2. LUNA (UNEDITED)

LUNA

Olivia POV

Aku terbangun karena merasakan nyeri di pergelangan kaki ku, aku melihat kearah jam di dinding dan menujukan pukul 5 pagi, aku harus segera bangun dan bersiap siap sebelum membangun kan yang lain, aku berjalan ter tatih kearah atas, kalian mungkin bingung mengapa aku mengatakan 'kearah atas' karena mereka menaruh ku di basement, setelah 5 menit aku sudah berada di dapur dan mulai menyiapkan sarapan untuk 'keluarga ku' Monic sang 'ibu', Bob sang 'ayah' dan Elise sang 'kakak'

Ini semua terjadi saat ayah kehilangan ibu ku, ia berubah dan menjadi kacau, jarang makan, tidur dan sering pergi keluar untuk minum, hingga Monic hadir di hidupnya, ia mengatakan betapa 'sempurna'nya Monic menjadi ibu ku, aku terlarut dalam kebahagiaan ayahku hingga menyampingkan aura gelap yang ada di tubuh Monic, hingga suatu saat ayah jatuh sakit karena terlalu sering minum, ia terkena radang lambung, dan itu keduakalinya aku kehilangan orang yang sangat berarti di hidup ku, ayah ku meninggal saat aku umur 10 tahun, berarti itu 9 tahun yang lalu

Beberapa bulan kemudian Monic menikahi pria itu, Bob, Bob memiliki putri bernama Elise, suatu malam aku mendengar eluhan dari arah kamar Elise dan mendapati tubuhnya di atas tubuh Bob, aku terkejut, Elise hanya menoleh kearah ku, tersenyum miring dan melanjut kan aktivitasnya, aku tidak menyangka ia tidur dengan ayahnya!

Keesokan paginya Elise melaporkan hal itu kepada Monic, bukanya marah karena 'anaknya' tidur dengan suaminya, ia malah memukuli ku dan mengancam ku untuk tutup mulut, saat itu Elise berumur 15 tahun, dan aku tidak tahu apakah itu kali pertama atau bukan

Bunyi microwave menyadarkan ku dari lamunan ku, aku mengambil kentang yang ku masai di dalam microwave itu dan mulai membuat sarapan, jam di dinding berbunyi 6 kali, ini waktunya aku membangunkan mereka

Saat aku berjalan kearah kamar Elise, aku tidak menemukannya, aku hanya mendengus, mereke melakukannya lagi? Tanya ku dalam hati dan benar, saat aku membuka kamar Monic, Bob berada di antara keduanya

"Ini sudah jam 6 pagi" kata ku, suara ku bergetar, aku berterimakasih mereka hanya memukul ku, aku tidak bisa membayangkan kalau Bob atau teman mereka mengambil harta satu satunya yang ku punya dan hanya akan ku berikan kepada mate ku nanti, mereka hanya mengerang, Elise yang pertama kali bangkit dan berjalan keluar kamar, nude, karena aku berada di pintu, ia menyenggol bahu ku dan aku meringis, ia hanya mendengus

Aku berjalan kearah dapur dan menaruh sarapan mereka di atas meja makan, 30 menit kemudian mereka sudah berpakaian dan mandi, Bob mengecup bibir Monica dan Elise bergantian, perut ku terasa mual melihat adegan tadi, aku hanya mengigit bibir ku dan memainkan jari ku sambil menatap lantai sedangkan mereka bertingkah seakan aku tidak ada di ruangan ini

"Aku akan membersihkan kamar kalian dan mencuci pakaian kalian" kata ku, tetapi mereka tidak menghiraukannya seakan aku tidak berbicara, dengan tertatih aku berjalan kearah kamar Monic dan mengambil baju mereka yang berserakan, dan mengganti sprei mereka, aku merasa mual mencium bau kamar mereka, kau tahu kan bau apa?

Aku membersihkan kamar mereka dan berjalan keluar dengan keranjang baju kotor di pinggul ku, tentu saja pinggul yang tidak memar, aku berjalan ke ruang cuci, ini seharusnya rumah ku, aku yang men-tuani, tetapi Monic berlaku seperti ini rumahnya, secara hukum ini rumah ku, tetapi ia tidak perduli

"OIL!" Teriak Elis, ia, Monic dan Bob memanggil ku Oil, mereka tahu namaku yang sebenarnya, tetapi merek tetap memanggil ku dengan panggiln Oil, aku segera berjalan kearah ruang makan

"Y-ya" kata ku

"Aku dan Monic akan pergi, kemungkinan kami akan kembali besok, Bob, kau bisa kan mengawasi Oil?" Kata Elise dengan senyuman miringnya

Oh tidak tidak

"Tentu saja, sugar" kata Bob lalu memgecup bibir Elise, tubuh ku bergetar, Elise dan Monic segera bersiap, saat mereka sudah memasuki mobil dengan dua pria yang berbeda, Bob langsung menarik pinggul ku dan mengecupi leher ku

"Hari ini adalah hari kita" katanya

Aku menutup mata ku dan berusaha melawan, tetapi tidak akan berhasil dengan memar di seluruh tubuh ku