Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yedam memandang penuh kegirangan melihat teman-temannya disiksa habis-habisan oleh sosok bayangan yang tinggi. Itu adalah jelmaan pak Yusuf yang berubah menjadi seperti monster. Disana juga ada Asahi. IYA. Pria itu ternyata bersekongkol dengannya selama ini. Tak dipungkiri bagaimana perasaan temannya akan hal itu. Namun, Asahi dan Yedam tampak tak peduli bagaimana perasaan temannya.
Seorang pria masuk kedalam ruangan itu dengan jubah hitam yang menjulang kebawah layaknya seorang penyihir, "Gimana Yoshi? Udah lo bawa kemari?" sautnya tegas.
Suara itu tak asing di telinga Jeongwoo. Matanya sangat perih ketika membukanya, namun dirinya tahu kalau suara itu adalah suara Jihoon.
Asahi berkutik dan membalas pertanyaan Jihoon, "udah mati dia mah."
Yedam dan Asahi tertawa.
"Good." Jihoon merogoh celananya dan membuka kamera ponselnya sebelum berjalan kearah adiknya.
"Bang... kenapa?" Ucapnya lirih. Namun Jihoon justru memotret hingga menendang perutnya dan membuat Jeongwoo meringis kesakitan.
Senyuman acuh keluar dari bibir Jihoon, "selama ini gue udah capek jadi kakak lo yang baik. Hari ini gue bisa liat lo mati di tangan gue sendiri."
Sungguh Jeongwoo tidak menyangka hal itu bisa keluar dari mulut kakaknya sendiri. Apa yang sebenarnya terjadi. Dirinya perlu penjelasan agar semuanya jelas.
Jeongwoo sebenarnya adalah anak angkat dari keluarga Jihoon. Ayah dan ibu Jihoon mengadopsinya sejak Jeongwoo masih sangat kecil, dan mengambilnya disebuah panti asuhan. Sejak itu, Jihoon berusaha menuruti perintah ayahnya untuk menjadi kakak yang baik bagi Jeongwoo.
Namun ternyata selama dia melakukan hal itu, Jihoon malah terus diabaikan oleh kedua orangtua kandungnya sendiri. Dan lebih sayang kepada Jeongwoo anak angkatnya, dibandingkan dengannya sebagai anak kandung.
Selama ini sudah dari lama Jihoon berpura-pura baik didepannya, tetapi ternyata dia selalu berniat untuk menyelakai adiknya. Seperti yang tempo hari dia lakukan disaat Yoshi datang kerumahnya dan pada hari itu Jeongwoo melihat hal-hal yang aneh. Ternyata itu semua adalah ulah Jihoon. Pria itu sudah merencanakan semuanya.
Yoshi dia jadikan sebagai kambing hitam. Ada alasan di balik itu hingga Yoshi mau menerimanya.
Jihoon juga tengah mendalami ilmu hitam semenjak kepergian Luna. Dia merasa bahwa jalan yang dia ambil kala ini adalah yang terbaik untuknya, namun itu sangat salah.
Kali ini semuanya terungkap jelas di benak Jeongwoo bahkan teman-temannya yang lain. Sungguh, penjelasan Jihoon membuatnya merasa bersalah dan menyesal. Padahal sebetulnya dirinya tak bersalah sepenuhnya akan hal itu.
Jeongwoo memandang Jihoon dengan posisi mata yang masih buram, tangannya meminta agar Jihoon mengerti. "Kali ini biarin gue perbaiki semuanya bang. Gue minta maaf kalau selama ini udah nyakitin perasaan lo." Jeongwoo masih saja memohon kepada Jihoon, tapi sayangnya pemuda itu sudah terkalut emosi yang tak bisa ia redam. Tangannya mengeluarkan sebuah pisau dan akhirnya nyawa Jeongwoo berada di tangannya.