Chapter 1 : Kunjungan Tengah Malam

2.2K 110 74
                                    

Juni 2016

Saat itu sudah memasuki beberapa hari terakhir di bulan Juni. Lebih tepatnya, kira - kira seminggu setelah EG Group menangani bagaimana ribetnya kasus pembunuhan Rizky Alfian yang membawa mereka ke akhir cerita yang agak membingungkan. Malam itu sangat tenang, dengan angin malam yang dingin sekekali berhembus. Keheningan malam yang sangat menusuk dapat terasa di tengah suasana malam itu, membuat suasananya menjadi campuran antara ketenangan dan sedikit suasana horor.

Tiga pasang mata yang sedang berjaga di depan pos piket harus berusaha keras untuk tetap terbuka. Tugas piket malam bukanlah sesuatu yang berat, tetapi rasa kantuk adalah musuh terberat bagi siapapun yang mendapatkan tugas ini. Kali ini Yoshi, Pak Indra, dan Rendi sedang mendapat tugas kehormatan untuk berjaga di kantor mereka. Ketiganya berusaha untuk menahan rasa kantuk mereka dengan sekuat tenaga, demi melaksanakan tugas ini. Selama tugas malam ini, tidak akan ada sesuatu yang bisa membantu untuk menahan kantuk selain satu termos berisikan kopi hitam dan juga niat mulia untuk membuka mata sampai nanti subuh.

Walau begitu, sepertinya semua orang tahu kalau malam adalah waktunya para manusia untuk beristirahat. Apalagi ditambah dengan suasana malam yang tenang dan sunyi senyap, siapa sih yang tidak tergoda untuk tidur? Tidak akan ada sesuatu yang membuat mereka merasa tegang dan harus berjaga, jadi rasa kantuk membuai mereka.

Keadaan kantor polisi malam itu sangatlah tenang, tidak seperti kisah jaga malam yang horor seperti yang terjadi di Freddy Fazbear's Pizza yang ada di dalam game Five Nights at Freddy's. Rasanya mustahil kalau Freddy tiba - tiba muncul dari balik sel kantor polisi, seperti saat Freddy mengejutkan si tukang jaga malam dalam permainan itu. Kalau sampai itu terjadi, maka cerita ini akan berubah genre dan berpindah dunia dengan cara yang aneh. Walau sepertinya, persilangan antar dua dunia yang sangat berbeda akan jadi cerita yang cukup menarik untuk dibaca pada saat hening seperti ini.

Keadaan yang sunyi senyap dan menggoda mereka untuk tidur ini tentunya tidak boleh jadi halangan bagi tugas tiga pria dari EG Group ini. Untuk mengatasi rasa kantuk itu, ketiga pria ini mengobrol satu sama lainnya tentang apa saja yang mereka inginkan untuk bahas. Tapi, semakin larut malam, mereka mulai kehabiskan topik pembicaraan. Kini, mereka bertiga tidak bicara satu sama lain selama sejam terakhir, karena mereka sudah mulai merasa bosan dan berusaha untuk melawan rasa kantuk masing - masing. Bahkan kopi tidak begitu membantu bagi mereka bertiga di saat kritis seperti ini.

Entah berapa lama mereka bertiga terkantuk - kantuk, hingga akhirnya sebuah suara mendekat ke arah pos mereka, yang membuat ketiganya mencari dari mana asal suara itu. Ketika mereka melirik ke depan, ada sebuah sepeda motor yang membelok dan masuk ke area depan kantor mereka. Ketiganya terdiam sejenak, berusaha mengenali siapa yang datang.

Orang yang mengendarai sepeda motor itu memarkir kendaraannya di dekat pos jaga. Setelah dia mematikan kendaraannya, dia melepaskan helm yang dia kenakan. Orang ini memandang ke arah pos jaga, dan dia tersenyum. Senyuman ini membuat tiga orang yang ada di hadapannya itu agak kaget, sebelum akhirnya memandang satu sama lainnya.

Bahkan, Pak Indra yang nyaris saja tertidur terkejut saat mendengar kalau ada seseorang yang datang ke tempat mereka di malam hari begini. Beliau mengenal dengan baik siapa yang datang. Di dalam kepalanya, beliau bertanya apa yang sebenarnya terjadi sehingga makhluk yang satu ini bisa datang ke kantor mereka. Walau begitu, Pak Indra tidak terkejut karena kehadiran makhluk yang satu ini.

"Hendra?" tanya Pak Indra.

"Eh, rupanya ini orang masih berkeliaran? Ngapain coba ini makhluk datang ke sini di jam paling tidak wajar seperti ini?" ujar Yoshi.

"Ah, rupanya dia. Siapa lagi coba orang yang berani datang ke sini saat tengah malam selain Hendra? Apa lagi masalah yang kali ini dia bawa bersamanya?"

The Detective 7 : Killer SpiderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang