Part 11. Dongeng Telah Berakhir

157K 10K 73
                                    

REPOST

Hallow! 

Mamak nggak nyangka antusiasme kelen masih besar buat cerita ini...

Rasanya, mamak jadi nggak pengen move on dari mereka. Wkwkwk...

Buat menuntaskan kerinduan, Mamak up extra part after marriage terbaru mereka di KaryaKarsa ya. Cari aja akun Mamak, Niken Darcy

https://karyakarsa.com/NikenDarcy/series/sandjaya-series

Makasih buat yang selalu setia sama Om Beruang. Ini cerita Mamak yang mendapatkan apresiasi terbesar sepanjang Mamak menulis. Makasih, makasih, makasih... Mama sayang kelen banyak-banyak!

***

Aku menatap tubuhku dari balik cermin besar di kamarku dan mengembuskan napas lelah. Dongeng sudah berakhir, Adrienne. Selamat datang di dunia nyata.

Aku malas pergi ke kampus sebenarnya. Pasti masih jadi gosip hangat soal aku dan Marcell. Aku bukan orang yang suka atau terbiasa dengan hal yang menimbulkan 'kontroversi'. Hal seperti itu membuatku tak nyaman. Selama ini aku selalu 'bermain aman' dengan tidak pernah melakukan apapun yang bisa memancing perhatian. Aku hanya ingin menjadi gadis biasa-biasa saja yang tidak pernah diperhatikan orang. Seandainya boleh, aku memilih untuk pindah kampus saja. Tetapi itu pasti sangat mustahil, kecuali Kak Rey terkena amnesia.

"Morning, Princess." Kakakku mencium puncak kepalaku dan menyodorkan sepiring nasi goreng yang biasanya langsung menggoda imanku, tapi tidak untuk hari ini. Aku benar-benar malas ke kampus dan bertemu dia.

"Kenapa, Sayang? Nggak mau sarapan?"

"Nggak mau ke kampusssss. Kakaakkk, aku pengen tinggal di Bali lagiiii," rengekku dengan manja. Sedikit mencoba peruntunganku pagi ini.

Dahi Kak Rey berkerut menatapku. "Nah, dulu seneng banget bisa kuliah di Jakarta. Sekarang malah minta balik ke Bali."

"Andai aku tahu ibu kota sekejam ibu tiri, Kak," ucapku asal.

Kak Rey tertawa dan mengecup pelipisku. "Tidak sekejam itu kalau kamu menikmatinya, Sayang." Dia duduk di sampingku dan mulai menyantap sarapannya.

Aku baru akan merayu kakakku lagi saat aku merasa ada sesuatu yang aneh di sini. Beruang tua itu tidak ada. "Eh, si Om beruang mana, Kak?"

"Dia udah pindah ke apartemennya semalem."

"Oh God!!!! Thank you so mucccchhhh. Akhirnya Kau kabulkan doaku!" Teriakku penuh syukur dan aku menyantap nasi goreng Kak Rey dengan gembira ria. Akhirnya ada juga berita gembira untuk hari ini.

"Apaan sih, Dek. Lebay deh. Lagian Max juga cuma pindah ke sebelah bukan ke Antartika."

"Tafdppii kadfnn affkku..."

"Telan dulu baru bicara!"

Aku menyeringai tapi tak melanjutkan ucapanku. Masa bodohlah yang penting aku bebas dari beruang itu.

"Sayang, hari ini kamu nggak usah bawa mobil ya?"

"Emang kenapa, Kak?" tanyaku heran.

"Kakak anter kamu. Nanti pulang sama Steph ya. Kalian bisa jalan-jalan sama si kembar," Kak Rey mengusap kepalaku dengan sayang.

Aku menatapnya curiga. Tidak biasanya kakakku mengeluarkan ijin jalan-jalan di hari weekdays seperti ini. Apalagi aku baru saja liburan seminggu. Pasti ada yang disembunyikannya dariku.

"Ada yang Kakak sembunyiin?"

Kak Rey tertawa. "Kapan siiihh Kakak bisa bohongin kamu, Sayangggg," dia mencubit pipiku dengan gemas. "Kakak harus ke London. Perusahaan kita ada masalah di sana," lanjutnya sambil menggenggam tanganku.

Mr. Ice (Sudah Cetak & Playstore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang