Chapter 18 : History

290 24 3
                                    

Halo, cepet kan apdetnya?? Kenapa? Karna suasana hatinya author lagi adem bgt alias lagi seneng banget.. Soalnya, katanya End of the day udah release kan? Emang sih author belum dengerin, soalnya ini otw lagi donlot.. udah pada dengerin belum?? Kalo udh punya lagunya, author minta link nya dong cantik :*

Udah yha, maaf jelek, aku masih amatir q4q4 :(

********************

-Kylie POV-

"Baiklah, sampai ketemu di pertemuan berikutnya. Selamat siang" ucap Mr. Smith.

Setelah itu semua mahasiswa-mahasiswi langsung berhambur dari kelas masing-masing, begitu juga denganku. Aku langsung menuju lokerku untuk menaruh buku-bukuku.

Tapi saat aku sedang bejalan, aku melihat Zayn dari arah berlawanan berjalan sendirian ke arahku.

Ya Tuhan, tolong hilangkanlah perasaan ini..

Aku pun berjalan melewatinya dengan wajah menunduk karena takut melihatnya.

"Kyle" oh, dia memanggilku, tapi aku mengabaikan panggilannya itu.

"Kyle!" sekarang suaranya meninggi dan mulai mendekat ke arahku.

"Apa lagi sih?!" aku menyentaknya dengan kesal.

"Pulpen mu jatuh" katanya sambil menyodorkan sebuah pulpen.

Oh fuck! Ternyata dia hanya mengembalikan pulpen?! Demi Tuhan, aku sangat malu sekarang.

"Are you okay? " tanyanya membuyarkan lamunanku.

"Ya" jawabku singkat lalu mengambil pulpenku.

"Hi, babe! " oh tidak! Jalang itu datang lagi. You know what I mean, right?

"Kau sedang apa?" tanya Zoey sambil mengalungkan tangannya ke leher Zayn dan Zayn merangkul pinggang Zoey. Oh, ini sangat menyakitkan

"Tidak ada. Ayo pergi" lalu mereka berdua pun pergi setelah Zoey memberikan tatapan tajamnya ke arahku.

Aku pun segera memasukan buku-bukuku ke dalam lokerku. Setelah itu aku menuju taman yang ada di kampusku dan duduk di kursi yang ada disana dengan perasaan yang bercampur. Antara sedih, marah, kecewa, malu, cemburu, dan- ARGH! Tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Dan-, oh bagus, akh menangis lagi sekarang. Entah sudah berapa liter air mata yang sudah ku keluarkan untuk bajingan itu. Oke, aku terlalu lebay.

Astaga, Kyle bodoh! Kenapa aku malah kesini?! Kalian masih ingat tempat ini? Ini adalah tempat dimana Zayn menyatakan cinta (pura-pura) nya padaku, sekaligus ini menjadi tempat dimana aku memberikan first kiss ku ke Zayn. Aku yang mengingat hal itupun langsung tambah menangis.

"Dasar cengeng, huh" fuck. Siapa yang bilang itu? Dia tidak tau sama sekali bagaimana perasaanku sekarang.

"Kau kan sudah berjanji padaku untuk tidak akan menangisinya lagi" oh ternyata Liam. Lalu Liam pun duduk di sebelahku.

"Aku tidak cengeng!" ucapku dengan kesal.

"Lalu? Kalau begitu buktikan. Buktikan jika kau bisa move on darinya dan tidak terlihat lemah untuk menangisinya" ucap Liam.

"Aku tidak bisa" jawabku sambil menunduk lesu.

"Why? "

"Karna aku sudah pernah bilang padamu, aku mencintainya. Dan rasa sakit itu selalu muncul saat aku melihatnya dengan Zoey" jawabku.

"Kalau begitu, tidak usah melihatnya lagi" ujarnya dengan enteng.

"Kau tidak mengerti"

"Tidak. Aku sangat mengerti perasaanmu sekarang. Aku juga ikut bersedih jika melihat kau sedang sedih. Aku ikut sakit jika melihatmu sakit. Untuk itu, aku menyuruhmu berhenti menangisinya. Karna aku mengerti perasaanmu. Dan aku peduli denganmu" ucap Liam.

DARE [ziam]//onholdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang