Part 9

99 7 0
                                    

a/n: nyempetin update ditengah tugas yang menggunung. terimakasih bagi yang sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita abal ini, dan terimakasih juga yang sudi memberi vote haha you the real MVP. semoga menikmati chapter ini yaaa. salah perhitungan btw, ini belum masuk konflik, maafkan cerita ini yang begitu bertele-tele muahahaha. hope u enjoy xx

[]

Pagi ini Agatha dikejutkan dengan kedatangan Alfred di rumahnya. Dengan seragamnya yang rapih, dan senyuman yang tersungging di wajahnya-- Alfred sukses membuat Agatha tersedak susu yang sedang diminumnya.

Melihat kejadian tersebut, dengan segera Alfred menghampiri Agatha yang tengah terduduk di meja makan. Menepuk-nepuk punggung Agatha supaya cewek itu tidak lagi tersiksa karena tersedak.

"Minum pelan aja, jadi batuk-batuk 'kan." Alfred berbicara dengan tenangnya, serta tangan yang masih berada di punggung Agatha.

"Gue kaget."

"Kenapa?"

"Pagi-pagi disamperin pengeran hehehe."

Mendengar ucapan Agatha, Alfred pun tertawa kecil. Kemudian Ia duduk di kursi kosong sebelah Agatha.

"Ini pertama kalinya lo dateng tanpa kita janjian dulu, ada apa? Jangan bilang mau pinjem duit ya, gue bakal sakit hati. Karena gue udah berekspektasi, lo dateng buat jemput gue." Agatha meminum lagi susunya yang belum habis.

Alfred memasang wajah serius. "Gue..."

Dia menggantungkan kalimatnya, membuat Agatha terdiam karena penasaran. "Lo mau ngapain? Jemput gue 'kan?"

Kemudian Alfred mendekatkan mulutnya ke telinga Agatha, berniat membisikkan sesuatu. Tentu saja tindakkan Alfred membuat Agatha menahan napasnya.

"Mau numpang sarapan di sini. Soalnya nyokap gue gak sempet masak," Bisik Alfred, melanjutkan kalimatnya.

Mulut Agatha menganga saking kagetnya. "Serius lo?"

Melihat ekspresi Agatha yang bisa dibilang 'berlebihan', kontan Alfred tertawa. "Lo percaya? Hahaha gue becanda."

Bukannya marah, Agatha justru membuka mulutnya lagi karena kaget. "Sejak kapan lo bisa becanda? Ya ampun sejarah baru dalam hidup gue."

"Sejak kenal sama lo."

"Sejak kapan lo jago gombal?"

Alfred menaikkan alisnya, bingung. Ia menjawab pertanyaan dan dibilang gombal? Alfred tidak mengerti. Tapi Ia memutuskan untuk tidak membalas ucapan Agatha, karena Ia sendiri bingung, kenapa Agatha menganggap Ia sedang gombal? Padahal Ia hanya menjawab pertanyaan Agatha. Ia memang jadi tertular sifat Agatha yang selalu bercanda, meskipun ya... candaan Alfred tidak ditujukan untuk semua orang.

"Ayo selesain sarapannya, gue ke sini buat jemput lo." Jadi Alfred memutuskan untuk mengalihkan pembicaraan.

"Serius?" Mata Agatha memancarkan kebahagiaan, ini pertama kali dalam hidupnya Ia berangkat sekolah bersama Alfred.

"Iya, tadi Tante Fero bilang lo masih sarapan, jadi dia nyuruh gue buat samperin lo aja daripada nunggu di depan."

"Oh gitu, gue udah selesai makan, yuk berangkat." Lantas Agatha beranjak dari duduknya, memakai jaket dan tas ranselnya.

Alfred tidak membalas, hanya mengikuti langkah riang cewek itu dari belakang. Dan sebuah senyum bahagia juga terlihat di bibir Alfred pagi itu.

Setelah berpamitan dan meminta uang jajan dari Mama Fero, Agatha langsung menaiki mobil Jeep milik Alfred. Ini kedua kalinya Agatha menaiki mobil Alfred dan Ia harap, akan ada hari-hari selanjutnya di mana Ia bisa menaiki mobil Alfred dan duduk di sampingnya, menikmati waktu yang terlewat berdua, hanya Ia bersama Alfred.

Agatha's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang