Dady

111K 6.3K 70
                                    

Olivia POV

Aku merasa gugup, aku tidak tahu harus memakai baju apa untuk pergi ke istana, aku bahkan masih menggunakan baju Elena atau baju Blake, aku mendengar ada yang mengetuk pintu, aku berjalan dan membuka pintu itu, gadis seumuran dengan Aidina berdiri di depan pintu sambil membawa sebuah kotak

"Uh, Lu-luna" katanya ter gugup tetapi aku terkekeh

"Jangan gugup" kata ku dan ia tampak terkejut

"Kau bisa bicara?" Tanya polos, aku lagi lagi hanya bisa terkekeh dan mengangguk, ia tersenyum, menampilkan deretan giginya dan mengulurkan kotak itu

"Ini untuk mu, Alpha menyuruh ku untuk memberikannya pada mu" katanya dan aku menangguk

"Terimakasih" kata ku ia mengangguk

Aku menutup pintu dan menaruh kotak itu di atas kasur dan membuka kotak itu, aku terkejut, dress selutut berewarna pink pastel dan blazer dengan warna senada, dan heels senada, di atasnya terdapat sebuah kertas

Pagi sayang, maaf aku meninggalkan adegan kita tadi karena ada hal yang mendesak, aku tahu kamu tidak punya baju untuk pergi, jadi aku meminta Elena untuk membelikan mu banju, dari sekian baju yang ia beli aku memilih ini, karena ini akan sangat cocok dengan mu, tidak perlu berdandan berlebihan, kau selalu cantik

With love
-B

Pipi ku memanas saat mengingat adegan saat aku tertangkap basah saat memainkan jari ku di wajahnya, ia hanya terkekeh dan mengecupi jari ku, ia mengatakan kalau ia ingin setiap hari dengan ku di sampingnya, aku pun memikirkan hal yang sama berkali kali

Apakah aku ingin dengannya?

Apakah aku siap?

Apakah ia akan menyakiti ku?

Terlalu banyak pertanyaan di kepala ku, terkadang aku mengutuki diriku karena tidak bisa menjadi mate yang ia ingin kan, tetapi aku belum siap, aku belum terlalu bisa berkomunikasi dengan orang baru, dan aku berterimakasih terhadap Blake karena tidak terlalu mendorong ku

Aku memakai dress ini dan mulai menata rambut ku, aku menggeraikan rambut platinum white ku, aku menambahkan eyeliner dan eyeshadow se natural mungkin, dan aku membakai lipbam berewarna, setelah selesai aku memakai heels itu, aku tidak membawa tas karena aku pun tidak tahu apa yang harus ku bawa

Aku keluar dari kanar dan menemukan Blake di ujung tangga dengan tuxedo hitamnya dengan kemeja putih, 2 kancing teratasnya sengaja tidak ia kancing, rambutnya tertata rapih, kaki ku terasa seperti jelly saat melihatnya, ia terlihat sangat tampan dan menggoda

Aku menggelengkan kepala ku dan berjalan perlahan menuruni anak tangga, Blake menatap kearah ku dan tersenyum, matanya penuh dengan pengangguman dan penuh sayang, pipi ku memanas karena ia seperti menelanjangi ku dengan tatapannya

Ia mengulurkan tanganya dan aku pun membalas uluranya, ia menarik ku sehingga wajah ku menabrak dadanya, ia menaruh kedua tanganya di pinggul ku dan mengecup kening ku lama, aku memeluknya

"Kau terlihat cantik" katanya seraya dengan menaruh wajahnya di leher ku dan menghirup aroma ku dalam dalam, aku tertegun dan hanya bisa memejamkan mata ku, rasanya berbeda saat Bob melakukan ini, aku langsung teringat

"Bob, apakah i-" ucapan ku terpotong saat Blake menggeram di leher ku dan mengecupi leher ku, aku mengigit pipi dalam ku agar elihan tidak keluar dari mulut ku

"Ia ada di penjara" katanya dan aku menghembuskan nafas, setidaknya aku bisa berbicara dengannya dan menanyakan mengapa ia melakukan hal itu terhadap ku, Blake melepaskan tanganya dari pinggul ku dan melingkarkan satu tanganya di pinggang ku

"Dimana Aiden dan Aidina?" Tanya ku

"Hm, mungkin mereka sudah terlebih dahulu, jadi aku rasa kita yang terakhir" katanya sambil menuntun kami kearah garasi, ia memencet kuncinya dan sebuah mobil Range Rover menyahut, ia membuka kan pintu untuk ku, saat aku sudah duduk ia melepas jasnya dan memeberikannya kepada ku, ia melipat lengan tanganya sebatas sikut dan menutup pintu kursi penumpang

Astaga, ia terlihat sangat hot

Ia duduk di samping ku, uh lebih tepatnya di kursi pengemudi, ia mulai menyalakan mesinya dan ia mulai mengemudi

"Seberapa jauh istananya?" Tanya ku

"Hmm, sekitar 2 atau 3 jam" katanya, aku menyalakan radio dan salah satu lagu kesukaan ku di putar

[Moonlight - Silv3r T3ar Ver.]

As the day falls into darkness, you come up to me quietly
You save me from a nightmare, but before I'm aware you seem to fade away (as if you were never there)

It's just as if I've lost you, you, you
The night sky's empty, silent... out there nothing moves
So, baby, hold on
I need to be with you, but the distance between us is so vast that I don't know what to do

You're showered by the glow of the moonlight
It's so enchanting; can't get you out of my mind
Frozen like an image; barely in sight, but there forever

Can't reach out to touch you
or to hold you in my arms
Even if I close my eyes, I can never dream of you
'Cause you're not here with me; you're not in my story
It only hurts, the more I try to get to you

"I know i need to stop" kata ku sambil mengikuti nada lirik tersebut, Blake menatap kearah ku tetapi aku menghiraukanya, aku terus mengikuti lagu itu hingga akhir lagu

"Aku sering menyanyikan lagu ini semenjak kematian ayah ku" kata ku, Blake nampak terkejut tetapi tidak mengatakan apa apa seakan menunggu ku melanjutkan perkataan ku

"Ayah ku sangat penyayang, begitupun dengan Ibu ku, kami adalah keluarga yang sangat bahagia, tetapi aku lebih dekat dengan ayah ku, ia mengajarkan ku banyak hal, karena Ibu terlalu sibuk bekerja di rumah sakit

Ayah yang selalu menyisiri rambut ku dan mengatakan bahwa aku putri tercantiknya, ia selalu memberitahu ku bahwa suatu saat nanti saat aku menemukan mate ku, ia akan memperlakukan ku sebagai putri, bahkan ratunya

Ia selalu menjaga ku, saat aku mempunyai mimpi buruk, ia akan menemani ku hingga aku tertidur dengan nyanyiannya, aku, sangat, menyayanginya

Aku belum bisa membahagiakannya, karena ia telah di panggil tuhan terlebih dahulu, aku ingin merawatnya sebagaimana ia merawat ku, tetapi aku tidak bisa, aku merindukan pelukanya, tetapi aku hanya bisa memeluk fotonya, aku ingin mendengar canda tawanya, tetapi aku hanya bisa mengingatnya di pikiran ku, aku- aku sangat merindukanya" kata ku, tidak terasa air mata ku mengalir deras, tanpa sepengetahuan ku Blake menepikan mobil ini dan memeluk ku

Ia menaruh ku di pelukanya dan membiarkan aku membasahi kemejanya dengan air mata ku, aku dangat benci menangis, tetapi aku samgat merindukan ayah ku, sangat amat

Blake mengelus punggung ku, terkadang ia mengecup puncak kepala ku, ia membisikan ku kata kata manis, aku menghirup aromanya, dan merasa sedikit tenang, hingga akhirnya aku tertidur

x x x
KLASIFIKASI

HAI BEIBS

Mau ngasih tau nihh, kan ada yang nanya dan pasti pada bingung kan unur Blake dan adik adiknya

Jadi queen mau kasih tau

Blake - Asher ; 24 thn

Elena ; 18 thn

Aiden - Aidina ; 12 thn

Jadiii udah jelas kan??

Cya! <3

2. LUNA (UNEDITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang