part12

1.4K 44 0
                                    

"apa perlu gue berlutut sama lo kaya yang di lakuin Gabriel ke papahnya Shilla" lanjut Cakka

"gak perlu gue bukan orang yang cocok untuk dimperlakukan seperti itu" tolak Agni

"oke silahkan ngomong" kata Agni.

"gue mau minta maaf sama semua perlakuan gue ke lo. mulai dari gue yang gak mau nolongin lo pas Shilla di culik. gue juga mau minta maaf atas ama oik yang udah mempermalukan lo di depan pelanggan. Gue sadar Ag kalo gue udah di perbudak sama oik. Gue juga sadar kalo selama ini gue gak pernah cinta sama Oik. Gue Cuma kangen sama dia dan lampiasin rasa kangen gue ke dia" jelas Cakka Agni tertegun. Tapi tidak ia tak mau percaya begitu saja dengan omongan Cakka. Apalagi Cakka sudah terkenal dengan playboy cap kecoa buntingnya itu.

"apa yang bakal lo lakuin supaya gue percaya sama omongan lo" tanya Agni

"apapun"

"oke buktikan"

Inilah sifat yang dapat di acungi jempol untuk seorang Agni. Selalu memberikan kesempatan untuk menjelaskan semua kesalahan yang di lakukan pada Agni. Dan memberkan kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya. Tapi jika kesalah itu terulang kembali jangan harap Agni akan memaafkan. Bahkan ia akan pergi dengan mulusnya ke kehidupan orang tersebut. Tak perduli dengan kenangan – kenangan indah atau apapun.

Tidak seperti yang lain, tak mau mendengarkan penjelasan apapun karena terbawa emosi bahkan sempat menyesal karena tau semuanya tak seperti yang di fikirkan. Sifat itu yang selalu Agni ajarkan untuk ketiga sahabatnya, agar mereka tak menyesal lebih dalam di kemudian hari. Beruntung sifat seperti itu di tanamkan dalam diri Ify, Via dan Agni.

"udah belum woyy acara minta maafnya, kek drama korea lo berdua sumpah ngeri gue liatnya ya amplop. Dua anak manusia alay lo berdua kckckc.. kita – kita mau ngejalanin pj tau lama lo ah. Gak tau apa perut gue udah laper dari tadi, nih cacing di perut gue udah bakar ban saking keselnya demo kaga di ladenin" Cerocos Via kesal yang melihat adegan dramatis Agni dan Cakka.

"emang siapa yang jadian" tanya Agni bingun, karena ia memang baru datang

"noh Ify sama Rio" jawab Via polos. Rio dan Ify pura – pura tak tahu karena mereka sedari tadi tak ada tuh adegan romantis seperti pasangan pada umumnya. Malah sedari tadi ia rebutan kertas untuk di coret – coret.

"yakin lo berdua jadian? Wah iblis jadia sama setan. Tapi selamat yak gue ikut seneng deh" ujar Agni tak percaya

"oke makasih Agni. Gue tau kok lo juga mau minta pj ke kita kan?" kata Rio sudah curiga dengan Agni. Yang di curiagi sudah cengengesan karena itu memang yang di harapkan.

"kita? Lo item, gue gak ikutan begituan enak aja yang duluan minta pacaran lo kenapa gue jadi korban aissshhhh gak untung banget jadi pacar titisan sontong" cerocos Ify

"patungan kek" kata Rio

"gak ada. Gue belum gajian" tolak Ify mentah – mentah

"oke – oke gak papa pacar gue gak mau, biar gue aja mumpung gue abis dapet kiriman dari bokap, kita mau kemana? Restoran apa? Apa di kaki lima aja?" tanya Rio santai.

"kaki lima" serempak Agni, Via dan Ify

"hah? Serius kaki lima?" tanya Alvin memastikan kalau kupingnya tak salah mendengr kata – kata Itu.

"restoran aja deh" tolak Cakka

"nyeeeeeeeeehhh,, kapan – kapan kek lo ke kaki lima. Belum pernah makan, makanan kampung yang enak sih. noh baso malang pak Gumar enak tau gak kalah sama masakan restoran" jelas Agni

"oke kita coba aja" putus Rio menuruti kemauan Ify, Via dan Agni

Sepulang bekerja mereka memang benar – benar pergi ke tempat penjual bakso di pinggir jalan. Awalnya memang sedikit ragu namun dengan rasa penasaran Rio, Alvin, Cakka dan Gabriel yang sedari tadi memandangi bakso di mangkok berbeda dengan Ify, Via dan Agni yang sudah melahap bakso tersebut. Entah di karenakan lapar atau memang mereka sangat suka dengan baksu itu.

give me loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang