Give me love (part 6)
Siang itu benar – benar melelahkan bagi Alvin dan Sivia. Mereka benar – benar sibuk sejak tadi pagi. Karena Gabriel Rio Ify dan Shilla di beri tugas oleh kak Irva. Dan baru selesai saat mereka hendak istirahat. Di tambah lagi cabang restoran di bandung sudah selesai dan ada beberapa pelayan yang di pindahkan ke sana.
"Vin, Vi kalian hari ini ke mall ya. Beli persediaan bahan yang gak ada di pasar. Gih ganti bajunya. Jangan pake baju pelayan" perintah Dayat tiba – tiba datang pada Via dan Alvin yang sedang istirahat di bangku dekat dapur.
"ntar deh bang abis makan. Tega banget baru juga istirahat udah di suruh ngabur lagi. Kumpulin tenaga dulu kek, minum dulu kek nih makanan suruh turun dulu kek. Cian juga nih sama Alvin mukannya udah kek mayat hidup" cerocos Sivia. Dayat hanya tertawa lucu melihat gadis manis berpipi Chubby ini selalu saja bisa membuat orang tertawa dan gemas dengan celotehannya.
"hahaha. alvin mah emang dasarnya putih Vi, ya udah sok kalian istirahat dulu nanti jam 2 baru kalian berangkat ya." Kata Dayat.
"iya bang," jawab Alvin.
Alvin dan Sivia selesai beristirahat. Mereka segera ganti baju dan pergi ke mall untuk membeli bahan yang di suruh. Ya itung – itung refreshing setelah dari pagi cape melayani pengunjung yang tiada hentinya.
"wisshhh serasi amat lo berdua. Sama – sama pake baju putih sama – sama pake celana item lagi. Janjian ya lo berdua? Cieeeee" celetuk Cakka memperhatikan penampilan Alvin dan Sivia.
Mendengar kata Cakka mereka berdua memperhatikan pakaian masing – masing. Benar juga kenapa bisa samaan seperti ini?? Memaka baju dan celana jeans yang warnanya sama.
"kebetulan doang" kata Alvin dan segera ke parkiran untuk mengambil motor.
"gue tunggu di parkiran" lanjut lagi Alvin. via menangguk. Sebelum pergi Via meminta daftar bahan yang akan di beli olehnya.
Sesampainya di mall sivia segera mengambil keranjang belanjaan. Dan mencari bahan – bahan yang di butuhkan. Tapi ia benar – benar kesal pada pria sipit yang kini bersamanya. Bukannya ikut bantu mencari malah diam saja. Setidaknya ia mau membantu membawa keranjang belanjaan. Sabar hanya itu yang ia lakukan.
"pit lo bawa kek belanjaannya berat tau." Omel via pada Alvin dan menyerahkan barang – barang yang berada di plastik.
via ingin segera keluar dari mall tersebut. Namun seketika ia melihat sosok pria yang sangat ia kenal. orang yang meninggalkan via dua tahun lalu entah kemana ia pergi. Kenapa orang itu harus hadir kembali. Padahal ia berharap bahwa orang itu sudah berada di dalam neraka jahannam.
"kesambet setan apa lo?" tanya Alvin yang sedari tadi memandangi Via yang melamun.
"eh gak pit, kita pulang lewat pintu belakang" jawab Via kemudian menggeret paksa tangan Alvin
"kenapa sih lo Vi" tanya lagi Alvin penasaran dengan sifat Via yang tiba – tiba berubah.
"viaaaaaa" terdengar teriakan orang di sebrang sana yang ternyata ayahnya namun Via tak menghiraukan. Malah langkah Via semakin cepat agar Cukup sudah rasa sakitnya terhadap perbuatan ayahnya yang meninggalkannya sendiri.
"udah cepet ayo pit.. lari bisa kek" paksa Via.
Via terus berlari bersama Alvin menuju pintu belakang. Sedangkan Alvin merasa kesal dengan sikap Sivia yang tiba – tiba menjadi aneh itu. Via sebenarnya tak tahu atau lupa jika Alvin membawa dua kantong plastik di tambah backpack dan sweeter.
"bawa nih belanjaan gak tau capek apa? Aneh banget sih lo lari – lari gak jelas. Kesambet jin apaan sih. Jujur lo sama gue" omel Alvin sambil menyerahkan dua kantong plastik ke tangan Via.
KAMU SEDANG MEMBACA
give me love
Teen FictionZanify Shafira, gadis cantik ini biasa di panggil dengan sebutan Ify. Cantik, baik nan pintar itu yang biasa orang – orang kenal tentang dirinya. Namun dibalik semua kelebihannya ia menyimpan sebuah duka yang amat mendalam. Kasih sayang dirinya tak...