Olivia POV
Aku melolong, memberitahu dunia perasaan ku, lolongan itu terasa menyedihkan, memilukan dan memperihatin kan, aku belum merubah wujud ku, bagaimana bisa, setelah semua ini, ia melupakan ku yang jelas jelas Mate nya? Apa ini yang di maksud dengan ucapan Ayah dan Asher? Ini yang ingin mereka beritahu kepada ku? Aku berjalan ke arah danau dan melihat pantulan diri ku, aku mencari cari tanda kepemilikan yang di berikan oleh Blake, tetapi aku tidak menemukanya, tandanya hilang
Aku bangun dan berlari kearah pack house, berjalan ke kamar kami, atau bisa ku bilang kamar Blake, saat aku membuka pintu kamar, aku melihat Blake dan Jannet sedang mencium wajah satu sama lain, Blake langsung melindungi Jannet dari ku, aku menatap Blake dengan pandangan sedih, bagaimana ia bisa melupakan ku, menghiraukan rasa sakit di dada ku, aku berjalan dan mengambil sepasang pakaian dan berjalan ke arah kamar mandi, aku merubah wujud ku dan melihat pantulan ku di kaca
Tanda itu hilang, bagaimana bisa
Aku berjalan kearah luar dan mengepak pakaian ku, mungkin aku tidak akan berada disini lagi
"Siapa kau?" Tanya Blake, aku memghiraukannya, dan terus mengepak pakaian ku
"Aku tanya, siapa kau?!" Tanyanya, kali ini dengan nada tinggi, aku menatapnya dengan mata ku yang basah
"Hanya, teman lama, aku hanya ingin mengemas pakaian ku" kata ku, berusaha untuk menghilangkan lirihan, setelah selesai mengepak aku berjalan kearah luar, tidak sebelum aku melihat kearah Jannet yang menatap ku dengan tatapan seakan ia berhasil memenangkan lottery
Aku keluar dan berjalan ke arah bawah, di bawah aku bertemu dengan Asher dan Jax, mereka menatap ku cemas dan kasihan
"Aku tidak butuh tatapan itu" kata ku dan berjalan kearah pintu, tetapi di tahan oleh tangan Asher
"Jangan" katanya "jangan menyerah, buat Blake kembali, tarik ia dari mantra perempuan itu, bantu ia mengingat siapa kau, siapa mate sebenarnya" kata Asher
"Kau Luna kami, kami ingin kau membawa Alpha kami kembali, walaupun ia belum bertingkah aneh, tetapi aku mempunyai firasat yang tidak mengenak kan" kata Jax, aku menatap ke dua orang di depan ku ini
"Aku, aku tidak tahu" jawab ku, Asher menggenggam kedua tangan ku
"Kami mohon, berjuanglah, untuk kami, dan untuk kau dan untuk-" Asher terhenti, ia tersenyum tetapi tidak mengatakan apa apa
"Baik, aku tidak mau menyerah seperti ini" kata ku, membuat dua orang di hadapan ku ini tersenyum senang, aku berjalan kearah kamar tamu, karena di lantai Blake, hanya ada kamarnya dan ruang kerjanya, ya, Alpha Floor
***
Aku bangun dan merasakan ke hampaan, setiap paginya aku akan di suguhkan dengan pandangan Blake yang terlelap dan tanganya yang melingkar di pinggang ku, tetapi sekarang hanya angin yang memeluk ku, biasanya aku akan di berikan kecupan di wajah maupun bibir, sekarang hanya kecupan dari udara dinginAku bangun dan berjalan kearah kamar mandi, berhubung sekarang sedang musim salju, aku dapat merasakan salju untuk pertama kalinya selama 9 tahun ini, aku mengambil sweater tebal dan jeans, aku memakai kaos kaki bermotif polkadot dan membiarkan rambut platinum white ku tergerai, aku berjalan ke arah dapur dan mendapati Jannet dan Blake sedang tertawa, Jannet duduk di pangkuan Blake, aku menghiraukan rasa sakit ku dan berjalan mengambil makanan
"Pagi Luna" sapa Loli, omega Pack ini sekaligus maid pack ini, aku mengangguk, tidak ada mood untuk berbicara, aku mengambil piring ku dan membawa makanan ku ke meja makan, Blake menatap ku bingung sedangkan Jannet menatap ku tidak suka
"Untuk apa kau disini?" Tanyanya, aku mendengus kesal
"Tentu saja untuk makan, Idiota" balas ku, Jannet menatap ku geram
"Jangan berbicara kepada Luna mu seperti itu" tukas Blake, aku tertegun, dan bisa merasakan seringaian di bibir Jannet
"Caro [sayang] ia membuat ku kecewa" rengek Jannet dan menaruh wajahnya di leher Blake, dan membuat ku memggeram
"Kau membuat Luna ku kecewa, keluar!" Geram Blake, aku menahan rasa sakit di dada ku dan berjalan keluar dari rumah ini, aku tidak tahu sampai kapan aku bisa bertahan
Aku keluar dan di suguhi oleh udara dingin musim salju yang amat ku rindukan, saat masih di dalam rumah itu, Bob dan yang lain tidak membiarkan ku keluar, aku berjalan melewati tumpukan salju, aku merebahkan tubuh ku di sembarang tempat dan memandang langit
'Oh moon goddess, bantu aku' pinta ku, aku memejamkan mataku dan menikmati dinginya salju yang menembus sweater ku, seandainya, seandainya aku bisa memgendalikan waktu, aku ingin pergi bersama ayah dan ibu, menunggu Blake di atas sana, tanpa harus menjalani semua ini
Tetapi tanpa adanya naik atau turunnya sebuah detak jantung, berarti kau kehilangan hidup mu
xxx
Yaaa anggap aja bonus karena lagi berulang tahun yah hahahah, tapi jangan bosen bosen sama cerita ini :(((
Dan makasih banyak buat kalian yang udah duku Queen dari awal cerita ini, ataupun dari awal Queen bikin cerita di account ini until i hit 1k followers
THATS AWESOME GUYS
Makasih buat dukungan kalian <3
Grazie per il vostro sostegno, mio caro, Spero che la storia, a presto ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
2. LUNA (UNEDITED)
Manusia SerigalaOlivia Rae Elizabeth, gadis berusia 19 tahun itu melingkarkan badanya dan menyembunyikan wajahnya di lututnya, selama hidupnya, ia tidak pernah merasa kasih sayang dari kedua orang yang seharusnya ia bangga kan, orang tuanya- kurang lebih Ia mencoba...