"Yah, tidak bisa aku tinggal di rumah sakit ini? Aku janji tidak akan kabur, oppa ku dan eomma ku membutuhkan aku, tuan..." Memelas suara Junhee.
"Diamlah!" Tegas suara Kyuhyun tak bergeming meski Junhee sudah berhamburan air mata.
"Kau menyebalkan... Sangat menyebalkan..." Lirih suara Junhee di sela-sela isak tangisnya.
"Pabbo!!!" Ceplos Kyuhyun memicingkan ke dua matanya menatap Junhee. "Bukankah dokter sudah mengatakan eomma mu baik-baik saja..."
"Tapi tetap saja..."
"Diam!!!" Pekik Kyuhyun. "Kau ingin aku mencium mu di sini?" Emosinya. "Malam ini kau tidur dengan ku dan besok kita kembali ke tempat ini! Jangan berdebat lagi."
"Tidur dengan mu?" Pelan suara Junhee. "Maksudnya seperti sebelumnya, aku tidur di tempat tidur mu dan kau di sofa?" Tebaknya.
"Kita berdua tidur di tempat tidur ku!" Kyuhyun melepas tangannya dari lengan Junhee.
Junhee terdiam.
Kyuhyun yang sudah di depan Junhee menghentikan langkah kakinya. "Palliwa..."
"Shirro, aku tidak mau..." Panik Junhee.
"Jangan berpikiran yang aneh-aneh."
Junhee masih menatap Kyuhyun. "Arrasoe tapi tidak bisa kah di ganti menjadi besok malam..." Junhee masih mencoba.
"Yah, bukan kah sudah ku katakan jangan berdebat lagi?!" Pekik Kyuhyun. "Kajja..." Suaranya melembut dalam sekejap. Mianhae tapi aku tidak suka kau lebih dekat dengan yang lain, mianhae jeongmal mianatta. Batin Kyuhyun.
***
"Yah, Cho Kyuhyun!!!" Teriak Yesung penuh dengan emosi, tanpa mengetuk pintu masuk ke dalam kamar pribadi sang ketua mafia.
Kyuhyun tetap duduk manis di kursinya tanpa mengindahkan emosi Yesung. "Wae?" Dinginnya.
Yesung sudah berdiri di depan Kyuhyun dengan meja besar berwarna hitam sebagai pemisah mereka. "Apa tidak bisa kau membiarkan Junhee di sana?"
"Dokter bilang tidak perlu kawatir."
"Apa kau pikir dokter itu Tuhan??"
Kyuhyun hanya diam.
"Apa kau tau, kenapa eomma dari Lee Junhee terkena serangan jantung?" Tanya Yesung.
"Bukan urusan ku!"
Senyuman sengit terlukis di wajah Yesung. "Benarkah bukan urusan mu?" Sengitnya. "Yah, apa kau pikir Junhee itu sama dengan ku?"
Kyuhyun hanya menatap Yesung tanpa kata.
"Asal kau tau, Lee Junhee berbeda dengan ku, kalau kau pikir Junhee akan baik-baik saja jika harus kehilangan eommanya, kau salah besar!" Tegas Yesung. "Sekali lagi ku katakan aku dan Junhee berbeda." Ulangnya, memberikan penekanan di setiap kata-katanya.
"Apa kau pikir eommanya akan meninggal seperti komo dan samchon yang meninggal saat kau tidak di sana?" Kyuhyun mencoba mencocokkan isi kepala Yesung dengan spekulasinya.
"Ne." Pelan Yesung. "Kau tau rasanya seperti apa..."
Senyuman kecut terlukis di wajah Kyuhyun. "Kau tidak perlu mengajari diri ku apa itu rasa sakit!"
Yesung pun diam. Dirinya tau betul kalau Kyuhyun tak kalah menderita. "Tapi tidak bisa kah kau biarkan Junhee bersama eommanya?" Suara memelas Yesung. "Haruskah aku memohon?"
"Hyung..."
"Arrasoe." Yesung menutup mulutnya melihat Kyuhyun yang seakan sudah tidak ingin berdebat. "Salah satu anak buah dari musuh kita hari ini memporak porandakan rumah Junhee lantaran appanya meminjam uang dari mereka." Penjelasan Yesung.