****
Rio sudah sampai di tempat kost – kostan Ify, tak perlu menanyakan alamat lagi karena sudah sering juga Rio pergi ke kost – kostan itu, sekedar menemani sepupunya main ke rumah shilla atau mencari makanan di rumah Ify. tak tahu malu juga pria item titsan sontong menurut Ify ini.
Melihat rumah kost – kostan Ify tidak terlalu tertutup Rio membuka tanpa Izin Ify. ketika melihat Ify yang sedang tertidur di kasur busa dengan wajah yang pucat Rio semakin merasa bersalah.
"ngapain lo kesini? Pergi sana urusin noh pacar lo!" ketus Ify dengan suara yang lemah
"gak, gue udah putus" tolak Rio
" gue gak perduli lo mau putus ato gak, sekarang lo pergi" Ify berusa untuk berteriak namun tenaganya tak cukup kuat
"gak akan" tolak Rio tetap kokoh pada pendiriannya
"apa mau lo" tanya Ify, air matanya menetes kembali. Kedua kalinya Rio melihat Ify menangis, entah kenapa hati Rio sangat perih ketika harus melihat Ify menteskan air matanya.
Rio segera menarik tubuh lemah Ify kedalam pelukannya, tak perduli dengan berontakan Ify semakin berontak semakin kuat juga pelukan Rio untuk Ify.
"gue bilang pergi ya pergi yo! Gue dulu gak pernah benci sama lo Cuma sekarang gue benci sama lo yo gue benci sama lo" kata Ify masih dalam tangisnya
"jangan benci gue! Maafin Gue! Lakuin apa yang mau lo lakuin, asal lo gak benci gue dan gak jauhin gue" kata Rio masih dalam posisi memeluk Ify.
"pergi dari hadapan gue sekarang juga!" kata Ify
"biarin gue rawat lo kaya lo rawat gue waktu itu" kata Rio
"gue gak butuh lo!" tolak Ify
"gue gak peduli lo mau ngomong apa yang penting gue mau ngurusin lo" rio masih kokok dengan pendiriannya.
Beberapa menit kemudian Shilla, Gbriel Via dan Alvin tiba di rumah kost – kostan berniat untuk melihat keadaan Ify yang sedari tadi sendiri. Namun Shilla dan Via dapat tersenyum lega ketika mereka melihat ada Rio yang sedang mengompres badan Ify dangan hati – hati. Walaupun di hati Via masih terselip rasa kesal namun pertanggung jawaban Rio dapat di acungi jempol.
"nyeeeh bener kan fikiran gue, lo nyelip di sini! ngelakuin apa lo yo?" Tanya Gabriel
"keliatannya?" tanya Rio balik
"masih punya hati lo!" ketus Via.
"seenggaknya gue udah berusaha untuk bertanggung jawab sama kelakuan gue, walaupun belum sempet dapet maaf dari Ify" kata Rio dengan nada melemah.
Malas meladenin omngan sengit antara Via dan Rio. Shilla membangunkan Ify untuk segera makan dan minum obat. Beruntung Ify adalah orang yang nurut dan pasrah. Jadi tak perlu berdebat kecil jika ingin menyuapi gadis mungil ini.
"poyy,, bangun. Makan dulu terus minum obat ya" kata Shilla membangunkan Ify pelan
"kepala gue pusing Shill, dingin banget cuacanya" tutur Ify
"gue yang suapin lo ya Fy, abis itu ke rumah sakit" sambung Rio yang sudah memperhatikan Ify.
"gue gak mau ke rumah sakit!" bentak Ify dengan suara sedikit serak.
Rumah sakit, tempat itu adalah tempat yang paling menyeramkan menurut Ify. bau obat lalu bertemu dengan dokter belum lagi ada jarum suntik serta biaya yang sangat mahal bagi Ify. ify terus menatap Rio dengan tatapan tajam, tatapan yang biasanya ia tunjukkan ketika sedang melakukan perdebatan kecil dengan Rio.
KAMU SEDANG MEMBACA
give me love
Teen FictionZanify Shafira, gadis cantik ini biasa di panggil dengan sebutan Ify. Cantik, baik nan pintar itu yang biasa orang – orang kenal tentang dirinya. Namun dibalik semua kelebihannya ia menyimpan sebuah duka yang amat mendalam. Kasih sayang dirinya tak...