan dengan lahap dan rasa kantuknya kini sudah benar-benar tertunda karena ikan bakar.

Seusai Ditra menyantap ikan bakar, dia kembali duduk dengan menonton penampilan demi penampilan. Ternyata rasa kantuknya kembali datang. Akhirnya gadis itu memilih pergi dari acara itu dan menyendiri untuk melihat ke langit malam yang sudah terhias dengan beberapa petasan yang mulai bermunculan. Padahal sekarang baru pukul 23.40.

Dalam kesendiriannya dengan menatap langit malam, ternyata matanya jauh lebih fresh ketimbang hanya duduk diam melihat penampilan-penampilan yang tidak begitu menarik menurutnya.

Hembusan angin malam menyentuh halus pipinya. Langit begitu cerah dengan bintang-bintang berhamburan. Tiba-tiba saja gadis itu memikirkan hubungannya dengan Ghavin.

"Aku dan Ghavin. Kami adalah saingan di sekolah. Syukur-syukur kita nggak satu kelas. Tapi tetap saja saingan. Mau tidak mau, suka tidak suka, ini adalah kenyataan untuk kita. Cinta yang tumbuh ditengah-tengah kompetisi seperti ini benar-benar menyulitkan. Tetapi terasa unik juga. Berbeda dengan cinta-cinta yang lain. Hmm" Ditra mendengus dan menundukan wajahnya lalu memejamkan mata sejenak dan kembali membukanya, lalu menatap langit malam. Gemuruh petasan kian membanyak seiring waktu yang semakin dekat dengan pukul 00;00. Gadis itu terhanyut dalam kesendiriannya dengan tetap memandangi langit malam.

Waktu peralihan tahun 2014 ke 2015 pun tiba. Gemuruh petasan di sana sini mengguncangkan suasana dan seolah mencari perhatian pada siapa saja yang sedang menikmati peralihan tahun ini. Langit yang telah terlihat indah, kini terhias oleh puluhan bentuk petasan yang bergantian dan membuat Ditra terus membentuk senyuman di bibirnya.

Menit-menit berlalu, kini jam sudah menunjukan pukul 00:15 menandakan bahwa malam sudah semakin larut. Acara masih terus berlanjut dan kini sedang berlangsung penampilan bernyanyi dari ibu-ibu dan bapak-bapak. Ditra kembali ke acara itu untuk menghampiri mama papanya dengan maksud ingin meminta izin untuk pulang lebih dulu.

Sesampainya di rumah. Ditra langsung mencuci kaki dan menggosok gigi sebelum pergi untuk tidur. Ketika dia sudah berbaring di kasurnya dan memandang ke langit-langit kamarnya, tiba-tiba saja sebuah nama melintas dipikirannya.

"Ghavin..." dia menyebut nama itu.

Wah sekarang sudah tanggal 1 Januari. 4 hari lagi aku dan Ghavin akan ulang tahun. Sudah 2 bulan aku tidak berkomunikasi dengannya. Dan di malam tahun baru ini, dia sedang apa ya?, batinnya.

Lalu Ditra bergegas pergi mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu, dan ketika itu ternyata adalah—

Happy new year 2015, Ghavin!

—sebuah ucapan tahun baru untuk Ghavin.

Dan tanpa berfikir lama, gadis itu langsung mengirimnya.

3 menit, 5 menit, 10 menit, 15 menit, masih belum ada jawaban dari Ghavin, hingga akhirnya Ditra tertidur dengan keadaan menggenggam ponselnya, menandakan bahwa dirinya memang menunggu balasan dari laki-laki itu.

TRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang