Junhee menahan tangan Kyuhyun. "Kaki ku sakit. Bisa kah aku duduk di sana? Atau minum sesuatu di sana?" tangannya menunjuk ke arah bar yang ada di sebelah kiri.
Kyuhyun pun mengangguk. "Pesan orange juice jangan yang lain! Arrasoe?!"
Junhee mengangguk dan berjalan perlahan ke tempat yang ingin di tujunya.
Kyuhyun menghampiri namja tinggi yang terlihat tampat dengan jas hitam yang menawan. "Hyung..." sapanya.
"Ah, uri Cho Kyuhyun!!" namja itu tersenyum dengan lesung pipinya. "Aku senang kau bisa datang." Dirinya memeluk Kyuhyun erat.
"Siwon hyung, saengil chukkhaeyo..." ujar Kyuhyun. "Kendae aku lupa membawa hadiah untuk mu malam ini..." jujurnya.
"Gwenchana." Santai namja bernama Choi Siwon, sang ahli waris. "Yesung hyung sudah sibuk dengan gadis-gadisnya di atas, kalian bertengkar? Tumben sekali kalian tidak datang bersama, eoh?" Penasaran Siwon.
"Ani." Saut Kyuhyun melihat ke arah lantai dua dan melihat Yesung sedang sibuk dengan tiga orang gadis. Dasar ganjen, ceplosnya.
"Kau sendiri?"
"Sebelah sana." Tangannya menunjuk ke arah Junhee sedang berdiri dan memperlihatkan punggungnya. Dasar bodoh, gaun bodoh itu sungguh mengekspos seluruh punggunya, Kyuhyun yang baru menyadarinya. Apa kau ingin seluruh dunia melihat punggung mu, Lee Junhee? Emosinya tersulut dalam hitungan detik.
Siwon menelusuri jari dimana Kyuhyun menunjuk dan menemuka seorang gadis yang sedang berdiri di mini bar. "Ah." Siwon membuka mulutnya lebar. "Kyuhyun-ahh, kau menemukan pelacur hebat!! Kau bisa jadi kan dirinya kado untuk ku kalau kau tidak keberatan?" santai Siwon.
Kyuhyun pun memicingkan matanya ke arah Siwon. Senyuman kecut terlukis di wajahnya. "Hyung, aku baru mengingat kalau sebenarnya aku tidak lupa akan kado untuk mu. Aku membawanya."
"Jinjja?" antusias Siwon. "Gwenchana, aku hanya ingin mencoba pelacur sewaan mu, Kyuhyun-ahh..."
Kyuhyun terlihat semakin seram menatap Siwon. "Jika sekali lagi kau tidak menjaga lidah mu dengan baik, aku ingin sekali menariknya dan memotongnya, menjadikan itu kado untuk ulang tahun mu malam ini!"
Siwon menutup mulutnya rapat-rapat.
Sementara itu, Junhee terlihat menikmati setiap tegukkan orange juice yang di pesannya meski itu membuatnya merasakan rasa asam. "Ah, segar..." ujarnya.
"Hey..."
Junhee membalikan tubuhnya. "Yah!!" kagetnya saat punggungnya di sentuh oleh namja tinggi yang baru menyapa. "Jigeum mwoya?"
"Wae?" santainya. "Aku Kim Jaejoong... bisa kah kita bermain, seksi?"
"Aish." Junhee merasakan sesuatu di pahanya.
BRAK!!!
Jaejoong terlempar sempurna dan tersungkur di lantai.
"Dia menyentuh mu?" tanya Kyuhyun ke arah Junhee.
Mata Junhee sudah penuh dengan rasa takut. "Ne... dia menyentuh ku." air matanya keluar lepas dari tempatnya.
Kyuhyun melihat paha Junhee dan sedikit menyentuhnya. "Sial! Kau menyentuhnya dengan gelas mu yang dingin." Kyuhyun yang bisa merasakan rasa dingin di paha Junhee. "Berikan aku es!" pintanya pada bar tender.
"Kyuhyun-ahh aku bisa jelaskan semuanya!" panik Jaejoong yang sudah berdiri.
Mata Kyuhyun menyeringai tajam. "Pegang dia!" petintahnya pada orang-oangnya. Tangan Kyuhyun sudah memegang satu keranjang es. Dengan kasar tangannya melepaskan dasi milik Jaejoong dan mengikatkannya di pertengahan paha Jaejoong. Kyuhyun mulai melonggarkan celananya dan memasukkan satu basket es ke dalamnya. "Kalau kau masih berani menyentuhnya, akan ku kirim ke tangan mu ke neraka dan akan ku buat hidup mu susah!" tegasnya. "Kajja." Meanrik tangan Junhee.
