Hendra mengendarai motornya dengan cukup santai. Dia menikmati perjalanannya dengan baik, sambil memikirkan banyak sekali petualangan yang sudah dilaluinya. Semuanya serasa bagai mimpi. Mimpi buruk yang nyata. Tidak akan ada orang yang percaya kalau dia benar - benar mengalami semua ini, kecuali kalau orang itu memang berada di dalam kehidupannya dalam waktu cukup lama. Ya bagaimana orang lain mau percaya, kehidupan Hendra kan memang dipenuhi kegilaan yang tidak masuk akal bagi orang yang waras.
Setiap kali Hendra berada dalam perjalanannya menuju ke petualangannya, ada beberapa hal yang sering kali muncul di dalam kepalanya. Hal ini sebenarnya sederhana saja, tapi akan selalu jadi pertanyaan yang menarik untuk dijawab. Akankah ini jadi petualangan terakhir dari Hendra? Pertanyaan itu selalu menggema di dalam keheningan perjalanannya, meminta untuk dijawab.
Kalau mau jujur, Hendra sendiri tidak tahu apa jawaban dari pertanyaan itu. Di dalam hatinya, dia selalu khawatir kalau petualangan yang dilakukannya akan jadi petualangan yang terakhir baginya. Apa saja bisa terjadi, dan Hendra bisa mati dengan cepat kalau dia melakukan hal yang bodoh, entah secara sengaja atau tidak. Masalah yang Hendra alami ini tidak memperbolehkan adanya celah kesalahan di dalam tindakannya. Bukan sekali saja Hendra melakukan kesalahan yang bodoh dalam petualangannya, dan herannya Tuhan masih memberi kesempatan untuknya agar masih bisa bertahan hidup.
Hendra terkadang takut. Walau apa yang dilakukannya hari ini tidak terlalu berbahaya seperti yang dilakukannya di hari sebelumnya, tapi tetap saja Hendra takut. Karena dia tahu kalau dirinya bisa gagal kapan saja. Siapa yang tahu walau dia sudah berhati - hati sekalipun, dia bisa saja mati. Hendra takut kalau dia tidak bisa melakukan apa yang kakeknya sudah wasiatkan kepadanya.
Ya, mungkin saja Hendra bisa menyerahkan buku itu kepada sepupunya yang lain, dari pihak Tante Felicia. Hendra tahu kalau keluarga tantenya punya minat tinggi kalau soal kriminal, jadi tidak masalah. Atau diberikan kepada Axel juga boleh. Yah, walau sepertinya sepupunya itu akan menolak mentah - mentah. Mungkin kalau bukunya diserahkan pada Yoshi juga bisa, dan cocok dengan pekerjaannya Yoshi. Atau ke orang lain yang masih punya akar keluarga yang sama dengan Hendra. Di luar sana masih ada beberapa orang yang merupakan keluarga jauhnya, yang bisa ditarik garis kekeluargaannya dari abad 15, dan Hendra tahu di mana mereka berada.
Tapi tetap saja, Hendra merasa kalau dirinya punya sebuah tanggung jawab besar yang dia tidak boleh gagal dalam melaksanakannya. Buku itu ada di tangan Hendra, yang artinya dia harus menjaganya sekuat tenaga, sebelum akhirnya kematian membuat Hendra menyerah. Bukannya Hendra tidak bisa memilih, tapi sepertinya memang dia yang harus menjaga warisan keluarganya ini. Kalau mau agak puitis, mungkin buku itulah yang memilih Hendra sebagai penjaganya.
Pemikiran ini membuat Hendra menghela napasnya. Dia khawatir akan apa yang terjadi, tapi di sisi lain dia tidak bisa mundur lagi. Hendra sendiri yang memilih jalan ini, ketika dia diberikan pilihan. Dia tidak berniat untuk mengganti pilihannya, karena dia ingin menyelesaikan apa yang sudah dimulainya.
Setelah pemikiran yang panjang itu, akhirnya Hendra sampai di depan sebuah bekas gedung sekolah yang kelihatannya sangat bobrok dan sudah tak terawat lagi. Di depan sekolah terdapat sebuah papan yang berisi tulisan yang menunjukkan nama sekolah tersebut. Setelah menatapnya sejenak, akhirnya Hendra masuk ke dalam area sekolah itu.
Gedung sekolah swasta ini sepertinya sudah lama ditinggalkan oleh orang - orang. Secara letak sendiri, sekolah ini berada jauh di pinggiran kota. Karena letaknya yang jauh dan tidak strategis itulah, sekolah ini nyaris tidak ada muridnya. Kabar terakhir yang Hendra dengar, para gurunya sudah dipindahkan ke sekolah lain, begitu juga muridnya yang pindah ke tempat yang lebih strategis. Karena tidak ada rencana agar gedung sekolah ini bisa digunakan atau dialihkan fungsinya, kini sekolah tempat Hendra berada ini otomatis terlantar tanpa ada yang merawatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Detective 7 : Killer Spider
Mystery / Thriller• Seri ke tujuh dari serial "The Detective • Sudah bukan rahasia lagi kalau sering kali Hendra membawa masalah bersamanya ketika dia pergi menemui EG Group. Tidak jauh berbeda dengan keadaan kali ini, yang di mana Hendra datang pada malam hari ke ka...