EPILOGUE

111K 5.3K 291
                                    

For all my princess chapter aku delet hehehe, and here we go, the epilogue

Enjoy ❤️

Blake POV

Aku menatap keluarga ku, dan menatap anak laki laki ku yang berusia 18 tahun, yang telah mengganti kan posisi ku, setelah 28 tahun yang lalu, ke jadian yang menimpa kami, kami ke hilangan banyak nyawa, dan butuh waktu yang lama untuk membangun kembali rumah maupun jiwa yang hilang. Aku menatap anak laki laki ku dan istri ku sedang menyapa para tamu, sedangkan aku menatap mereka dari balik jendala kamar ini. Mereka keluarga ku, dan aku mencintai mereka.

Tetapi tidak ada yang bisa menggantikan Olivia di hati ku, ia masih satu satunya wanita yang ku cintai, dan anak kami yang tidak sempat hadir di dunia ini, Jaden dan Rossaline lah yang mengisi ke kosongan ku, mereka keluarga ku saat ini. Pack ini terpuruk karena ke hilangan luna mereka, tetapi dengan sepenuhati mereka menerima Rossaline yang menggantikan posisi Olivia, Rossaline wanita yang lemah lembut dan penyayang. Jaden, anak laki laki ku, ia anak yang kuat dan bijak, aku selalu mengatakan kepadanya jangan pernah mematahka hati wanita, dan jangan pernah menyia nyiakan wanita yang mencintai mu.

"Mereka terlihat sangat senang, apakah kau yakin ingin melakukan ini?" Tanya Feè di sebelah ku, dan aku mengangguk, aku sudah terlalu lama menunggu dan merasakan ke kosongan di hati ku, walaupun aku memiliki mereka, diriku tetaplah tidak utuh karena mate ku sudah membawa separuh jiwa ku dengannya

"Apa kau tidak ingin berubah pikiran? Jaden akan sangat kecewa dan sedih, tidak bisakah kau merelakannya Blake?" Tanya Feè, aku menatap matanya

"Keputusan ku sudah bulat Feè, aku telah menunggu terlalu lama, aku tidak ingin membuat Olivia dan anak ku menunggu lebih lama lagi" kata ku dengan keyakinan penuh

"Bayangkan perasaan mereka Blake" kata Feè sambil menatap kearah Jaden dan Rossaline

"Aku telah mengatakan kepada mu berulang kali, Rossaline pun tahu aku masih mencintai mate ku" kata ku datar, Feè hanya menghembuskan nafas

"Baiklah, saat tengah malam nanti, kita akan bertemu di tempat yang sudah kita setujui" kata Feè dan ia pun pergi menjadi cahaya. Tiba tiba ada yang memeluk ku dari arah belakang, aku tidak merasakan apapun, tidak merasakan percikan ataupun kehangatan, tidak seperti saat aku menyentuh tubuh Olivia

"Kau sedang apa disini?" Tanya nya lembut, aku sunggu pria bajingan karena hanya menggunakannya sebagai alat untuk melahirian keturunan ku

"Aku hanya sedang perpikir" kata ku, ia berdiri di depan ku, rambut hitam ikalnya, mata biru terangnya dan kulit tan nya, berbeda jauh dengan Olivia, akupun tidak akan membandingkan Olivia dengan wanita manapun

"Kau tidak ingin kebawah dan menemani anak mu?" Tanya nya, aky menatapnya dan tersenyum

"Tentu" kata ku, Rossaline pun tersenyum dan menggenggam tangan ku, kami berjalan ke bawah dan kearah Jaden, anak ku

"Ayah" katanya menyapa ku, aku menganggukan kepalaku dan memeluknya, ia nampak terkejut tetapi membalas pelukan ku, aku melepaskan pelukan kami

"Kau pantas mendapatkannya, jaga Pack ini dengan hidup mu" kata ku dan ia mengangguk tanpa keraguan, aku menepuk nepuk pundaknya dan kami menyapa para tamu sebagai keluarga.

