Part 2

7.8K 423 16
                                    

Kyuhyun menyeruput menimannya. "Entahlah..."

"Yah!" Dengan cepat Junhee bereaksi. Dirinya menatap Kyuhyun. "Bukan kah waktu itu kau bilang aku akan bekerja setahun dengan mu dan setelah itu hutang appa ku lunas?" Panik melanda Junhee. "Yah, apa kau bukan pria sejati?"

"Mwo?" Kaget Kyuhyun. "Kau ingin mati?"

Mendengar pertanyaan itu Junhee menarik nafasnya. "Mi... Mianhamnida kendae kau namja harusnya kau bisa memegang kata-kata mu."

Yesung menarik senyumannya kecil. "Junhee-ahh, sebaiknya kau jangan terlalu sering menyulut emosi tuan muda Cho Kyuhyun, dia salah satu manusia yang tidak segan membunuh seseorang." Nasehat Yesung.

Junhee menelan liurnya. Membulatkan matanya sempurna. "Ne. Mi.. Mian... Mianhamnida."

Kyuhyun hanya melirik Junhee. "Kajja, hyung..."

Ke dua mafia sudah duduk bersampingan di mobil jaguar hitam. Yesung sedikit menyenggol lengan Kyuhyun. "Junhee-ssi, aku rasa kau akan jatuh cinta dengannya..."

"Mwo?" Senyuman kecut terpajang di wajah Kyuhyun. "Apa mungkin? Kenapa kau bisa berfikiran seperti itu, eoh?"

"Matanya..."

Kyuhyun menoleh ke arah Yesung. Terlihat bingung dengan ucapan Yesung. "Maksud mu..."

"Baru kali ini aku melihat ada yeoja yang melihat mu tanpa rasa takut, mungkin dia takut saat kau bilang 'apa kau ingin mati' tapi di balik itu... Aku bisa merasakan kalau sebenarnya yeoja itu ingin sekali memukul mu..." Asumsi Yesung akan sikap Junhee. "Keurigo, berhati-hatilah..."

"Kenapa aku harus berhati-hati, eoh?"

"Karena cinta bisa membuat mu lemah! Bahkan cinta mampu menyiksa mu, lebih kejam dari peluru atau pun pisau yang menancap di tubuh mu!" Tegas Yesung, seakan sudah merasakan setiap siksaan cinta.

***

Malam sudah datang menjemput Junhee menatap dingin jendela yang memperlihatkan suasana malam kota Seoul. "Eomma... Oppa..." Suara lirih terbalutkan rindu di setiap kata.

"LEE JUNHEE!!!"

"Aigoo." Junhee menarik nafasnya menahan kaget juga kesal. Dengan kaki pendeknya, dirinya berlari masuk ke dalam kamar Kyuhyun. "Waeyo?" Mencoba menahan emosinya.

"Yah!!! Igo mwoya?" Tangan Kyuhyun menunjuk ke arah tempat tidur mewahnya. "Kau benar-benar sudah ingin mati?" Kesalnya.

Junhee menarik nafasnya. "Apa yang salah eoh?" Bingungnya. "Aku mengganti seprei mu dan tempat tidur mu terlihat rapi juga bersih!"

"Apa aku menyuruh mu mengganti seprei ku dengan warna murahan itu?"

"Yah, apa di mata mu hanya ada warna putih?" Kesal Junhee. "Apa kau tidak bisa lihat kemewahan warna coklat emas ini, eoh?"

"Kau tau kalau aku benci berdebat dengan seorang pelayan?!" Mata Kyuhyun memicing tajam. Apa benar yeoja ini tidak takut dengan ku? Batinnya, mencoba membuktikan ucapan Yesung.

Lagi, Junhee menarik nafasnya. "Apa kau tau kalau kau menyebalkan?" Kesal Junhee. "Aish...." Dirinya dengan semabarangan melewati Kyuhyun dan menarik seprei juga selimut dan semua sarung batal yang berwarna coklat keemasan. "Kalau tidak suka warnanya kenapa beli..." Gerutunya.

Kyuhyun hanya diam menatap Junhee. Dirinya masih ragu dengan jawaban yang baru di dapatnya. Benar kah? Bingungnya.

"Akan ku ganti dengan warna putih." Junhee berjalan keluar dari kamar pribadi Kyuhyun. Tak butuh waktu lama, dirinya kembali ke kamar Kyuhyun dengan seprei dan atribut lainnya yang berwarna putih. Cukup lama dirinya menata tempat tidur mewah milik majikkannya.

Untitled [New] [PRIVATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang