Olivia POV
Aku berjalan kedalam rumah dan tidak menemukan dua sejoli itu, aku bernafas lega karena tidak ingin membuat segalanya menjadi rumit dengan aku yang membabi buta atau bahkan menjambak rambut Jannet, aku mau semua ini berjalan perlahan, seperti hanya seorang manusia yang berusaha mengambil hati pujaannya, tetapi semua ini akan menjadi sedikit rumit dengan Blake yang menganggap Jannet adalah Matenya, bagaimana aku tahu? dari sikapnya yang possessive terhadap Jannet, tetapi aku hanya berharap satu hal
semoga Blake tidak menandainya
aku berjalan kearah kamar tamu dan membersihkan tubuh ku, aku mengisi bathtub dengan air dingin, aneh bukan? tetapi selama aku disini, ini menjadi kebiasaan ku, aku membuka bajuku satu persatu, saat air di bathtub sudah terisi penuh, aku merendamkan tubuh ku hingga wajah ku ikut terendam, aku memikirkan semua ini, bagaimana caranya aku mendapatkan Blake kembali kedalam pelukan ku, bagaimana bisa ini semua terjadi
dan siapa itu Jannet
aku merasakan aura gelap yang mengelilinginya, dan aromanya pun tidak sepenuhnya seperti aroma rogue, ada yang tidak beres dengannya, mulai dari tanda ku yang hilang, Blake yang tidak mengenaliku dan ia yang menganggap Jannet adalah matenya, semua ini terjadi setelah kehadirannya
aku mengangkat wajahku dari air karena paru paru ku berteriak meminta udara, aku terlarut dalam pikiranku sehingga lupa kalau aku masih membenamkan wajah ku, aku segera membersihkan tubuh ku dan mengeringkan tubuh ku, aku keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang melilit di tubuh ku, aku tertegun saat mendapati Blake duduk di pinggir kasur dengan wajahnya yang mengeras, seperti mengetahui kehadiran ku, ia menoleh kearah ku dan wajahnya memerah
"kau" geramnya, ia berjalan kearah ku, ia mencengkram pergelangan tangan ku erat
"karena kau, ia tidak mau berbicara dengan ku!" geramnnya, aku berusaha sekuat mungkin untuk tidak menangis didepannya
"apa yang aku perbuat? aku hanya makan, tidak berusaha untuk menggoda mu, atau dia yang terlalu lemah?" kata ku santai yang berhasil membuat Blake meraung, ada yang aneh dengan matanya, di sekitar iris batanya terdapat lingkaran merah, membuat mata abu abu gelapnya menjadi mengerikan, aku memberanikan diri untuk menaruh telapak tangan ku dipipinya, satu yang tidak hilang
spark
ia nampak terkejut dengan perbuatan ku, tetapi tidak menolak, ia memejamkan matanya dan mendorong pipinya untuk lebih merasakan tangan ku, aku mengelus pipimua, menatpnya penuh rindu, mata ku memburam dan air mata ku tidak bisa ku bendung lagi
"ku mohon, kembali kepadaku" lirih ku, Blake membuka matanya, menatap ku marah dan menepis tangan ku kasar, aku menatapnya sedih
"jangan pernah menyentuh ku lagi" geramnya dan ia berjalan keluar, menutup pintu kasar, aku terperosot ke lantai dan memukul - mukul dada ku, ia tidak mengenal ku, ia berdiri untuk perempuan lain, aku tidak tahu harus berbuat apa, dan apa yang terjadi dengannya
aku mengelap air mata ku kasar dan bangkit, aku tidak bisa menyerah sekarang ataupun nanti, aku harus membuatnya mengenal ku kembali dan merasakan dekapannya, aku berjalan kearah lemari dan mengambil pakaian ku, setelah aku memakai pakaian ku, aku berjalan kearah taman bermain dan berharap menemukan Asher disana
Saat aku berjalan ke arah pintu rumah, aku menemukan pandangan yang sangat menyakitkan, Jannet sedang duduk di pangkuan Blake, yang seharusnya menjadi tempat ku dan mencium Blake dan Blake membalasnya, nafas ku tercekat, tetapi aku tetap berjalan keluar tanpa menghiraukan rasa sakit di dada ku, aku harus segera mengengakhiri ini semua, aku tidak ingin Blake berada di bawah kuasa Jannet lebih lama lagi
Aku akan mengambil apa yang menjadi milik ku
Aku berjalan ke taman bermain dan menemukan Asher sedang bermain dengan anak anak di taman bermain, saat melihat Asher aku merasa melihat Blake, tetapi aku tidak bisa seperti ini, Asher adalah Asher, dan Blake adalah Blake, aku berjalan kearahnya dan ia menoleh kearah ku, anak anak pun mulai meminta perhatian ku, dan aku tersenyum kearah mereka
"Luna! Luna! Lihat! Gigi ku akan copot, aku harap peri gigi akan mengambil gigi ku di bawah bantal" kekeh salah satu pups disini
"Lihat Luna! Gigi ku sudah copot dan aku menemukan uang satu sen di bawah bantal ku!" Pekik pups yang lain, aku mengusap kepala mereka berdua
"Apakah Luna harus memberikan kalian permen?" Tanya ku dan mereka mengangguk antusias
"Siapa kau sehingga mereka memanggil mu Luna" kata seseorang dari arah belakang yang sangat ku kenal, aku menghadap kearah Blake dan menutupi kedua pups ini dari pandangan Blake
"Kalian kembali lah ke Ibu kalian" kata ku tanpa mengalihkan pandangan ku dari Blake, aku merasakan mereka sudah pergi, Asher berdiri di sampinh ku dan menggenggam tangan ku, Blake menatap kearah genggaman kami dan wajahnya terlihat tidak suka, tetapi cepat cepat ia tutupi, Jannet dengan manjanya bergelayutan di tangan Blake dan menaruh satu tanganya di dada Blake, aku berusaha semampuku untuk menahan geraman di dada ku, Asher meremas tangan ku memberitahu bahwa ia mendukung ku
"Menurut mu?" Tanya ku
"Kau pasti mencuci otak mereka, bahkan-" ia menatap kearah Asher "-ia pun berpihak kepada mu" katanya dengan nada jijik, aku merasakan perih di dada ku
"Kau benar benar tidak ingat aku, huh?" Kata ku, aku menarik Asher menjauh dari mereka, aku dengar kekehan dari mulut Jannet, aku bersumpah, saat ini semua berakhir
I will take my revenge
xxx
Emesh sama Jannet emeshhh
Tapi kalo ngga ada dia ga seru kan ya?? Hahaha
Oh iyaa buat yang udh add line@ nya Queen makasih banyak yaa❤️
Karena di Line@ itu kalian bisa tanya tanya ke Queen dan bisa tau kapan Queen update ataupun update an tentang watty inii jadiii
Ngga rugi add Line@ Queen
Gracias❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
2. LUNA (UNEDITED)
Hombres LoboOlivia Rae Elizabeth, gadis berusia 19 tahun itu melingkarkan badanya dan menyembunyikan wajahnya di lututnya, selama hidupnya, ia tidak pernah merasa kasih sayang dari kedua orang yang seharusnya ia bangga kan, orang tuanya- kurang lebih Ia mencoba...