Part 18

11.6K 500 34
                                    

Tuan Cho hanya tersenyum kecil. "Aku datang ke sini bukan untuk bertengkar tapi..." Tuan Cho dengan ke dua tangannya seakan menunjukkan dua gadis cantik yang ada di sampingnya. "Aku bawa hadiah untuk mu." Sambungnya.

Hadiah? Penasaran Junhee.

"Tetap lihat punggung ku." bisik Kyuhyun seakan menyadari gerakan kecil yang ada di belakang punggungnya.

"Mereka berdua akan melakukan service terbaik untuk mu." Bangga nada suara tuan Cho menjajakan dua wanita seksi untu putranya.

Senyuman kecil terlukis di wajah Kyuhyun. "Aku akan terima hadiah kotor mu jika istri ku mengijinkannya!" tegas Kyuhyun. Lee Junhee, beranikah kau mengakui ku di depan orang brengsek ini? Batin Kyuhyun.

"Istri?" bingung tuan Cho.

"Yoebo-ahh, bolehkah aku menerima hadiah itu?" tanya Kyuhyun kepada Junhee yang masih berdiri di belakangnya. Jebalyo, Junhee-ahh, jangan kecewakan aku. Pinta Kyuhyun dalam hatinya.

Junhee terdiam sejenak. Bodoh. Makinya. "Kau ingin ku tenggelamkan di sungai Han? Berani kau menerimanya, mati kau!" tegas Junhee.

Kyuhyun mengukir senyuman kebahgiannya di wajahnya. "Kau dengar sendiri kan?" kali ini dirinya menatap tuan Cho. "Keurigo pergilah dan bawa hadiah kotor mu." Tegasnya.

Tuan Cho menatap serius wanita yang ada di belakang putranya. "Kau... kau wanita yang waktu itu, kan?"

"Pergi saat ini atau aku harus menyuruh orang ku melempar mu?" Kyuhyun terlihat seperti dirinya yang tampa belas kasihan.

Tuan Cho pun berlalu dengan dua gadisnya.

"Boleh aku melihat gadisnya?" tanya Junhee.

"Kau hanya akan sakit hati jika melihatnya." Santai Kyuhyun.

Junhee pun semakin penasaran dan sepasang matanya menatap dua gadis seksi itu yang berjalan keluar bersama tuan Cho. "Aish." Jengkelnya.

Kyuhyun sadar betul perubahan di wajah Kyuhyun. "Bukankah sudah ku katakan kalau kau akan sakit hati melihatnya!" ulangnya.

"Jadi mana lebih bagus, mereka atau aku?"

"Tentu mereka!" tegas Kyuhyun. "Semuanya terlihat begitu seksi dan semua lekukan tubuh mereka terlihat begitu sempurna. Juga kaki jenjangnya. Jauh berbeda dengan mu!"

"Mwo?" Junhee terlihat penuh emosi mendengar semua ucapan Kyuhyun. "Yah! Kau benar-benar menyebalkan, Cho Kyuhyun!" pekik Junhee. "Aku benci pada mu!" kakinya dengan cepat meninggalkan Kyuhyun.

"Yah..." bingung Kyuhyun dengan sikap Junhee. "Kenapa kau marah, eoh? Aku hanya bicara fakta..." kakinya mengikuti jejak kaki Junhee. "Lee Junhee!"

BRAK!

Junhee membanting pintu kamarnya. "Ka...!" teriaknya dari dalam kamar. "Aku benci pada mu!"

"Aish." Bingung Kyuhyun. "Apa aku salah? Di mana salah ku, eoh?" Kyuhyun berdiri di depan kamar Junhee. "Buka pintunya, Junhee-ahh."

"Shirro!" tegas Junhee. "Kau menyebalkan!"

"Yah, kau ingin ma..." Kyuhyun menahan kata-katanya. "Shirro, dia tidak boleh mati, kalau dia mati aku bagaimana..." dirinya melakukan monolog. "Junhee-ahh... jebalyo, buka pintunya." Suaranya melembut dalam hitungan detik. "Aku minta maaf."

Junhee hanya diam berdiri di balik pintu kamarnya. "Menyebalkan... apa salahnya kalau tidak terlihat seksi? Mwo? Lekukukan yang sempurna? Aish, dasar pria menyebalkan!"

Tok. Tok. Tok.

Kyuhyun mengetuk pintu kamar Junhee. Masih dengan usahanya untuk membuka pintu penghalang yang ada di depannya. "Junhee-ahh..."

Untitled [New] [PRIVATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang