part 13

1.3K 38 0
                                    


Keesokan harinya Ify masih tetapmenjadi seorang pelayan, ia juga masih tinggal dalam rumah kost yang sempit dan kecil itu bersama Via dan Agni. Tak ada niatan sedikit pun untuk Ify pergi dari tempat itu sebelum sahabat yang paling dekat dengan Ify yaitu Via bertemu dan kembali bersama orang tuanya.

Tapi Ify juga merasa sedih karena perubahan sifat Via akhir – akhir ini yang dulunya seorang yang cerewet dan ceria kini lebih terlihat murung dan banyak diam, kecurigaan Ify selama ini adalah jika sahabatnya itu merasakan takut kalau Ify akan meninggalkan Via sama seperti shilla, dan akan sering tinggal di rumah orang tuanya sama seperti Agni.

Hari Ini restoran hanya tinggal Via dan Ify, sebelum mereka pulang Via dan Ify membuat makanan terlebih dahulu karena di rumah kost tak ada bahan makanan dan malas juga jika harus beli ke luar rumah. Tanggal tua. Itulah alasan kebanyakan para pekerja jika tidak ada uang.

Dan menurut Ify inilah saatnya Ify berbicara pada Via empat mata karena selama ini takpernah ada waktu jika untuk berbicara empat mata.

"Via" sapa Ify sambil memeluk Via dari belakang dengan manja padahal Via sedang memotongi sayur di dapur restoran.

"hmm,, apa Fy" tanya Via

"lo kenapa sih Vi" tanya Ify. seketika itu Via langsung memberhentikan aktivitas memasaknya, mungkin pertanyaan Ify sedikit membuat hatinya pedih.

"gue.. gu..gue gak papa kok fy" jawab Via ragu

"tuh lo aja jawabnya ragu gitu" tuding Ify

"kenapa sih emang?" tanya Via

"ya gak papa sih akhir – akhir ini lo itu sering murung, sering ngelamun. Gak cerewet kayak dulu" kata Ify

"gue gak papa Ify. persaan lo aja kali" Alibi Via masih tak mau mengakui

"lo takut ya kalo gue bakal tinggalin lo sama kayak Shilla. atau lo juga takut kalo gue bakal lebih sering tidur di rumah bokap ketimbang tidur di kost – kostan, lo takut ya kalo gue gak bakal sering tidur bareng lo lagi" ujar Ify dengan berbagai pertanyaan.

Seketika itu juga Via menghamburkan pelukannya pada Ify, hari ini juga Via menumpahkan seluruh ke khawatirannya pada Ify. memang itu yang Via rasakan ia takut di tinggal sendiri takut jika sahabatnya terbuai dengan kebahagiaan keluarga dan meninggalkannya sendiri seperti dulu saat Via baru saja di usir dari rumah kontrakannya dulu.

"iya gue takut Fy, gue takut kejadian dulu keulang lagi. gue takut kalo lo bakal tinggalin gue dan tinggal sama bokap lo. gue gak mau Fy Cuma kalian yang bisa buat gue bangkit dari keterpurukan. Cuma kalian yang buat gue tegar buat hadapin hidup gue yang penuh sama penderitaan. Sekarang Cuma lo yang peka sama perasaan gue thanks Fy" kata Via seakan tangisnya tumpah

"Via.. gue gak kan tinggalin lo. kalo pun gue balik ke rumah bokap gue juga pasti bakal minta bokap gue supaya lo tinggal bareng sama gue. Lo jangan ngomong yang enggak – enggak, jangan berfikiran yang macem – macem gue bakalan stay terus sama lo. lo janji sama gue buat kembali kayak lo yang dulu saat gue belum balik sama bokap. Gue ngerasa kesepian sama sikap diem lo Vi" sanggahnya. Jika Via menangis begitu pula dengan Ify yang ikut menangis karena merasakan kepedihan sahabatnya.

"lo janji kan Fy gak akan tinggalin gue walaupun kita Agni juga ikut sama orang tuanya"

"iya Via gue janji"

"thanks Fy"

"sama – sama, udah yukk kita terusin masaknya"

"iya yukk, gue juga laper hehe"

"aishh dasar lo Vi, pipi udah kek bakpau gitu"

****

Sebulan sudah Ify dan Ayahnya kembali, Ify dan ayahnya kini bahkan bukanlah seperti bapak dan anaknya melainkan seperti seorang sahabat. Bercanda, bermain bahkan curhat dan ejek – ejekan pun mereka lakukan. Bukan hanya itu Ify juga sudah mengenal Nada bukan hanya Ify, Via pun seperti itu. jika ada waktu luang Ify dan Via seringkali di ajak berbelanja ke mall. Tapi ada sesuatu yang sangat ingin Ify tahu. Ibu! Keakraban mereka tak membuat Ify takut dengan kemarahan ayahnya, walaupun saat ini ayah Ify memang tak pernah marah lagi dengan Ify tapi ke khawatiran tetap di rasakan di benak Ify, ia masih sangat takut jika Ify menanyakan tentang seorang ibu dan membuat ayahnya marah kembali.

give me loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang