Chapter 9 : Tree House

274 33 14
                                    

[EDITED]

Bacanya jan lupa napas yy heheh:-)

* * * *

-Author POV-

"Astaga Liam!! Demi apapun film tadi itu bagus banget. Serius deh. Aku kayak ngerasa di taman dinosaurus beneran deh" ucap Kyle.

"Kau makin hari semakin alay saja Kyle haha" ejek Liam dan langsung dihadiahi tinjuan di lengannya dari Kyle.

"Ihh.. Aku enggak alay tau!! Akukan cuma seneng banget. Makasih Liiiaaammm" ucap Kyle sambil memeluk Liam dengan sangat erat, sedangkan Liam perasaannya bercampur diantara seneng dipeluk Kyle atau kesusahan bernapas karena Kyle memeluknya terlalu erat.

"Hhmm, iya iya. Jangan kencang kencang juga meluknya, aku jadi tidak bernapas huh" ucap Liam.

"Iyaiya maaf heheh" ucap Kyle sambil nyengir.

"Yaudah. Kita makan yuk, kamu pasti laper" kata Liam.

"Ayo!! Kau tau saja aku belum makan" ucap Kyle bersemangat sambil menggandeng tangan Liam menuju ke restaurant cepat saji yang berada di dekat situ.

Lagi-lagi Liam dibuat gugup oleh Kyle karena telah menggandeng tangannya. Kalian bayangkan saja jika seorang Liam James Payne yang memiliki badan yang tinggi dan besar serta memiliki beberapa tato di beberapa bagian tubuhnya bisa gugup di hadapan perempuan biasa yang dicintainya walaupun nyatanya perempuan itu sudah memiliki kekasih.

Kylie Casey Edwards.

Itu nama perempuan yang selalu bisa membuat Liam membuat lengkungan keatas di bibirnya walaupun hanya dengan melihatnya tersenyum ataupun tertawa.

Selama di perjalanan ke restaurant, Kyle tidak henti-hentinya menceritakan film Jurassic World  yang baru ditontonnya dengan Liam dan padahal Liam sudah tau jalan ceritanya dan dia hanya menanggapi seadanya atau hanya sekedar senyum. Walaupun begitu, dia sangat bahagia bisa membuat Kyle bahagia.

- - - -

"Udah belum makannya?" tanya Liam.

"Udah, Kita mau kemana laginih? Mumpung masih jam setengah 8" ucap Kyle melirik jam tangan yang melingkar ditangannya.

"Umm, gimana kalo kamu ikut aku ke tempat favorite -ku? Mau?" usul Liam.

"Mau! Tapi tempat favorite- mu itu dijamin bersih, gak bau, sama tempatnya enggak kayak di film-film horror, kan?" kata Kyle.

"Kau berlebihan, Kyle" ucap Liam sambil terkekeh pelan dan mereka pun keluar dari restaurant  tersebut dan menuju ke tempat favorite Liam.

- - - -

"Astaga Liam! Kau bercanda! Kau mengajakku ke hutan?!?" omel Kyle saat Liam menyetir mobilnya memasuki jalanan yang disekeliling nya banyak ditumbuhi pohon pinus dan semak semak lainnya.

"Tenang saja, kau tidak akan mati jika masuk kesana haha. Kalau takut, peluk aku saja" goda Liam.

"Ihh, apaan sih" ucal Kyle dengan pipi yang memerah tapi tidak terlihat oleh Liam karena gelap. "Tapi serius kita ini mau kemana?" lanjut Kyle.

"Bentar lagi sampai kok" jawab Liam singkat dan Kyle mendengar jawaban dari Liam hanya mendengus kesal sambil membuang muka kearah jendela, lalu Liam yang melihatnya pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Daritadi juga kau bilang begitu" tak ada tanggapan dari Liam, dia hanya sangat fokus menyetir.

Tak sampai 5 menit, mobil Liam pun berhenti dan dia memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.

DARE [ziam]//onholdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang