Sepuluh menit sebelum jam sembilan, sudah ada banyak sekali orang yang berkumpul di sebuah masjid yang cukup besar di Inkuria. Lokasi inilah yang dipilih Hendra sebagai tempat untuk mengikat janji sucinya dengan Nira. Tempatnya tidak begitu mewah, tapi dapat memuat banyak orang. Selain itu, yah ... karena tempat ini mudah dijangkau, jadi tentunya itu menguntungkan.
Hendra sampai di sana sebelum waktunya, untungnya. Untuk sekali ini, semua orang lega karena Hendra tidak membawa kebiasaan ngaretnya di hari yang penting ini. Ketika sampai di sana, sudah banyak sanak saudara dari kedua pihak mempelai yang berkumpul, menantikan bagaimana ketika prosesi kedua mempelai ini bersatu nantinya, yang juga akan menyatukan kedua keluarga.
Dari kejauhan, Hendra dapat melihat kalau beberapa teman dekatnya juga sudah ada di sana. Hal ini membuat Hendra tersenyum, dengan berbagai pertanyaan yang meluap di dalam kepalanya, karena dia sebenarnya masih tidak pernah bisa percaya kalau hal ini akan betulan terjadi di dalam hidupnya. Tidak pernah Hendra betul - betul membayangkan kalau dia akan bisa menikah, apalagi setelah semua kekacauan yang dia alami di dalam hidupnya. Selain itu, perempuan yang akan dinikahinya ini adalah Nira, wanita yang selama ini selalu didambakannya. Hendra masih kurang percaya kalau ini semua adalah kenyataan, karena baginya hal ini masih cukup mustahil untuk terjadi.
Ketika Hendra sudah mendekat ke area dekat masjid, dia bisa melihat kalau beberapa muridnya juga sudah datang. Mereka tidak lain dan tidak bukan adalah Akira, Daniel, Nayla dan Dania. Selain itu, juga ada Jessica, Aldo, Rima dan Damien yang kelihatannya tengah asyik mengobrol. Perhatian mereka teralihkan ketika melihat rombongan mempelai pria kini sudah datang. Semua muridnya itu memandang Hendra dengan ekspresi tidak percaya, karena pak guru mereka terlihat sangat beda hari ini.
"Pak Hein! Wah, halo pak! Tumben bapak nggak ngaret seperti biasanya?" ujar Akira, sambil melambaikan tangannya.
Hendra terkekeh, "Yah, masa di hari spesial begini aku pakai telat segala sih? Kan nggak lucu, Ra. Malu - maluin banget kalau sampai kejadian. Selain itu, Yoshi sama Rei nggak bakalan membiarkan hal itu sampai terjadi," sahut Hendra.
"Saya senang karena sekali ini bapak sadar diri. Tapi, hari ini bapak kelihatan kece maksimal loh! Mantap deh pokoknya!"
"Berterima kasihlah pada Rendi! Dia yang berjasa besar dalam membuatku terlihat kece hari ini. Rendi hebat merias loh, dan saya masih nggak nyangka sama hasil karyanya."
Di satu sisi, Arin sudah berada di sebelah Rendi. Si perempuan meyikut Rendi, sambil memperhatikan si pengantin pria yang kini sudah kelihatan memikat bagi banyak orang. Rendi terkekeh, kemudian melirik Arin.
"Wah, aku nggak nyangka kalau kamu sukses dandanin orang, Ren! Kukira kamu bercanda pas bilang kalau kamu belajar merias dari para banci itu," ujar Arin.
"Iya. Aku sendiri sebenarnya masih nggak nyangka. Tapi rupanya aku berhasil," sahut Rendi.
Ketika Hendra tengah mengobrol dengan para muridnya, tiba - tiba dia merasakan kalau ada sebuah sentuhan di bahunya. Hal ini langsung membuat Hendra menoleh, sehingga dia bisa bertemu dengan orang yang menepuk bahunya tadi. Saat melihat siapa yang ada di sampingnya, nyaris saja Hendra jantungan.
Siapa yang Hendra lihat itu bukanlah hantu, tapi masih cukup mirip dengan sebuah penampakan. Karena orang yang ada di sebelahnya adalah Ryozuki Ikemasa, kakak kembar dari Om Kazuki. Terkadang, Hendra hampir lupa kalau dia punya om kembar, dan kehadiran Om Ryo terasa seperti hantu Om Kazuki mendatanginya. Tapi setelah beberapa saat, akhirnya Hendra menyadari siapa yang ada di sebelahnya. Setelahnya, Hendra menarik napas lega.
Tapi secara teknis, mungkin saja hantunya Om Kazuki berkeliaran di dekat sini. Hendra menyakini kalau si om ini tentunya tidak akan melewatkan momen di mana Hendra akan mengakhiri status lajangnya, meski dia sudah mati sekalipun. Semoga saja semua keluarganya yang ada di alam sana juga senang karena bisa melihat Hendra menikah seperti ini dari kejauhan. Hendra yakin kalau ayahnya dan juga Om Kazuki akan mengejeknya habis - habisan, sebelum akhirnya menyelamati Hendra atas pencapaiannya, entah apakah mereka bisa berada di sini secara fisik atau tidak. Sayang sekali karena mereka tidak ada di sini, karena Hendra merindukan betapa menyebalkannya mereka berdua.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Detective 7 : Killer Spider
Mystery / Thriller• Seri ke tujuh dari serial "The Detective • Sudah bukan rahasia lagi kalau sering kali Hendra membawa masalah bersamanya ketika dia pergi menemui EG Group. Tidak jauh berbeda dengan keadaan kali ini, yang di mana Hendra datang pada malam hari ke ka...