" Darah di balas darah, nyawa di balas nyawa, dan kehancuran di balas kehancuran. " Nazea & Nazia.
" Silahkan balas dendam, namun jangan libatkan perasaan. " Shaka & Alfan.
Bagaimana jadinya jika dua orang gadis kembar tenyata memiliki hubungan ra...
“ Asmaraloka yang memudar, meninggalkan anyelir yang amerta namun anantara. ” _Nazea Eira Devanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ruangan gelap itu tampak kumuh dengan bau amis di setiap sudutnya. Teriakan keras menggema bagaikan instrumen musik yang mengalun indah. Tangisan yang terdengar merdu dan sunyi yang menenangkan. Segenggam Anyelir putih tersisa dengan sebercak darah di setiap bagian bunganya. Anyelir itu, nyatanya hanya meninggalkan keabadian tanpa jiwa.
Di temani rintik hujan yang terdengar. Matanya menatap pada seorang lelaki yang terkulai lemas. Lantai yang dingin tanpa beralas apapun. Hatinya teriris, napasnya tercekat, dan tubuhnya yang terasa kaku. Kekasihnya hanya tersenyum menguatkan dirinya bahwa ini semua akan berakhir.
Langkah kaki yang terdengar nyaring dan seseorang dengan pakaian serba hitamnya. Dia berucap dengan suaranya yang menggema, " Rupanya pembalasan itu sudah tiba. "
" Satu tahun gue menunggu, akhirnya semuanya bisa selesai! " Lanjutnya lagi, namun di akhiri dengan tawa yang menyeramkan.
Dengan tubuhnya yang bergetar Eira bertanya, " Mau apa kalian semua?! "
Bukan jawaban yang Eira di dapatkan, namun sebuah tawa yang kembali di dapatkannya. Salah satu dari mereka menunjuk kekasihnya dan berucap, " Dia! M-A-T-I! "
Tangannya terkepal erat, giginya yang menggertak hebat dan napasnya yang memburu. " Ga semudah itu, sialan! "
" Bocah ingusan, mau jadi korban juga rupanya. "
" Nazea, gede juga nyali lu. Tapi sayangnya rencana gue ga akan terhalang oleh bocah ingusan seperti lu!" Lanjut seseorang tadi yang kini semakin mendekati Zevan.
Bugh
Bruk
Ya, Zea berhasil menendang seseorang itu hingga sekarang terkapar di sebelah Zevan.
" Eira.. " Zevan berucap lirih namun Zea seakan tuli untuk mendengarnya.
Prok.. prok..
Tepukan tangan terdengar dan tak lama sekumpulan orang kembali datang. Jumlahnya jauh lebih banyak namun untuk kali ini mereka menggunakan jaket kebanggaannya. ' ALL STARS GENG' hanya kata itu tertulis. Mereka berjajar rapi seakan siap untuk menyerang.
Namun Zea tetaplah Zea yang tidak akan mundur. Dirinya semakin maju menatap remeh semua orang di sana. Hingga akhirnya perkelahian itu kembali terjadi. Zea yang melawan mereka semua dengan sigap dan Zevan yang berhasil melepaskan sebuah pengikat tubuhnya. Keduanya sama-sama bertarung, menyelematkan satu sama lain untuk bisa keluar dari tempat ini.