Olivia POV
Aku merasakan sesuatu yang hangat menempel di pipi ku, perlahan aku membuka mata ku dan melihat kearah luar, mata hari sudah berada di puncaknya, aku segera terbangun dan mulai panik
Ia akan memukul ku, ia akan memukul ku, ia akan memukul ku
Pintu terbuka dan aku langsung meneluk kaki ku dan menaruh wajah ku di antara dua lutut ku, aku menutup rapat rapat mata ku dan bersiap untuk rasa sakit yang akan aku terima, tetapi aku tidak merasakan apa apa kecuali sepasang tangan yang memeluk ku dan mengelus rambut ku
"Sevgili, aku tidak bisa melihat mu seperti ini terus, kau tahu, aku tidak bisa menunggu selamanya untuk mu menjelaskan apa yang terjadi di masa lalu mu" katanya dan aku merasakan pipi ku basah, tanpa aku sadari aku menangis, ia membawa ku kepangkuanya, kaki ku berada di pinggangnya dan ia mengelus punggung ku
"Ini menyiksa ku, aku tidak bisa membuat mu merasa aman, aku tidak bisa membantu mu karena aku buta akan segalanya" katanya dengan nada kecewa dan sedih? Aku berusaha mengendalikan tangis ku dan hanya menjadi sebuah cegukan
"Baik, aku akan menceritakan semuanya" kata ku, ia menatap ku seakan 'kalau kau belum siap aku bisa menunggunya' tetapi aku menggeleng dan mulai menceritakan Ini semua terjadi saat ayah kehilangan ibu ku, ia berubah dan menjadi kacau, jarang makan, tidur dan sering pergi keluar untuk minum, hingga Monic hadir di hidupnya, ia mengatakan betapa 'sempurna'nya si Monic, saat ayah ku meninggal, beberapa bulan kemudian ia menikah dengan Bob dan membawa anak perempuannya, Elise, dan bagaimana mereka menyiksaku
"Hingga hari terakhir aku berada di rumah itu, temanya yang mengawasi ku selama Bob keluar, saat aku tidur, aku merasakan sesuatu yang basah di leher ku, saat aku membuka mata ku, aku mendapati teman Bob sedang mengecupi ku-" ucapan ku di potong oleh geraman yang berasal dari dada Blake, aku ketakutan, air mata ku jatuh lagi, ia mengencangkan pelukannya dan menaruh wajahnya di leher ku, menghirup aroma ku
"Apa ia melakukannya lebih jauh?" Tanya nya seperti menahan emosi, aku menggeleng
"Tidak, sebelum ia bisa melakukannya, aku mengigit lidahnya dan menariknya, aku tidak akan memberinya, meskipun dengan nyawa ku" kata ku, Blake menatap kearah ku, ia tersenyum dan mengahapus air mata ku, ia mengecup kening ku dan meninggalkan jejak menggelitik di kening ku
"Kau tahu, aku tidak akan membiarkan apapun menyakitimu, bahkan diriku sendiri, jika sesuatu yang buruk terjadi padamu, aku tidak akan pernah memaafkan diri ku" katanya tidak lain adalah kebenaran, aku tersenyum dan mengangguk
"Terimakasih" kata ku
"Untuk apa?" Blake
"Menolong ku" balas ku dan ia tersenyum
"Kau mate ku, luna ku, ibu dari anak anak ku, aku seharusnya mencari mu bukannya menunggu mu, aku seharusnya menemukan mu sebelumnya bukanya kau yang menemukan ku" balasnya, aku tersenyum dan mengecup pipinya, ini kali pertama aku mencium seorang laki laki, aku langsung bangun dari pangkuannya dan berjalan kearah kamar mandi, aku mendengar kekehan dan menutup pintu kamar mandi
***
Aku dan Blake sedang berada di dapur, aku melihat Blake memasak, aku baru menyadari bentuk tubuhnya, sangat, yummy, bahunya yang lebar, dan ototnya yang menimbul di balik lengan bajunya, dan ia sangat tinggi, kira kira 6'7 sedangkan aku hanya 5'4, ha, aku terlihat menyedihkan jika berdampingan denganya"Like what you see, sevgili?" Tanyanya, uh aku ketahuan, aku menundukan wajah ku, menyembunyikan pipi ku yang memerah, ia terkekeh dan menaruh satu piring penuh dengan makanan, ia juga memberikan ku sebutir pil, aku rasa aku tidak bisa menghabiskanya
"Untuk apa pil itu dan siapa yang akan memakan makanan ini?" Tanya ku
"Ini pil untuk membantu mu makan lebih banyak dan makanan ini untuk kau dan kau harus mengahbiskannya" katanya tanpa ada jeda untuk protes, aku mengangguk, aku meminum pil itu dan memulai makan, aku merasa sudah memakan semua makananya, tetapi kenyataanya aku memakan beberapa suap dan sudah merasa seperti ingin memuntahkannya, aku berhenti
"Kau harus menghabiskanya, sevgili" kata Blake tetapi aku menggeleng, aku tidak bisa memakanya lagi, Blake hanya membuang nafas dan membuang makanan itu, aku merasa bersalah terhadap Blake, tetapi aku tidak bisa melakukan apa apa
Blake sangat perhatian, dan manis, tetapi terkadang ia bisa berubah 180 derajat, tetapi itu saat ia di depan anggota packnya, aku berterimakasih karena Blake tidak tidur satu ranjang dengan ku, ia menyuruh ku tidur di kasurnya dan ia tidur di sofa, terkadang aku ingin melompat keatas tubuhnya saat ia tidur dan merasakan hangat tubuhnya, tetapi aku belum siap
Aku belum siap untuk semua ini
A/N
HAI HAI EVERY ONE
Gimana menurut kalian cerita ini?? Sejauh ini seru ngga??
Oh ya, kan ada yang bilang "coba kasih cast buat Olivia" kurang lebih seperti itu yaa hehe
Nah castnya belum ada yang srek sesuai gambaran queen, jadii queen mau nanya nih ada yang punya saran ngga??
Nanti kalo saranya srek, Queen dedication-in buat yang cast nya srek, tapi buat Cast Olivia aja yaa heheh
Terimakasihh ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
2. LUNA (UNEDITED)
WerewolfOlivia Rae Elizabeth, gadis berusia 19 tahun itu melingkarkan badanya dan menyembunyikan wajahnya di lututnya, selama hidupnya, ia tidak pernah merasa kasih sayang dari kedua orang yang seharusnya ia bangga kan, orang tuanya- kurang lebih Ia mencoba...