part 9

1.3K 43 0
                                    

Part 9 (apakah ini yang di namakan jatuh cinta)

hari sudah semakin gelap. Malam ini pun kebetulan malam sabtu dan itu artinya sekolah mereka libur sampai hari minggu. Rio Cakka Gabriel dan Alvin biasanya setiap mereka libur kerja akan di full, dan hebatnya itu inisiatif mereka sendiri untuk tak pulang lebih awal dari hari biasanya saat mereka sekolah.

"lo masih punya utang untuk dapetin maaf dari gue. Besok lo ikut gue jalan sama seseorang" kata Rio. Ify mendengus kesal karena perlakuan Rio semenjak kejadian hujan itu malah keasyikan untuk selalu menyuruhnya. Tunggu barusan Rio menyebut seseorang. Siapa dia? Pacar Rio? Kenapa hatinya merasa panas ketika ia mendengar kata seseorang? Apakah ia memendam rasa pada Rio? Ah tidak mungkin ia mencintai pria item titisan sontong itu.

"sama siapa? Cewe? Pacar lo? Jadi kacung dong gue!" kesal Ify. Hey apa yang di katakannya barusan. Itu sama saja secara tidak langsung ia mengungkapkan bahwa dirinya tak rela jika Rio bersama wanita lain. Aduh begitu cerobohnyakah ia?

"naaah.. jangan – jangan lo cemburu ya? Emang gue mau jalan sama cewek gue masalah buat lo? Emang siapa lo" tanya Rio

"dih gue Cuma ogah ya di jadiin kacung!" kata Ify memanas.

"sama siapapun gue jalan, gue tetep aja jadiin lo kacung cungkring" sadis Rio. Ify semakin kesal dan memanas, aura setan sudah

terpancar di mukanya. Hampir saja ia melempar gelas yang sedari tadi ia pegang. Namun Rio malah kembali mengucapkan sesuatu.

"oh iya lo elapin tuh gelasnya gue capek" kata Rio semena – mena kemudian meninggalkan Ify yang sedangk kesal.

'sialan lo tem! Awas aja setelah lo maafin gue, gue yang bakal nyiksa jasmani ama rohani lo' sadis Ify dalam hati.

"woyyy udah malem aura setan jangan di punculin mulu kenapa cakep" kata Gabriel yang sedari tadi memperhatikan pertengkaran Ify dan Rio

"gue ... sebel... sama... sepupu.. lo... yang.. item.. kek.. titisan.. sontong.. itu bang..." geram Ify sambil meremas – remas gelas dan lap yang di peganya. Gabriel malah terkekeh melihat ekspresi Ify saat kesal. Menurutnya ekspresi Ify paling lucu adalah saat tertawa lepas dan kesal.

"haha sabar kaya gak tau Rio aja" kata Gabriel menenangkan Ify

"Tapi itu mending gak senyebelin waktu dulu" lanjutnya. emosi Ify yang tadinya mulai menenang kembali memanas karena lanjutan perkataan Gabriel yang sangat tidak benar alias Fitnah alias bohong besar dan alias salah. Ify menatap Gabriel dengan tatapan membunuh.

"heheh bercanda" lerai Gabriel

"siapin bathin ya besok" kata Gabriel kemudian beranjak pergi meninggalkan Ify.

"hah nyiapin bathin? Apaan coba bang kambing!" kata Ify berbicara pada gelas dan lap.

Ify sempat memikirkan kata – kata yang di ucapkan oleh Gabriel, namun hal itu segera saja di tepis toh ia juga tak mau memikirkan hal yang tak terlalu penting.

Pulang dari restorant Ify belum melihat Agni. Via dan Shilla pun begitu. Tadi Agni menyuruh agar mereka pulang duluan saja. Biar Agni di antar oleh Cakka dengan motornya. Ify makin panik karena hari sudah semakin malam namun Agni belum juga pulang.

"aduh poyyy Agneh mana sihh,,, udah mau tengah malem dia belum juga pulang. Gue takut Agneh kenapa – kenapa poy.. lagian bang Dayat pe'a banget sih nyuruh Agneh sama Cakka bersihin gudang malem – malem kek gak ada hari besok aja. Heran gue hiperaktif banget dia" Via terus saja menyerocos sedangkan Shilla dan Ify terus mondar – mandir dan berusaha menghubungi Cakka, namun nihil nomer hp Cakka tidak dapat di hubungi.

give me loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang