Dengan langkah lebar Jova memasuki area sekolah dengan cepat. Jantungnya berdetak dengan sangat cepat saat ia mengetahui bahwa adiknya berada di UKS setelah pingsan di pos satpam.
Keadaan sekolah juga sudah sangat sepi untungnya Jova di temeni oleh pak satpam yang senantiasa selalu stay di sekolah sebelum semua siswa-siswi pulang.
Magrib sudah berkumandang beberapa menit yang lalu. Katanya Juna sudah ada di UKS dari tiga puluh menit yang lalu.
Ceklek
Suara knop pintu di buka membuat Juna dan Kevin menoleh ke arah sumber suara. Dengan raut yang sangat khawatir Jova menghampiri Juna. "Ade.." panggil Jova.
Jovaa mengusap puncak rambut Juna, mengecek inci tubuh Juna sekaligus untuk mengecek suhu tubuh Juna yang sangat panas. "Maaf Abang ada meeting tadi, mendadak sekali Abang sampai gak bisa buka hp untuk ngabarin Ade," tukas Jova penuh penyesalan.
"Gak papa untung ada Kevin," kata Juna. Jova pun menoleh ke arah Kevin, Kevin hanya tersenyum malu.
"Makasih, ya. Maaf kamu jadi nungguin Juna lama."
"Teu nanaon, A. A Juna nya aku lihat kurang enak badan terus aku ajak ngobrol eh malah pingsan, btw tadi juga aku yang telpon Aa. Maaf ya, A. Aku lancang buka hp A Juna, telpon Aa juga," tukas Kevin.
Setelah di bantu oleh beberapa orang, Kevin lah yang bersedia menunggu Juna bangun dari pingsannya di UKS.
"Gak papa. Justru makasih karena kamu Juna jadi gak sendirian." Kevin hanya tersenyum tipis.
Jova langsung terfokus kembali kepada Juna. Saat ini Jova sadari Juna memang sangatlah pucat dengan kedua mata yang sangat sayu. "Pulang.." lirih Juna.
"Ayo kita pulang," kata Jova.
"Dek rumah kamu dimana?" tanya Jova kepada Kevin.
"Satu komplek kok, A. Baru aja pindahan satu minggu yang lalu," balas Kevin dengan ramah.
"Oh ya? Nanti main atuh ya ke rumah, saya tunggu kapanpun kamu bisa ya kalau bisa pas libur biar saya nya ada di rumah kamu bisa main juga sama Juna."
"Siap, A. Nanti aku main ke rumah."
"Kamu bawa kendaraan?" Kevin mengangguk lagi.
"Yasudah kamu nanti saya ikutin dari belakang ya takutnya ada apa-apa di jalan."
Ayolah, Jova ini sangat lebay menurut Kevin. Tapi dari sikap Jova yang seperti ini Kevin jadi bisa mengetahui sikap hangat dari Abang kakak kelasnya tersebut.
"Bang ayo." Jova pun membantu Juna bangkit dari posisi baringnya setelah itu Jova memapah Juna untuk sampai parkiran mobilnya, di sini Kevin tidak diam saja bahkan saat ini Kevin lah yang memegangi tas sekolah Juna.
"Ngelihat Aa sama A Juna jadi buat aku inget Aa aku yang sudah meninggal," gumam Kevin tapi untungnya tidak terdengar oleh Juna dan Jova.
Setelah obrolan singkat mereka. Kevinpun mengambil motornya untuk langsung pulang ke rumah, ternyata benar saja Jova mengendarai mobil tepat di belakang Kevin.
"Abang."
"Iya, De. Di bawa tidur dulu kalau gak kuat," kata Jova menoleh sebentar.
"Kevin tadi cerita kalau dia punya Aa juga, selisih empat tahun sama dia."
"Terus?"
"Aa nya udah meninggal karena sakit, entah sakit apa Kevin gak cerita. Katanya Kevin kangen sama Aa nya." Jova terdiam beberapa detik untuk tetap menunggu Juna bercerita.
"Ade tahu bagaimana sesaknya kita merindukan seseorang yang udah gak ada di dunia. Setelah Bunda, Ade gak mau ada seseorang yang ninggalin Ade di dunia ini. Termasuk Abang.." tukas Juna menatap Jova.
![](https://img.wattpad.com/cover/364217282-288-k682435.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stronger | Jun Svt
Fanfiction'Lukanya sempurna, dari segala sisi yang membuatnya ingin selalu menyerah.' Min, 26 Mei 2024