***
Aku berjalan melewati pepohonan, aku meliha banyak batu nisan dari para pejuang yang gugur dalam peristiwa itu, di tengah tengah batu nisan itu, terdapat makam yang besar dengan dinding dinding makam itu berwarna putih dengan batu krystal yang menancap di kepala makam itu, dan dinding dinding makam ini terukir dengan indah dan tumbuhan merambat seakan melindungi makam ini

Olivia Rae Elizabeth

Aku mengusap nama yang terukir diatas batu krystal itu, Olivia. Aku sangat merindukan gadis ku, mate ku, jiwa ku, dunia ku. Membutuhkan 10 tahun untuk ku dapat menerima Rossaline, semua mendukung ku untuk bangkit kembali, tetapi hanya Mama yang mengerti perasaan ku, karena ia pun sempat ke hilangan Papa, walaupun papa kembali ke dunia ini

"Kita akan segera bertemu lagi, Sevgili" kata ku dengan senyuman yang terukir dari wajah ku

"Kau siap, Blake?" Tanya Feè, aku mengangguk tanpa mengalihkan pandangan ku dari batu nisan Olivia, beberapa detik kemudian aku memutar tubuh ku dan menatap Feè, ia dengan ragu memberikan ku ramuan itu, dengan sigap aku meminum ramuan itu

"Rasanya akan panas dan tubuh mu seperti tersayat, tetapi itu hanya sebentar saja" kata Feè, aku membaringkan tubuh ku di samping makam Olivia

"Aku dapat melihat mereka" kata ku dengan air mata yang jatuh dari mata ku, aku melihat cahaya putih, dengan seorang wanita yang sangat aku cintai, menunggu ku untuk meraih tanganya, wanita itu menggendong seorang bayi, aku tersenyum

"Terimakasih Feè, telah membantu ku" kata ku dan dalam sekejap semuanya menghintam.

I remember days and nights were never cold
Had you in my life, I had you there to hold
And I remember love warm as a summer day
But I lost you
And I lost my way
Now I'm in the rain
Begging you please, please

Baby, won't you show me the way back to your heart
Let me see a sign to know if I'm close or far
Lead me back to the road
That leads back to your arms
Every night another lonely street
I walk down alone
Searching for a light
Your light to lead me home
Leave a candle in the window
And let it shine for me
Take my hand and take these tears away
I can't take the pain
I'm on my knees begging you please

Take my hand
Take me in your arms
I'm out in the dark
Down on my knees, begging you please

"Sayang, buka mata mu" suara itu, suara yang amat ku rindukan, suara yang ingin aku dengan di setiap pagi ku. Secara perlahan aku membuka mata ku dan mendapati mata hijau yang sangat ku rindukan. Aku tersenyum, ia membalas senyuman ku

"Mengapa kau melakukan itu" tanya nya lembut, ia mengelus pipi ku, rasa percikan itupun tercipta kembali

"Aku tidak ingin kau menunggu lebih lama lagi" kata ku sambil merasakan percikan ini, aku pun menyadari bahwa aku sedang tiduran dengan kepala ku di pahanya, dan kami sedang berada di padang rumput dengan bunga bunga yang indah, seketika aku mendengar suara tangisan bayi, dengan sigap aku terduduk dan melihat bayi laki laki dengan warna mata yang sama dengan ku, rambut hitam ku ada padanya, aku menatap Olivia

"Ia anak laki laki mu, Blake" katanya, aku tersenyum dan menggendong bayi ini. Akupun langsung jatuh cinta dengan bayi ini, tidak seperti Aku pertama kali melihat Jaden, aku mengusap pipi bayi ini

"Ia sangat mirip dengan mu" kata Olivia. Aku menatapnya, aku menaruh anak ku di pangkuan ku dan mencium Olivia, ia tersenyum dan membalas ciuman ku. Ia melepaskan ciuman kami dan mengusap pipi ku

"Sebaiknya kita masuk, hari sudah gelap" kata Olivia, aku menggendong Anakku dan melihat sebuah Cabin

"Kau akan menamakan anak kami siapa?" Tanya Olivia sambil bergelayutan di tangan ku

"Zeus Strahov" kata ku, Olivia terkekeh

"Seperti nama dewa?" Kekehnya aku mengangguk

"Ya, seperti nama dewa"


--- END ---

Song: Brian McKnight - show me the way back to your heart

Yahaaa ketemu lagiii, gimanaaa, sad ending ngga?? Tadinya mau sampe chapter 25 aja, tapi banyak yang mau epilogue yaaa ini diaa hehehe, dan sampai epilogue ajaa yaa, ngga ada extra partnya

TERIMAKASIH BANYAK BUAT KALIAN PRINCESSES KU, YANG UDAH DUKUNG CERITA INI

SEE YOU NEXT YEAR!

WITH LOVE, QUEENTALES

2. LUNA (UNEDITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang