Mungkin dia bukan jodohku!
"Kalau begitu kenapa kita nikah?"
"Please, deh! Asal jangan Kak Dewa!"
.
.
.
Memohon agar perjodohan ini dibatalkan?
Hah!
Jangan mimpi Priska!
"Jelaskan sama mama papa, kenapa kalian berdua di kamar seperti ini!"
"Mama...
Hai, hai! Sebelum baca ini, aku mau promosi dulu! Jadi ... aku punya cerita baru. Tentang mafia gitu. Kalau kalian sudah dewasa 18+, boleh intip, ya!
Mohon kebijakannya, karena ini cerita rate-nya agak dewasa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cuzzz ... kita ke Dewa dan Priska dulu ya ...
Selamat membaca
*
*
*
"Sebenarnya kamu lagi buat apa?" tanya Dewa sambil mengintip laptop Priska.
Priska terdiam, wajahnya masih memerah dan jantungnya berdebar. Dia membuka laptop hanya untuk mengalihkan perhatian, bukan untuk melanjutkan pekerjaan.
"Oh, ini desain banner buat stan nanti?" tebak Dewa.
"Emmm, iya! Ini dipercayakan ke aku!" Priska mengangguk
"Itu kamu kok pakai fon yang standar begitu?" Dewa menunjuk pada layar laptop Priska.
"Ya ... menurut aku ini fon yang paling bagus. Hurufnya jelas untuk buat banner, gratis pula!" Priska tersenyum lebar saat berkata gratis.
"Euh, pakai yang berbayar dong! Mahasiswa enggak modal!" Dewa memutar laptop Priska jadi menghadap ke arahnya.
"Ya ... kan, biaya Canva Pro mahal, Kak!" protes Priska. Tapi, ya ... memang dia enggak modal sih. Dia kan kuliahnya beasiswa.
Dewa tak menanggapi lagi, dia mengotak-atik laptop Priska dan melakukan sesuatu. Sementara itu, Priska yang melihatnya mengerutkan dahi.
"Itu Kak Dewa sign in akun Google Kak Dewa di laptop aku?" tanya Priska sambil menunjuk laptop miliknya.
"Hmmm, biar kamu bisa pakai Canva punya aku! Aku pakai yang pro!" tukas Dewa.
Priska duduk di samping Dewa, dia melihat bagian punggung pria tersebut dari belakang yang sedang serius menatap pada laptopnya. Dia tersipu, karena merasa Dewa memercayai dirinya. Bagaimanapun juga, akun Google itu sangat privasi untuk seseorang.
"Tapi ... akun google itu ...."
"Enggak apa-apa, ini akun kuliah aku. Bukan akun finance, kok!" jawab Dewa dengan enteng.
Priska pun tersenyum kecil mendengar itu. Ya, walau itu cuma akun kuliah suaminya, tapi ... tetap saja dia merasa spesial. Ah, Priska mengutuk hatinya, kenapa dia sereceh ini. Baper hanya karena hal remeh begini.
Entah kenapa, malam ini, kupu-kupu banyak yang beterbangan di hatinya.
Dewa pun banyak memberi saran pada Priska bagaimana cara membuat desain banner yang baik. Priska yang duduk di samping hanya mengangguk-angguk dan setuju dengan apa yang dikatakan oleh Dewa.
"Terus ini mau ditambah apa lagi?" Dewa mengernyitkan dahi melihat contoh banner yang ada. "Kamu mau masukkan semua logo ini? Logo jurusan, fakultas, sama kampus? Penuh banget. Mending logo himpunan jurusan kalian dan kampus aja! Nanti, logo jurusan dan fakultas, buat di bagian gapura stan. Nanti aku kasih contoh!"