***
Katanya Wafda membuka pengumuman SNMPTN bersama Dylan dan Aluna. Mendengar kenyataan itu Juna hanya bisa menghela nafas dan mendapatkan kekecewaan terpendam di hatinya. Apakah Dylan lupa bahwa anak bungsunya juga akan membuka hasil SNMPTN yang sama?
Lagi-lagi Juna tidak bisa protes akan hal itu.
Dari hal seperti ini saja Juna sudah tahu bahwa Dylan hanya berharap kepada Wafda dari pada dirinya sebagai anak kandung nya. Selama Juna ujian, Dylan tidak pernah menanyakan hal apapun, bahkan pada saat kelulusan pun Dylan tidak pernah menanyakan nilai yang Juna peroleh, dan pada saat memilih kampus pun Dylan tidak mengajaknya berdiskusi.
Juna berjalan sendirian.
Ketiga saudaraanya sibuk. Sarfa sibuk dengan keluarga kecil dan pekerjaannya, Jova yang saat ini sedang sibuk-sibuknya mengurusi pernikahannya, dan Jay yang tiba-tiba sibuk karena ada film baru yang sedang ia garap.
Namun untungnya mereka terus memberikan support terbaik yang membuat Juna tidak merasa buruk dan sendirian.
Ting
Jova
|De pengumumannya jam berapa? Mau sambil telpon Abang gak?|Juna
|Gak mau ah ribet, mau sendiri aja.|
|Setengah jam lagi.|Jay
|De, gua doain biru ya. Walaupun gua gak tau kampus apa yang lo kejar, tapi gua doain yang terbaik.|Juna
|Bener ya?|Jay
|Hmmm mencurigakan.|Juna
|Wkwkwkwkwkwk.|Jova dan Jay hanya mau Juna mengambil kampus yang ada di sekitaran Bandung, padahal apa yang Juna siapkan lebih dari itu. Entahlah, Juna sedang belajar memutuskan keputusan sendiri saat ini apalagi perihal untuk masa depannya.
Sebagai anak bungsu di keluarga terpandang, tentu saja Juna ingin memberikan yang terbaik untuk keluarganya supaya tidak ada istilah malu-maluin nama keluarga atau bahwa yang lebih menyesakan, tidak di sebut sebagai anak bungsu yang gagal.
Juna sangat ingin menjadi anak kebangga Ayana, walau saat ini Ayana sudah tidak ada di dunia. Juna sangat ingin menjadi anak kesayangan Dylan, walau nyatanya hal tersebut sudah di gantikan oleh yang lain.
Namun Juna hanyalah Juna yang ingin memperbaiki kehidupannya. Entah menetap atau pergi dari rumah dengan embel-embel karena kuliah.
Ting
Mika
|Gua ke lo ya buat buka bareng.|Juna
|Katanya mau buka sama orang tua sambil bikin vidio biar di share ke tiktok. Udahlah sana buka sama orang tua lo, gua mau sendiri. Biar kalau merah gua kecewa sendiri gak bikin orang kecewa.|Mika
|Yee bocah. Kalau udah kita main ke kaffe ya jun.|Untungnya Juna mempunyai teman yang suportif. Baik di akademik maupun nonakademik, Mika tidak pernah menganggapnya sebagai saingan bahkan Juna dan Mika hanya berjalan bersamaan untuk hasil yang saling memuaskan satu sama lain.
Contohnya pada saat kelulusan, nilai Juna dan Mika tidak terlalu jauh walau pada kenyataannya nilai Juna lebih unggul dari pada Mika namun jangan lupa bahwa di atas Juna masih ada Wafda yang selalu menjadi nomer satu di angkatannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stronger | Jun Svt
Fanfiction'Lukanya sempurna, dari segala sisi yang membuatnya ingin selalu menyerah.' Min, 26 Mei 2024