Castle

100K 6.5K 54
                                    

Thank you for the greatest gift of all -isyana syarasvati

Olivia POV

Aku merasakan sesuatu mendekap tubuh ku, di sertai dengan percikan percikan, aku membuka mata ku dan mendapati Blake yang tengah memeluk ku dan tertidur di sebelah ku, aku melihat ke sekitar ku, sebuah ruangan dengan nuansa elegan, aku menatap kearah Blake, ia nampak sangat lelah, aku tidaj tahu apa yang terjadinya, sesuatu di dalam diriku mendorong untuk mencari tahu apa itu tetapi aku tidak bisa

Aku tidak tahu bagaimana caranya, ia bahkan sangat berhati hati dengan ku, seakan aku ini sebuah foto usang yang jika ia sentuh dengan tidak hati hati aku akan lenyap begitu saja, ingin aku berperan menjadi seorang mate yang baik, tetapi aku masih terlalu takut akan masa lalu ku, aku tahu ia mate ku, seseorang yang rela mati demi ku, melindungi ku dengan nyawanya dan akan mencitaiku hingga akhir hayatnya

Dan aku benci dengan diriku dan masalalu ku yang menahan ku untuk mempercayai atau terbuka denga pria di depan ku, ingin rasanya aku menciumnya tetapi semua yang ku ingat saat Bob ataupun temanya memcium ku

Aku memejamkan mata ku, mencakup satu pipinya dengan tangan ku dan mengelus pipinya, aku menyandarkan dahi ku ke dahinya dan menggumamkan

Maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku

Hingga tidak terasa air mata ku mengalir untuk yang ke dua kalinya hari ini, aku terus menggumam kan itu, aku sangat merasa buruk, ia tidak berhak mendapatkan ku, ia berhak mendapatkan seseorang yang lebih cantik, memiliki badan yang bagus dan lebih

Normal

Ia sangat baik dan perhatian, ingin rasanya membantu meringankan bebannya, tetapi aku sendiri telah kacau, tetapi aku merasakan perubahan pada diriku semenjak bertemu denganya

Aku merasakan Blake mendorong ku lebih dekat sehingga kami chest to chest, aku tertegun saat menatap bata dark greynya, ia menatap ku dan menimpa tangan ku yang di pipinya

"Adapa sevgili? Mengapa kau menangis lagi?" Tanyanya dan aku hanya menggeleng dan terus menatapnya, bila dalam kondisi biasa, aku akan memalingkan wajah ku, tetapi untuk saat ini aku ingin menatapnya dengan berani

"Maaf" lirih ku, Blake menghapus air mata ku dan mengecup ke dua mata ku, lihat? Ia sangat lembut dan perhatian, aku merasa buruk, ia tidak pantas mendapat kan ku

Tiba tiba aku merasa marah akan diri ku sendiri, aku marah dan kecewa pada diri ku sendiri karena tidak bisa melepas apa yang telah menjadi masa lalu ku dan tidak bisa mempercayai pria ini, pria yang sudah pasti menjadi pendamping hidup ku

Aku benar benar buruk

Jika di dalam dongeng ia beast nya, maka akulah sang beast dan ia sang pangeran yang datang memberi ku cahaya, yang mampu merubah ku, sang beast menjadi putri yang sesungguhnya

"Hei, apa yang terjadi, mengapa kau memukuli dada mu?" Tanya Blake panik saat ia menahan tangan ku, aku pun tidak sadar kalau aku memukul dada ku

"Maaf, maaf" gumam ku, Blake memeluk ku dan menaruh ku di pangkuanya

"Apa yang kau bicarakan?" Tanyanya

"Maaf telah menjadi mate yang buruk untuk mu, kau berhak mendapatkan yang lebih baik, kau boleh menolak ku, karena aku sudah hancur, dan-" ucapan ku terpotong saat Blake menyatukan bibir kami, aku tertegun, ini kali pertama ia mencium ku, ia mendorong ku lebih dekat denganya

Aku memejamkan mata ku dan air mata ku terus mengalir, aku mencakup ke dua pipi Blake dan mengusapnya, apa yang telah ku lakukan sehingga mendapatkan pria se sempurna ini?

***
Blake POV

Aku sedang menunggu Oly, aku tersenyum seperti anjing yang baru saja mendapatkan hadiahnya, memang aku menciumnya bukan karena alasan dan di kondisi yang romantis, tetapi itu tetap menjadi kepuasan dan kebanggaan tersendiri untuk ku karena aku merasakan hubungan ku dan Oly telah naik satu tingkat

Tetapi kata kata yang ia ucapkan masih terngiang di pikiran ku, bagaimana ia bisa berpikir seperti itu? Ia wanita paling cantik yang pernah ku lihat, aku sangat memcintainya

Huh? Cinta? Aku mencintainya?

Aku tersenyum seperti orang bodoh, tentu aku mencintainya, mencintainya sehingga terlalu takut untuk melukainya dan melukai diriku sendiri

Tetapi bagaimanapun ia mate ku, sedeorang yang di ciptakan oleh goddess untuk ku

Oly keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih segar, ia menatap kearah ku dan tersenyum, senyumanya membuat ku menahan nafas ku

Ini kali pertama ia menatap kearah ku tanpa takut atau keraguan dan senyuman yang tulus dan indah, ia berjalan kearah ku tanpa ada ke raguan, aku menatap senyumanya dan mengulurkan tangan ku, ia membalas uluranya dan aku memeluknya, mencium puncak kepalanya

"Hei, jangan menciumnya lama, kau bisa merusak tataan rambut ku" kata Oly, aku terkekeh dan ingin rasanya merasakan bibir pink itu, ia mem poutkan bibirnya dan membuat ku semakin ingin menciumnya

"Kau siap?" Tanya ku dan ia terlihat ragu

"Hei, aku ada disini untuk mu, oke?" Kata ku dan ia mengangguk sambil tersenyum, aku mengecup keningnya dan aku membawanya keruang keluarga

***
Sesampainya di ruang keluarga, semuanya telah berkumpul, Aiden dan Aidina berlari kesana kemari, Mama dan Oma tengah berbincang, dan aku tidak tahu kemana perginga Papa dan Opa, saat kami memasuki ruangan, Oma langsung menatap kearah kami atau lebih spesifiknya menatap kearah Oly dengan tatapan senang

Aku merasakan Oly menegang, aku melingkarkan tangan ku di pinggulnya dan mendekatkan tubuhnya dengan tubuh ku, Oma semakin senang melihat tingkah ku

"Oma, berhenti menatapnya seperti itu, kau membuatnya takut" kata ku dan Oma terkekeh

"Oh maafkan wanita tua ini dear, Oma hanya senang melihat mu akhirnya menemukan wanita yang kau cari" kata Oma senang dan aku mengangguk, Oma berdiri dan menghampiri Oly

"Mau berikan Oma pelukan?" Tanya Oma, Oly menatap ku dan aku menangguk, Oly secara perlahan berjalan kearah Oma, saat Oma memelukanya, satu telapak tangan Oma berada di kepalanya dan mengelusnya, dan secara perlahan tubuh Oly melemas, aku panik dan segera mengambil Oly dari pelukan Oma

"Apa yang Oma lakukan?" Tanya ku sambil membopong Oly bridal style, tetapi Oma hanya terseyum seperti nenek nenek yang mendapatkan gigi palsunya

"Bawa ia ke kamar, Oma hanya memberinya mimpi indah dan meringankan tubuhnya" kata Oma dan mengecup kening Oly

xxx
IM BACK

HI GUYSS

Maaf yaaa jarang update, grgr banyak tugas dan banyak kegiatan

Terus queen juga rada ga semangat gituu karena yang comment sedikit bangettt

Queen emang bawel kalo yang comment dikit, maafin kebawelan queen ya hahaha

Tapi queen cuman mau tauu menurut kalian cerita ini atau di setiap part itu kayak gimanaa

Di tunggu vomment nya yaa <3

2. LUNA (UNEDITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang