PROLOG

459 21 8
                                    


"@Mona_R: malem mingguan bareng my babe, mau shoping dan dinner cantik. Makasih ya my babe prince tampan, I love you so much muach."

selesai Joana membacakan tweet tersebut, ketiga temannya langsung tertawa terbahak-bahak. Bagaimana tidak? Joana membacakannya dengan suara yang dibuat secentil mungkin, ditambah kecupan teralay yang dibuat-buat.

"Astaga, itu si Mona lebay amat sih, gue gak tahan ngeliat tweetan dia. Isinya pamer semua gitu!" Agatha berbicara ditengah tawanya.

"Iya, dia semenjak pacaran sama Raymon, alaynya udah tingkat maksimal." Freya menimpli ucapan Agatha.

"HAHAHAHAHHAAHA" Itu Vio, sedari tadi Ia memang hanya tertawa sambil memegangi perutnya yang mulai terasa sakit karena terlalu banyak tertawa, tanpa berbicara apapun mengenai Mona.

Begitulah kegiatan mereka ketika berpesta piyama. Membacakan tweet teman-teman sekolah mereka dan menertawakannya. Seperti malam itu. Mereka sedang asik menstalk akun Mona, yang diketahui baru berpacaran dengan Raymon 2 hari yang lalu. Padahal, Mona baru putus dari Zaki sekitar 4 harian, dan dia langsung berpacaran dengan Ray, yang notabennya merupakan anak bandel di SMA Tunas Jaya. Sulit dipercaya.

Jika dilihat, keempatnya sudah siap tidur dengan perlengkapan masing-masing.

Joana-dengan piyama berwarna biru bermotif beruang.

Freya-dengan piyama merah muda favoritnya dan tak kelupaan, boneka teddy besar.

Agatha-dengan piyama merah andalannya, beserta sandal kelinci yang lembut nan hangat.

Dan terakhir, Vio-dengan kaos oblong dan celana kolor.

Setelah puas menstalk akun Mona, mereka kelelahan karena terlalu lama tertawa.

Kemudian, mereka mulai menyibukkan diri dengan ritual sebelum tidur. Seperti Jo, yang selalu mengoleskan masker ke wajahnya. Vio, dengan membaca buku fiksi. Freya, yang selalu bermain ponsel untuk berkomunikasi dengan pacarnya, karena Ia sedang menjalani LDR. Dan Agatha, yang sedang mengaduk susu coklat yang telah disiapkan oleh ibu Joana.

"Eh by the way, besok movie marathon jadi 'kan?" ditengah kegiatan ritual sebelum tidurnya, Joana membuka topic pembicaraan baru.

Agatha yang pertama nyaut, jangan ditanya lagi, movie marathon memng acara favoritnya jika sedang berkumpul bersama ketiga temannya. "Jadilah. Di rumah siapa nih? Gue sih maunya di rumah lo, Ya."

Freya yang merasa disebut, mengalihkan pandangannya dari handphone. "Boleh, asal lo berenti modusin adek gue tiap dateng ke rumah."

"Iya Ta, lo selera jangan berondong! Inget umur lo!" Joana yang sedang mengoleskan masker di wajahnya, masih sempat berkata demikian.

"Hm, gue setuju." Ujar Vio singkat.

Agatha yang sedang dibicarakan, hanya cengengesan.

Sebenarnya, bukan tanpa alas an jika ketiga teman Agatha 'menghalangi' Ia untuk mendekati Alfred-adik dari Freya. Mereka hanya takut, jika Ata akan mengalami patah, mereka takut jika Ata tidak mendapat apa yang Ia harapkan dari Al.

Agatha tersenyum kecil. "Gue juga gak ngerti, gue gak pernah tau kenapa hati gue milih Al. Rasanya... susah, kalau udah masalah hati."

Kata-kata yag diucapkan Agatha, membuat semuanya bingung akan menjawab apa.

Dan inilah kisah Agatha Hana Sandria, dengan segala perjuanganya....


A/n: Hai hehe maap ya yang kemarin gue hapus, nih updet lagi yang baru. makasih yang waktu itu udah komen, dan buat Sofia tuh cover udah gue ganti wkwk. Ah btw, kalian pasti gak tau gue siapa. Yang jelas, gue cuman reader yang mau jadi penulis. wkwk maapkan kalau masih amburegul, gue bakalan lanjut kalau ada yang baca hehe.

Agatha's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang