15

50 3 0
                                    

Ketiga pemuda itu merapalkan doa sebelum turun dari mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketiga pemuda itu merapalkan doa sebelum turun dari mobil. Takutnya nanti terjadi apa-apa jika mereka melakukan penelusuran di hutan malam-malam begini.

Senter yang terikat sudah bertengger di masing-masing kening mereka. Tak lupa mereka juga membawa senjata, jikalau ada sesuatu yang tidak di inginkan terjadi.

Sudah hampir sepuluh menit mereka berjalan dan akhirnya mereka menemukan danau dan sebuah bangunan tua yang tinggi menjulang di depannya. Dari papan depan tertulis, Hotel Adimat.

Hotel itu sama persis dengan hotel yang tempo hari mereka datangi. Namun tampaknya sekarang begitu seram. Sangat berbeda dengan waktu hari itu.

Dengan niat serta keberanian yang cukup besar, mereka bertiga memasuki hotel itu. Walaupun pencahayaan yang begitu minim dan  kondisi yang menakutkan.

Tak disangka, sebelum menginjakkan kaki di lobby hotel, pria tua yang mereka temukan di jalan sore tadi kini ada di depannya.

Mereka berjalan mendekati dengan rasa ketakutan yang menyelimuti.

"Kalian bertiga ikuti saya. Jangan takut, saya mau ngasih tau sesuatu."

Rasa penasaran menerobos masuk ke batin ketiga pemuda itu. Ia dengan cepat mengikuti pria tua itu berjalan menuju ruang yang terbilang cukup luas dan banyak sekali kayu-kayu yang terkumpul disetiap penjuru kamar itu.

Ternyata pak tua itu tidak seram sama sekali. Hanya saja, pakaian yang dikenakannya lumayan lusuh.

"Perkenalkan saya Yusuf. Pemilik hotel ini."

* * *

"Woi! Bajingan, geseran dikit. Badan lo gede amat. Sesak napas gua." Haruto mendengus kesal, lantaran dia dan Jeongwoo sedang duduk sempit-sempitan di jok mobil, samping kursi sopir.

Doyoung dengan keberanian memutuskan untuk menyetir mobil pickup yang mereka pinjam tadi. Sedangkan Junghwan berada di belakang.

Sebetulnya, mereka berempat sedari tadi mengikuti mobil Jaehyuk dari belakang. Dimulai dari kampus hingga sekarang masih berada di tengah jalan karena mereka ketinggalan mobil Jaehyuk. Sempat terjadi masalah ban mobil yang mereka tumpangi pecah jadi mau tak mau mereka harus membawanya ke bengkel terlebih dahulu.

Beruntung ada bengkel yang tersedia di tempat sepi seperti ini.

Flashback, pukul 12.30 siang.

Siang itu Jeongwoo menunggu Jihoon di parkiran mahasiswa. Katanya, Jihoon akan mengambil almamater yang dia simpan di sekret himpunannya. Hari ini Jeongwoo tak membawa motor ke sekolah, maka dari itu dia menyuruh Jihoon menjemputnya. Dan berakhir menemani kakaknya ikut ke kampus.

Hotel | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang