part 4

1.4K 42 0
                                    


+++++++++++

Dua tahun kemudian...

Seorang pria yang kira – kira usiannya masih tiga puluh satuan. Tengah melakukan rapat untuk kerja sama antar perusahaan di Jepang. Usai melakukan rapat ia segera pergi e hotel yang sudah di pesan untuk melepas penat.

"kamu tau kan sayang aku udah berhasil buat Hanif benci sama Ify dari dia msih bayi. Aku juga udah bunuh Maria dengan cara ngasih racun di makanannya. Sebentar lagi aku akan menikah sama dia dan setelah aku dapat berkas perusahaanya aku akan ceraikan dia dan seluruh perusahaan akan jadi milik kita." Ujar wanita itu yang sedang melakukan perbincangan lewat te;epon. Merasa tak asing dengan suaranya. Ia menepuk pundak orang tersebut. Orang itu langsung menoleh ke arahnya. Tidak ini tidak mungkin, dia adalah orang yang sangat ia cintai ternyata seorang penjahat. Ia sudah membunuh istrinya. Ia sudah membenci dan mengusirnya.

"kita putus. Jangan harap lo bakal milikin perusahaan gue. Karena gue gk sebodoh itu Zevana" ujarnya geram kemudian meninggalkan wanita itu. Yang ternyata adalah Zevana tante dari Dea.

"aaaaaaaaaaaaaaaarrrrghhhhhhh kenapa sih gue bego banget" teriaknya Frustasi, ia sudah tak mampu lagi membendung air matanya. Menyesal ya itulah yang kini sedang ia rasakan. ia bersalah pada istrinya Maria karena sudah menghamilinya di luar nikah dan membuat masa depannya hancur di usianya masih lima belas tahun. Dan setelah anaknya lahir ia malah membencinya lalu mengusir anak nya yang tak tahu apa – apa.

"Hanif kamu kenapa??" tanya wanita itu yang tiba – tiba datang ke kamar Hanif.

"aku nyesel Nad aku nyesel sia – siain anak aku, kamu bener kalo Zevana itu jahat kamu bener Nad aku nyesel aku nyesel " kata Hanif yang sudah berada dalam pelukan Nada. nada adalah sahabat Hanif dan Maria sejak mereka duduk di bangku sd. Bahkan Nada sudah mengetahui semua tentang Hanif dan tentang Zevana, namun ia tak pernah melihat bagaimana rupa Ify. Karena Nada tinggal di jepang dan baru menjadi sekertaris Hanif sebulan yang lalu.

"ya udah kamu jangan nangis ya. Kamu bisa minta maaf sama anak kamu Nif" ujar Nada menenangkan Hanif sambil meneglus puncak kepala Hanif layaknya seorang ibu dan anak.

"tapi aku udah usir anak aku gara – gara percaya gitu aja sama omongan dia. Aku gak tau dia di mana Nad aku takut kalo dia udh gk ada" kata Hanif pesimis. Nada yang mendengar penuturan dari Hanif benar – benar tak percaya. Zevana telah membuat Hanif yang tadinya sosok penyayang menjadi keras dan kejam.

"kamu jangan ngmong gitu Nif. Omongan itu doa, kamu harus yakin kalo dia baik – baiak aja dan ketemu sama orang baik. Aku janji akan bantu kamu cari anak kamu sampe ketemu. Kamu tenang ya jangan nangis" kata Nada menenangkan Hanif.

"makasih ya Nad kamu emang sahabat aku yang paling baik, makasih kamu udah tenangin aku" Hanif melepaskan pelukannya dan berterimakasih pada Nada.

"yaudah kamu istirahat aja ya Nif besok kita lanjutin meeting lagi sama perusahaan Haling untuk persetujuan kerja samanya. Abis itu kita langsung ke Indonesia" kata Nada.

"siap Non" kata Hanif sambil menaruh tangannya di alis tanda Hormat. Nada tersenyum melihat kelakuan Hanif yang seperti anak ABG padahal dirinya sudah berkepala tiga. Sudah mempunyai anak pula. Tapi tetap saja ia masih terlihat tampan dan masih seperti pemuda yang berumur dua puluh limaan. Pandai menutup usia memang pria itu.

++++++++++++++++

Kesal inilah yang Sivia rasakan saat Ini. Harusnya hari ini Shilla yang memnuang sampah tapi malah minta di gantian. Mana sekarang sudah malam sepi pula. Sivia melirik ke arah kanan dan kiri. Bulu kuduknya sudah mulai merinding. Hatinya sudah tak karuan di tambah ia meliha cahaya putih dari kejauhan yang terus mendekatinya.

give me loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang