Chapter 11

554 36 2
                                    

Author's POV

"Kirishima-sama, apa anda yakin dengan keputusan anda?", seorang pemuda dengan stelan jas rapi memandang khawatir ke arah lawan bicaranya.

"Cepat atau lambat mereka akan tahu apa yang sedang mereka hadapi. Aku tidak ingin semuanya terlambat."

"Tapi nyawa anda bisa terancam?"

"Itu konsekuensi yang harus kuhadapi."

Pemuda itu menghela nafas, menyerah untuk melawan tuannya,"Baiklah, jika itu keputusan anda, saya akan selalu mendukung. Saya akan segera memanggil semua pangeran dan tuan putri."

"Arigatou, Yuya."

***

"Ai-sama, Kirishima-sama memanggil anda.", Yoshida-san tiba-tiba saja muncul di hadapanku, membuatku berhenti membaca. Entah bagaimana caranya dia selalu menemukanku, padahal saat ini aku sedang duduk di bawah pohon di halaman belakang.

"Kirishima-sama?", Yoshida-san mengangguk dan mengajakku mengikutinya.

Kirishima-sama memanggilku? Bagaimana bisa?

Aku mengingat kembali kata-kata Rei di rumah sakit.

"Aku sudah tahu masa lalu Ryosuke. Dia adalah anak yatim piatu yang di rawat di sebuh panti asuhan di Hokkaido. Saat berusia 8 tahun, ia diadopsi oleh sebuah keluarga. Mereka sangat menyayanginya dan sudah menganggapnya sebagai anak mereka sendiri. 7 tahun kemudian, tragedi terjadi, di suatu malam di musim dingin, dia menemukan seluruh keluarganya tewas terbunuh di rumah mereka. Polisi menduga ini perampokan, karena kondisi rumah yang berantakan. Ryosuke selamat karena dia sedang tidak ada di rumah saat itu. Sayangnya kasus itu ditutup karena polisi sama sekali tidak menemukan petunjuk untuk menemukan si pelaku."

"Dan pelakunya kemungkinan besar adalah orang yang sama dengan yang menyerang kita?"

"Kemungkinan besar, iya. Dan liontin itu, aku sudah memastikan bahwa Yuuri juga memilikinya."

"Eeeh? Yuuri juga? Bagaimana kau tahu?"

"Dia mengatakannya di rumah sakit, saat kau, Ryosuke, dan Yuto dirawat. Tapi dia sudah kehilangan liontinnya sesaat setelah dia tinggal di istana Diamond."

"Berarti benar, liontin itulah dasar kita dikumpulkan disini. Tapi bagaimana dengan kita?", aku sama sekali tidak ingat pernah melihat apalagi memiliki liontin itu sebelumnya.

"Entahlah, mungkin salah satu dari kita yang seharusnya memiliki liontin ketujuh. Oh iya, soal liontin itu, aku juga menemukan informasi baru."

"Apa?", aku menatap Rei dengan wajah penasaran.

"Rainbow tear diamond, yang terdiri dari 7 buah liontin dengan permata berwarna-warni, adalah mahakarya dari Kirishima Hiroki."

"Kirishima Hiroki? Maksudmu, Kirishima-sama yang mengundang kita datang kesini? Beliau yang membuat liontin-liontin itu?"

"Entahlah. Aku tidak yakin.", Rei terlihat bingung.

"Kenapa?"

"Karena Kirishima Hiroki, pendiri dan pemilik Diamond Corp. sudah meninggal 7 tahun yang lalu."

Aku masih belum mengerti apa yang terjadi sebenarnya. Kalau Kirishima Hiroki-sama sudah meninggal, lalu siapa orang yang mengundang kami kemari? Siapa ayah angkat kami?

Aisyah dan 7 PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang