"Bagaiamana perasaanmu?"
Nyonya Min duduk di samping ranjang Yoongi. Wanita paruh baya itu menggenggam erat tangan putra bungsunya. Ia tahu tekanan Yoongi sejak dulu sangat besar, ia kira putranya itu tidak lagi mengalami depresi. Tapi sekarang Yoongi harus mengalami itu lagi. Bedanya, sekarang karena seorang wanita.
"Manager-nim. Itu dari siapa?" Yoongi tidak menjawab pertanyaan ibunya dan fokus pada buket bunga matahari yang simpan oleh Manager nya.
"Aku mau lihat" Yoongi penasaran pemberian dari siapa bunga itu.
"Bukannya dari personil BLACKPINK yang tadi?" Nyonya Min lupa di beri instruksi agar tidak menyebut Jennie dan BLACKPINK di depan Yoongi.
"Kenapa dia datang?" Yoongi langsung ketus.
"Kapan dia datang?" Yoongi bertanya.
"Belum lama ini. Mungkin dia masih di lobi sekarang" Kata nyonya Min.
Manager Yoongi sampai geleng-geleng.
"Yak! MIN YOONGI!!"
Yoongi mencabut infusnya lalu berlari keluar mengejar Jennie.
"Eommonim. Aku lupa memberi tahu anda. Kalau Jennie BLACKPINK yang menyebabkan Yoongi seperti itu." Manager tampak marah. Tapi tidak dengan Nyonya Min.
Wanita paruh baya itu tampak santai.
"Biarkan, biarkan dia meluapkan emosinya."
"Tapi bagaimana kalau Yoongi sampai bermain tangan? Ini ruang publik. Bahaya jika mereka berantem di rumah sakit ini" Kata Manager.
Nyonya Min langsung paham dan berlari menyusul Yoongi. Manager sampai memijit kepalanya dan menyusul.
***
"KIM JENNIE!!"
Dengan nafas ngos-ngosan. Yoongi bisa menyusul Jennie yang hampir keluar dari pintu rumah sakit.
Untung sekarang pukul 2 pagi, tidak ada pengunjung dan pasien yang berkeliaran.
"Oppa?" Jennie berbalik menatap Yoongi. Gadis itu hampir menangis melihat keadaan Yoongi sekarang.
"Kenapa kau datang?" Yoongi menatap sinis ke arah Jennie. Tatapan teduh penuh cinta itu hilang sudah, sekarang Yoongi menatap Jennie dengan penuh kebencian.
"Aku minta maaf" Kata Jennie dengan suara bergetar.
"Minta maaf untuk apa? Untuk kau gugurkan janin mu atau kau merasa bersalah padaku sekarang?" Kata Yoongi ketus.
Nyonya Min yang baru tiba langsung mundur dan menutup mulutnya tidak percaya.
Ia tidak percaya, bisa-bisa putranya menghamili anak orang.
Manager yang baru datang tampak tidak terkejut, karena ia tahu semuanya.
"Eommonim, tidak baik menguping mereka" Manager menuntun Nyonya Min untuk menjauh dari sana.
Setidaknya masih dalam pantauan mereka.
"Aku tidak menyesal dengan keputusanku untuk tidak mempertahankan janin itu" Kata Jennie membuat Yoongi muak.
"Setidaknya di mimpi ku, kau tidak seperti itu" Guman Yoongi dengan mata memerah.
"Aku akan comeback, setidaknya aku menjenguk produser ku sebelum aku comeback" Kata Jennie.
"Kau masih punya muka untuk menyanyikan lagu-lagu ku?" Kata Yoongi.
"Kita punya kontrak, urusan pribadi kita tidak akan memengaruhi album ku." Kata Jennie, tidak peduli Yoongi menatap nya dengan benci sekarang. Ia masih harus berkarir. Tidak mungkin ia merelakan karirnya hancur setelah ia susah payah merintisnya dari nol.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINED ( YOONGI X JENNIE )
FanfictionBagaimana perasaan mu saat kau memiliki hubungan yang sudah berjalan hampir 10 tahun dan tiba-tiba di rusak oleh orang ketiga. Itu Yang di alami oleh salah satu personil girl grup yang terkenal yaitu black pink Jennie. Ia harus putus dengan kekasihn...