Sorry lama update
Enjoy this part guys
*********
Hari keenam menjadi babu'Flashback on'
"Skayla" panggil seseorang.
Skayla menoleh, mendapati pria tinggi tampan. Skayla melotot seakan matanya akan segera keluar. Skayla panik.
"Hei" sapa pria itu.
"Brandon" gumam Skayla.
Dia tersenyum. Brandon mendekati Skayla dan Luke. Lalu duduk di salah satu bangku mejanya. Tepatnya disebelah Skayla.
"What's up kay"
"Fine" Skayla tersenyum malas. Seakan senang dia disini.
"Lo kok ga bilang bakalan pindah di London"
"Mendadak soalnya, anyway lo ngapain disini"
"Nyokap gue sakit"
Skayla ber 'oh'. Sebenarnya dia malas berbicara denganya. Karna dia tidak mau lagi melihat masa lalu.
"Cowo ini pacar lo" Brandon menunjuk Luke.
Skayla menganguk "baru pacaran, ya kan babe"
Luke mengangguk canggung.
Senyuman kesenangan terpancar di bibir Luke. Seakan ada getaran getaran yang membuatnya merasa bahagia dan gugup.
"Oh, kayanya gue udah telat deh, gue pergi dulu ya, jaga diri lo baik baik Kay, bye" Brandon melirik jam tangannya lalu pergi.
Luke tertawa terbahak bahak. Sampai tak menyadari Skayla melihatnya sedari tadi.
Luke berhenti saat menyadari tatapan Skayla yang tajam. Lalu menatap Skayla lagi.
"Ngapain ketawa" Skayla ketus.
"Lo ga liat sih, tadi muka sih brandon itu gila banget sumpah, pas dia tau lo pacaran sama gue muka dia udah kaya anjing ga dikasih makan, apalagi bibirnya tau monyong udah kek nyium bangke, tadi meningan gue abadikan aja yah, lo sih ga liat" ucapan Luke membuat Skayla tertawa.
"Emangnya Brandon siapa lo"
"Mantan gue dan gue ga tau kalo dia bakalan di London"
"keliatannya kaya player"
"Emang, udah lah jangan bahas dia lagi" Luke mengangguk.
Sebenarnya ada banyak pertanyaan yang ingin ditanya kan Luke tapi karna melihat mood Skayla yang ga enak itu, ia urungkan niat nya.
'Flashback off'
◆◆◆◆◆◆
Hari ini Giselle berada di apartement Luke. Karna weekend, Giselle bermalas malasan. Sedari tadi Giselle hanya menonton tv. Menganti ganti channel karna channel tak ada yang lebih seru.
Karna bosan, Giselle memanggil Luke untuk sekedar mengobrol. Giselle sudah memanggilnya berkali kali tapi Luke tidak keluar dari kamarnya.
"LUKE" teriak Giselle.
"Apaan sih selle" Luke keluar dengan wajah cerianya.
Giselle memerintahkan Luke untuk duduk disampingnya. Luke pun menurutinya dan duduk disamping Giselle.
"Luke" panggil Giselle
"Hm" gumam Luke tanpa menatap Giselle dan fokus ke layar tv.
"Gue bingung sama jalan pikiran cowo, udah tau cewenya ga suka masih aja dipaksain" ucapan Giselle membuat Luke menoleh.
"Maksudnya"
"Cinta itu kan ga boleh dipaksaain, meningan tuh cowo cari cewe yang bener bener tulus cinta sama dia, bukan malah ngejar cewe yang jelas jelas suka sama orang lain"
"Gue ga ngerti lo ngomong apaan"
"Isss, udah lah ngomong ama lo mah ga ada ujungnya"
"Yah marah, iya iya gue ngerti, tapi ini topik nya lo lagi ngomongin siapa" Luke bertanya dan membuat Giselle membeku.
Bingung ingin jawab apa. Bohong atau jujur.
Aihh, pen jawab apaan nih.
"Ga, i--itu temen gue"
"Gue tau pasti Kevin"
"Hah" Giselle membulatkan matanya.
"Gue tau kok lo suka sama dia" Luke memandanginya dengan senyum licik.
"Emang keliatan banget ya"
Luke mengangguk "muka lo pasaran sih, jadinya mimik lo tuh keliatan banget"
"Setan lo" geram Giselle.
********
Justin sudah berkali kali menelfon Leona. Tapi Leona tidak mengangkatnya. Entahlah, tapi Justin benar benar merasa bersalah saat ini. Ia pun memberi pesan.
Na, sorry, gue minta maaf gue bener bener bercanda, peace deh
Send send
lalu beberapa menit kemudian terdapat bunyi pesan yang masuk. Justin cepat cepat membukanya.
Selamat Anda mendapatkan gratis sms
'Sial, operator sialan' gumam Justin
Setengah jam Justin menunggu balasan dari Leona. Leona membalas
Iya somvlak, cuma gitu doang masa gue marah
Justin tersenyum. Lalu bernafas lega.
Ketokan pintu membuat Justin tersadar "masuk"
"Hei son" sapa seseorang. Suaranya sedikit serak dan Justin tau itu siapa.
"Ayah" Justin memeluknya erat. Niall membalas pelukan anaknya itu.
"What's up" Niall melepaskan pelukannya.
"Fine" Justin dan Niall pun duduk disofa.
"Sekolahmu"
"Baik, besok juga masuk" Justin menyalakan tvnya.
Niall menganggukan kepalanya "ayah ingin menjodohkan kamu dengan anak teman papa"
"Hah" Justin membulatkan matanya "maksud papa apa"
"Ya papa pengen kamu tunangan sama dia"
"Pa, papa itu apa apaan sih, Justin ga mau di jodoh jodohin" Justin mengelak.
"Kamu belum liat udah nolak aja"
"Pokoknya Justin ga mau"
"Keputusan tetap keputusan" lalu Niall keluar dari kamar Justin.
Justin mengacak rambutnya frustasi. Antara marah, sedih, kecewa. Ayahnya yang membuat keputusan seenaknya saja dan tidak menunggu jawaban Justin.
************
Sorry lama
Kira kira siapa ya cewe yang dijodohin ama Justin
Penasaran kan...
Keep next kok'
And dont forget to vote and comments
Hazza_sft
KAMU SEDANG MEMBACA
Girls And Boys
Teen FictionDisetiap pertemuan pasti ada perpisahan. Disetiap perpisahan pasti ada kenangan. Kenangan itulah yang membuat kita 'dulu' bersama. Persahabatan memang selalu ada masalah, tapi apakah mereka bisa menyelesaikannya? Disaat semuanya egois dan tak mau m...