" Darah di balas darah, nyawa di balas nyawa, dan kehancuran di balas kehancuran. " Nazea & Nazia.
" Silahkan balas dendam, namun jangan libatkan perasaan. " Shaka & Alfan.
Bagaimana jadinya jika dua orang gadis kembar tenyata memiliki hubungan ra...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di kamarnya, Zea memandang sebuah figuran foto. Tatapannya begitu kosong, ia mengusap foto itu dan tersenyum manis. Bahkan senyumannya yang jarang orang lain lihat.
" Hai gimana kabarnya di sana? aku kangen.." Setetes air matanya luruh.
" Kapan aku akan membalaskan semuanya? lama banget rasanya Keanu. " Lanjutnya yang memeluk figuran itu.
Setelah beberapa menit terdiam, dari bawah sana suara seseorang terdengar. Suara deruman motor juga suara pintu yang terbuka. Zea tau seseorang itu pastinya adalah Shaka yang sudah kembali. Ia menghapus air matanya yang mengalir kala Shaka yang mulai berjalan ke arah kamarnya sambil berteriak. Dengan gerakan cepat Zea menaruh figuran foto itu di bawah selimutnya.
" Zea. " Panggil Shaka yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Zea tampa mengutuk pintu.
" Ketuk pintu. " Ucap Zea menatap datar Shaka.
" Lupa, gue mau ngomong. " Balas Shaka membuat Zea menaikan alisnya sebelah.
" Apa? "
Shaka mulai duduk di sebelah Zea. Kini keduanya bersebelahan dan saling menatap satu sama lain.
" Semalam gue nabrak orang. "
" Terus? " Potong Zea dengan wajahnya yang tengil.
" Jangan potong dulu Nazea gue belum selesai. "
" Oke, lanjut. "
" Gue nabrak cewek, dia dari desa dan baru sampe di Kota ini. Tadi siang gue ketemu dia untuk tanggung jawab, dia minta gue untuk jagain dia selama kakinya sakit. " Ucap Shaka dan Zea hanya mendengarkan saja.
" Sewa perawat. " Timbal Zea dan mulai bangkit dari duduknya. Menurut Zea ini bukan hal penting yang harus ia pikirkan.
" Dia akan tinggal di sini dan jadi pembantu. " Ujar Shaka menghentikan langkah Zea.
" Gue ga setuju. "
" Gue udah bilang kalo bakalan sewa perawat untuk dia, tapi dia nolak dan maksa gue untuk jagain dia. Dia juga minta gue bantuin nyari pekerjaan dan gue sibuk Nazea. "
" Terus? lu jadiin dia pembantu di sini sebagai tanggung jawab lu yang bantuin dia? " Tanya Zea menyela dan Shaka mengangguk pelan.
" Gue ga perlu pembantu. "
" Ayolah Ze, gue sekarang harus buru-buru ke kantor. "
" Ck terserah. "
Malas menghadapi Shaka, Zea pergi dari kamarnya dan sekarang hanya ada Shaka di sana. Lelaki itu kembali menghela nafasnya sabar, tubuhnya ia rebahkan di kasur Zea. Namun sebuah benda mengganjal punggungnya membuat Shaka bangkit dari tidurnya. Lelaki itu mengambil benda di bawah selimut. Sebuah figuran foto.
Shaka mengerutkan keningnya menatap aneh pada figuran foto itu. Figuran foto itu adalah figuran foto yang berisi foto Zea dan kekasih lamanya.
" Foto apa? " Gumam Shaka yang menatap figuran foto itu dengan seksama.