(part 16)

1.2K 41 0
                                    


"kenapa kamu tinggalin aku Cak? Kamu itung baru berapa hari kita pacara hah? Berapa hari? Terus kamu tinggalin aku gitu aja?! Aku marah ya jelas aku marah! Oke penjelasan apa lagi yang haru aku denger?" gertak Agni

"aku terpaksa Ag, perusahaan ayah lagi bersaing sama perusahaan Ervando mereka licik mereka mau bunh aku sama bunda aku supaya ayah aku mundur. Tapi ayah aku gak mau makanya dia buru – buru jemput aku sama bunda ke Indo. Masalah nomor telephone gak ada yang aku aktifin karena takut mereka lacak keberadaan aku ini aja aku pake nomor telefon bodyguard aku. Aku minta maaf Ag aku bener – bener minta maaf udah tinggalin kamu" jelas Cakka. Agni tertegun rasa marah dan emosinya seakan – akan langsung memudar dan berganti menjadi rasa khawatir

"kapan kamu balik ke Indo?" tanya Agni pelan

"aku gak tau kapan. Aku janji setelah masalah selesai aku bakal balik ke Indo, aku janji gak akan selingkuh sama siapapun kamu harus tau kalo aku sayang sama kamu Ag, aku cinta sama kamu jangan dengerin kata orang – orang kalo ada yang bilang aku selingkuh karena aku bakal jaga hati aku untuk kamu" jelas Cakka

Agni menangis sejadi – jadinya ketika mendengar penuturan Cakka, ia benar – benar merasa menjadi wanita yang tak tahu diri, tak seharusnya Agni membenci Cakka padahal pacarnya dalam keadaan sulit, tak seharusnya Agni meronta – ronta ingin putus dengan Cakka yang padahal pacarnya sangat membuthkan support.

"heii kamu kenapa nangis sayang? Ag?" ujar Cakka dari sebrang telefon ketika mendengar Agni menangis

"aku jahat sama kamu Cak, aku harusnya support kamu tapi aku malah marah sama kamu aku nyangka kamu yang gak gak aku jahat sama kamu aku jahat Cak aku jahat" ujar Agni sesegukan

"aku gak marah sama kamu sayang, aku juga salah aku gak kabarin kamu udah ya jangan nangis. Kamu save aja nomernya kalo kamu mau telfon aku pake nomor ini aja. Tapi jangan terlalu sering takut ada yang curiga" kata Cakka menenangkan Agni

****

Siang itu Via dan Alvin sedang menunggu stan di salah satu mall ternama, dan baru pertama kalinya juga mereka di suruh menjaga stan oleh Rio, selain Rio juga mengerti bahwa mereka pacaran dalam urusan bekerja pun mereka memang selalu kompak dan sering kali berhasil dan pekerjaan yang di berikan.

Benar saja feeling Rio, stan Via dan Alvin dalam mempromosikan makanan baru laris manis dan banyak komentar yang bagus dari para pembeli yang menikmatinya. Selain bisa melayani dengan ramah promosi mereka juga dapat memikat hati.

Belum saja jam 5 sore namun makanan yang di promosikan telah habis terjual, hal itu dapat membuat Rio mengelus dada tenang dan berharap jika pembeli itu akan membelinya di restoran ini.

Mereka juga sudah kembali dan beristirahat di ruang khusus pelayan, hanya ada mereka berdua memang karena yang lain masih melayani dan belum jam istirahat.

"Vi, Rio kan ngasih dispensasi sama kita. Dinner yuk ntar malem" ujar Alvin

"hah? Dinner? Di mana? Di sini? dari pada dinner mending ngelembur aja. Kalo di tempat lain dan ujung – ujungnya janjian makasih Vin. Sono lo dinner sama motor lo dari pada baju gue robek, mending Cuma baju kalo tangan juga robek kan bahaya" cerocos Via mengingat kejadian lalu dimana hal itu membuat ke traumaan Via kembali muncul. Dam membuat Alvin seketika lemas kembali akan kejadian itu di mana ia harus melihat Via menangis frustasi

" lo masih marah ya sama gue? Mana janji lo yang bakal lupain kejadian itu?" tanya Alvin sedikit marah

"gue gak marah sipit. Cuma lo juga harus ngerti sama ke traumaan gue" jawab Via

"ya udah gini aja lo tunggu di rumah biar gue yang jemput lo" usul Alvin. Via melirik ke arah Alvin

"serius lo mau jemput?" tanya Via masih tak percaya

give me loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang